Mengapa Umat Islam Harus Sholat Lima Waktu Sehari? Syekh Ali Jaber Ungkap Alasan Besar di Baliknya

Sholat menjadi ibadah yang sering dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun pertanyaannya, mengapa muslim harus holat? Ini kata Syekh Ali Jaber.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 14 Agu 2024, 07:30 WIB
Syekh Ali Jaber saat berdakwah. (Yayasan Syekh Ali Jaber via YouTube Syekh Ali Jaber)

Liputan6.com, Jakarta - Sholat sering diibaratkan sebagai tiang agama. Orang yang melaksanakan sholat berarti sama dengan menegakkan agama. Sebaliknya, jika meninggalkan sholat sama seperti merusak agama.

Sholat juga ibarat tali penghubung muslim dengan Allah SWT. Tanpa sholat, maka semua amal ibadahnya tidak akan diterima Allah SWT.

Al-Qur’an dan hadis banyak yang menyebutkan tentang perintah sholat. Sedikitnya, dalam sehari umat Islam harus melaksanakan sholat fardhu, yakni Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh.

Sholat yang lima waktu merupakan kewajiban umat Islam yang tidak boleh dilewatkan. Sekalipun tertinggal berhari-hari bahkan sampai bertahun-tahun, tetap wajib mengqodhonya sejumlah yang ditinggalkan.

Sholat menjadi ibadah yang sering dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun pertanyaannya, mengapa muslim harus holat? 

Untuk menjawab ini, simak penjelasan Syekh Ali Jaber dan ulama lainnya tentang pentingnya sholat dan siksaan bagi yang meninggalkan ibadah ini.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Manusia Banyak Dosa

Foto Syekh Ali Jaber Credit: dream.co.id

Ulama asal Madinah, Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa menjadi manusia yang beriman kepada Allah tidak lepas dari dosa. Oleh karenanya, sholat adalah ibadah untuk menghapus dosa.

Syekh Ali Jaber kemudian mengingatkan agar muslim jangan coba-coba meninggalkan sholat sekalipun seorang pendosa. Sebab, sholat termasuk ibadah yang menjaminkan ampunan dari Allah SWT.

"Kita sebagai manusia tidak terlepas dari dosa maksiat. Allah mengampuni dosa kita di antara sholat sholat kita. Subuh sampai Dzuhur diampuni dosa kita. Dzuhur sampai Ashar diampuni dosa di antaranya. Ashar sampai Maghrib diampuni dosa kita. Maghrib sampai Isya diampuni dosa kita. Isya sampai Subuh diampuni oleh Allah dosa kita,” kata Syekh Ali Jaber dikutip dari YouTube Muslim-Saluran Dakwah, Selasa (13/8/2024).

“Jangankan di antara sholat diampuni dosa dan kesalahan kita, Jumat sampai Jum'at yang akan datang diampuni di antaranya dosa-dosa kita,” terang Syekh Ali Jaber.

Apa yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut.

الصَّلَاةُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ

Artinya: “Sholat lima waktu dan sholat Jumat ke Jumat berikutnya adalah penghapus untuk dosa di antaranya selama tidak melakukan dosa besar.” (H.R. Muslim)


Sholat Menghapus Dosa Harian dan Mingguan

Umat Muslim melaksanakan sholat Tahajud selama Malam Lailatul Qadar di Masjid Naif, Dubai (5/5/2021). 10 hari menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir. (AFP/Karim Sahib)

Mengutip NU Online, ulama asal Semarang, Jawa Tengah KH Duri Ashari mengatakan, sholat adalah ibadah yang dapat menghapus dosa. Dosa harian dapat dihapus dengan sholat lima waktu dan dosa mingguan dihapus dengan sholat Jumat. 

Sementara itu, dosa tahunan dapat dihapus dengan puasa Ramadhan dan dosa seumur hidup dapat dihapus dengan menunaikan ibadah haji.  

"Maka kalian itu kalau ada masjid jangan hanya lewat, tapi masuklah untuk shalat. Sebab sholat bisa menghapus dosa kalian. Ojo nganti dusone akeh, sembahyange bolong kabeh (jangan sampai dosanya banyak, lalu tidak pernah sholat),” pesan Kiai Duri Ashari.

Wallahu a'lam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya