Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh pemimpin daerah di tingkat provinsi/kabupaten/kota untuk membangun konsep masa depan pada sebuah wilayah/kota.
Jokowi ingin suatu kota punya ciri khas yang melekat sebagai identitasnya. Dalam hal ini, ia mencontohkan beberapa kota di Amerika Serikat yang identik untuk satu industri semata.
Advertisement
"Ada di California kota yang khusus hanya untuk golf saja, kota golf. Ada 37 padang golf di sana. Hanya ada itu, enggak ada yang lain," ujar Jokowi saat memberikan arahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia di IKN, Selasa (13/8/2024).
Contoh lainnya, ia merujuk pada High Point di negara bagian North Carolina. "Itu hanya khusus untuk kota meubel saja, ke manapun enggak ada (apa-apa) kecuali hanya meubel," sebutnya.
"Ini kita sebenarnya punya kekuatan besar, Jepara. Bisa dikonsep desain sejak awal, meskipun mungkin belum selesai di satu/dua periode bupati, tapi perencanaannya harus ada dan detil, dan mateng," imbuh Jokowi.
Jokowi tak ingin pemerintah daerah asal dalam menyusun tata kota. Ambil contoh, Jokowi tak suka jika kota yang berada di tepian laut secara skyline justru berbalik arah membelakangi laut.
"Juga di semua kota yang dekat dengan laut, saya titip saja, jangan sampai ada yang membelakangi laut. Laut itu harus kita jadikan halaman, bukan di belakang rumah. Banyak sekali di kita itu tempat-tempat indah tapi ditaruh di belakang rumah, di belakang bangunan," tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas mencontohkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang disusun agar menjadi kota masa depan canggih dan laik huni.
"Saya ingin menyampaikan bahwa IKN ini adalah contoh kota masa depan yang dibangun dengan rencana dan konsep untuk masa depan. Konsepnya forest city, jadi kota hutan, bukan kota beton," ungkap dia.
"Sehingga ini akan menjadi liveable city, kota yang nyaman untuk ditinggali. Saya kira seluruh provinsi/kabupaten/kota yang kita miliki mustinya arahnya ke sana," pinta Jokowi.
Jokowi Tetap Pantau IKN Meski Tak Lagi jadi Presiden
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan sejumlah proses peletakan batu pertama (groubdbreaking) di beberapa proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin (12/8/2024). Salah satunya pembangunan hotel Swis-BelHotel Nusantara.
Jokowi mengatakan, Ibu Kota Nusantara dirancang untuk dijadikan sebuah kota bernuansa hutan alias forrest city. RI 1 pun memuji hasil kurasi Ridwan Kamil sebagai kurator untuk menjadikan ibu kota baru bukan sebagai kota beton atau kota kaca.
"Saya lihat tadi desain dari hotel Swiss-BelHotel Nusantara sangat bagus, sudah menyesuaikan dengan konsep kota Nusantara yaitu Forrest City. Sudah selesai dari hasil kurasi pak Ridwan Kamil," ujar Jokowi, Senin (12/8/2024).
Selain itu, Jokowi terus mendorong agar IKN dibangun dengan tema Smart City dengan teknologi terbaru, hingga Liveable City alias kota yang nyaman untuk ditinggali.
"Tadi saya bangun, keluar kamar, keluar rumah, udaranya sangat segar sekali. Fresh, bersih, air quality index-nya berada di angka 6. Artinya sangat bersih, karena kota-kota di Indonesia angkanya sudah banyak di atas 100," imbuh dia.
Advertisement
Proses Pembangunan IKN
Oleh karena itu, Jokowi berjanji akan terus memantau proses pembangunan IKN meskipun masa jabatannya sebagai presiden tak lama lagi segera usai. Sebagai patokan, ia berjanji akan kembali datang ke Swis-BelHiotel Nusantara yang ditargetkan selesai dalam 15 bulan ke depan.
"Swiss-BelHotel ini akan dibangun 197 kamar, yang akan diselesaikan kurang lebih dikerjakan 15 bulan akan selesai. Jadi saya nginap ke sini bukan sebagai presiden, berarti akan jadi, 15 bulan. Akan saya lihat terus meskipun saya enggak jadi presiden, akan saya ikuti terus," tegasnya.
Selain kepada investor, Jokowi juga meminta pemerintah dan Otorita IKN (OIKN) tetap berpatokan pada konsep green city yang telah ditentukan dalam melanjutkan pembangunan IKN ke depan.
"Kita harapkan juga untuk fasilitas-fasilitas infrastruktur segera akan dikerjakan oleh OIKN, pemerintah, baik jalan akses, listrik, dan air akan segera disiapkan. Sehingga semuanya akan komplit ketika hotel ini selesai dibangun," pungkas Jokowi.