Dapat Kucuran Investasi dari 500 Global, Fintech Asal Bali Siap Tingkatkan Akses Pinjaman bagi Masyarakat

Lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki akses menyeluruh atau sama sekali ke layanan perbankan, dan mereka sangat bergantung pada lembaga keuangan mikro, terutama koperasi simpan pinjam. Tidak seperti bank konvensional yang melayani pelanggan di kota-kota besar, koperasi simpan pinjam menjangkau daerah pedesaan dan terpencil yang melayani setengah dari populasi negara ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2024, 17:29 WIB
Dari kiri ke kanan (I Putu Takumi Wijaya, Farzikha Soerono dan I Wayan Indra Adhi Saputra)

Liputan6.com, Denpasar - Perusahaan platform pinjaman untuk lembaga keuangan mikro (LKM), Djoin, berhasil mengumpulkan pendanaan awal dari perusahaan modal ventura multi-tahap, 500 Global. Investasi strategis ini akan memungkinkan Djoin untuk mempercepat strategi go-to-market, memperbesar tim untuk mendukung permintaan yang meningkat, memperluas kemampuan platform pinjaman, dan mencapai wilayah baru di seluruh Indonesia.

“Mayoritas orang mengenal Bali karena pariwisatanya, runtuhnya industri ini selama pandemi COVID-19 mendorong generasi technopreneur lokal baru dan munculnya ekosistem inovasi yang dinamis,” ungkap Indra Adhi Suputra, CEO dan co-founder Djoin.

Lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki akses menyeluruh atau sama sekali ke layanan perbankan, dan mereka sangat bergantung pada lembaga keuangan mikro, terutama koperasi simpan pinjam. Tidak seperti bank konvensional yang melayani pelanggan di kota-kota besar, koperasi simpan pinjam menjangkau daerah pedesaan dan terpencil yang melayani setengah dari populasi negara ini.

Djoin menyediakan platform teknologi perbankan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan mereka. Layanan mereka mencakup, sistem perbankan untuk membantu LKM dan anggota mereka dalam menyetor, menarik, menerima, mengirim, dan memantau transaksi, sistem keputusan kredit untuk meningkatkan proses penjaminan kredit LKM, dan produk penyaluran pinjaman untuk menjembatani pemberi pinjaman, LKM, dan anggota.

Antarmuka berbasis data dari Djoin secara signifikan meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan manajemen pinjaman, mengurangi kredit bermasalah, dan mendorong stabilitas keuangan untuk lembaga keuangan mikro. Solusi inovatif ini memberdayakan lembaga keuangan mikro untuk beroperasi lebih efisien dan memungkinkan mereka untuk pada akhirnya menawarkan pembiayaan kepada komunitas yang kurang terjamah dengan suku bunga yang lebih rendah.

Pendekatan ini membantu menutup kesenjangan pembiayaan sebesar USD 140 miliar, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif untuk negara ini.

Khailee Ng, Managing Partner di 500 Global menambahkan untuk mengikutsertakan seluruh Indonesia dalam ekonomi yang terus berkembang, perlu menggunakan teknologi.

“Koperasi simpan pinjam telah melayani banyak komunitas yang tidak memiliki akses perbankan, penggunaan Djoin untuk membantu mereka berkembang dapat memungkinkan lebih banyak lagi untuk negara ini,” ucapnya.

Djoin memfasilitasi penyaluran pinjaman lebih dari Rp700 miliar (~USD35 juta) pada  2023. Tim ini berhasil mengakuisisi lebih dari 80 klien lembaga keuangan mikro di Bali, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur, serta berperan penting dalam mengurangi rata-rata kredit bermasalah mereka (NPL) sebesar 52% dari tahun 2022 hingga 2023.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya