14 Agustus 2016: Usain Bolt Catat Sejarah, Menang Lari Cepat di 3 Olimpiade Berturut-turut

Usain Bolt berhasil meraih medali emas dalam cabang olahraga lari estafet 4x100 meter.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Agu 2024, 06:00 WIB
Pelari Jamaika, Usain Bolt, merayakan keberhasilannya meraih emas nomor 4x100m pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu (20/8/2016). (AP/Lee Jin-Man)

Liputan6.com, Jakarta - Atlet Usain Bolt berhasil mencatat sejarah setelah menjadi orang pertama yang memenangkan lari cepat 100 meter dalam tiga Olimpiade berturut-turut dengan catatan waktu 9,81. Hal itu dimenangkannya dalam kompetisi olahraga Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Justin Gatlin, atlet asal AS juara Olimpiade 2004, gagal memenangkan medali emas dengan catatan waktu 9.89 detik. Sementara atlet Kanada, Andre de Grasse memenangkan perunggu dengan catatan waktu 9,91.

Meski Bolt sebelumnya telah berhasil menyelesaikan lari 100 meter tercepat dalam sejarah - 9,58 detik pada Olimpiade 2009 - ia mengatakan bahwa pencapaian itu adalah nomor terlemahnya.

"Untuk itulah saya datang ke sini," kata Bolt setelah perlombaan, seperti dikutip dari laman Time, Selasa (13/8/2024).

"Ini adalah langkah pertama ke arah yang benar. Saya senang dan bangga pada diri saya sendiri. Itu bukan eksekusi yang sempurna, tetapi saya berhasil melakukannya," lanjut dia.


Dukungan dari Penggemar

Andre De Grasse (kiri) merupakan peraih medali perak nomor 200 meter dan medali perunggu nomor 100 meter serta nomor 4x100 meter pada Olimpiade Rio 2016 lalu. Dengan pensiunnya Bolt (tengah), dirinya diprediksi akan sabet medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 ini. (Foto: AFP/Olivier Morin)

Para penggemar berteriak mendukungnya sebelum perlombaan.

Selama pemanasan, sementara lawan-lawannya berlama-lama di garis start, Bolt berlari santai sekitar 30 meter di lintasan, berbalik dan mengangkat tangannya, menikmati pujian seolah-olah dia adalah bangsawan. Ia bergerak dan menunjuk ke arah kamera.

Sementara itu, saingannya Gatlin disambut dengan sorakan cemoohan. Satu dekade lalu, ia menerima skorsing selama empat tahun karena menggunakan obat peningkat performa. Masa lalunya kembali menjadi sorotan setelah perenang AS Lilly King mengatakan Gatlin, dan pengguna doping lainnya yang dihukum, tidak pantas mendapat tempat di Olimpiade.

Sorakan cemoohan untuk Gatlin mengejutkan Bolt.

"Itu mengejutkan. Saya belum pernah melihat itu terjadi sebelumnya," kata Bolt.

 


Berhasil Menang

Pelari Jamaika, Usain Bolt, meraih medali emas pada nomor 200 meter Olimpiade Rio de Janiero 2016, Kamis (18/8/2016) atau Jumat pagi WIB. (AP Photo/David J. Phillip)

Ketika pistol start dibunyikan, Bolt tahu bahwa performanya sedang tidak bagus.

"Saya merasa seperti tidak berdaya di awal," katanya.

Gatlin memimpin lebih dulu, tetapi Bolt tidak pernah panik dan melewatinya tak lama setelah setengah jalan.

Kemenangan sudah di tangan, Bolt menepuk dadanya sebelum finis. Ia mengambil boneka maskot Olimpiade setelahnya dan memamerkannya di sekitar stadion, berpose selfie dengan para penggemar yang memujanya.

Seperti tradisinya, ia berpose di lintasan dengan pose petir andalannya.

 

Infografis Indonesia Bawa Pulang 2 Medali Emas dan 1 Perunggu Olimpiade Paris 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya