Airlangga Mendadak Mundur dari Ketua Umum Golkar, Jokowi Bantah Cawe-cawe

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum Partai Golkar tidak ada kaitan dengan dirinya. Dia membantah ikut cawe-cawe atau ikut campur urusan internal Partai Golkar.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Agu 2024, 16:26 WIB
Jokowi dan Airlangga terlihat duduk berdiskusi dalam sebuah jamuan teh pagi. (Instagram/golkar.indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum Partai Golkar tidak ada kaitan dengan dirinya. Dia membantah ikut cawe-cawe atau ikut campur urusan internal Partai Golkar.

"Silakan ditanyakan kepada Golkar, kepada Pak Airlangga. Di sini juga ada Golkar, Pak Dito (Menteri Pemuda dan Olahraga). Tanyakan. Jangan saya mencampuri internal partai," jelas Jokowi kepada wartawan di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024).

"Tidak ada (cawe-cawe Partai Golkar)," sambungnya.

Jokowi menekankan keputusan Airlangga mundur dari jabatan ketua umum merupakan urusan internal Partai Golkar. Jokowi tak mau mencampuri internal Partai Golkar.

"Urusan Pak Airlangga itu urusan internal partai. Di partai itu ada proses, ada mekanisme," kata Jokowi.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto membenarkan dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar. Dia mengatakan, dirinya sudah mundur dari jabatan tersebut sejak 10 Agustus 2024.

"Saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," kata Airlangga melalui video diterima redaksi dari DPP Partai Golkar, Minggu (11/8/2024).

Airlangga mengaku, sudah mempertimbangkan keputusan tersebut. Alasannya, demi menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Airlangga memastikan, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku.

"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar," yakin Airlangga.

Airlangga berharap Partai Golkar bisa terus maju dan berkarya. Selanjutnya, mekanisme pergantian ketua umum mengikuti aturan kepartaian yang berlaku.

"Hiduplah Golongan Karya! Semoga Tuhan selalu melindunginya," Airlangga menutup.

Sejumlah nama pun dikabarkan akan menggantikan Airlangga menjadi ketua umum Partai Golkar di antaranya Agus Gumiwang Kartasasmita dan Bahlil Lahadalia.


Jusuf Hamka Ungkap Jabatan Ketua Umum Golkar Direbut Penguasa yang Poweful

Politikus Partai Golkar Jusuf Hamka. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Penguasaha nasional Jusuf Hamka alias Babah Alun menyatakan mengundurkan diri dari Partai Golkar. Jusuf mengaku takut terzolimi seperti Airlangga Hartarto yang baru saja mundur dari kursi ketua umum partai berambang pohon beringin itu.

"Mau enggak mau, pas kebenaran ada momentum, saya melihat Pak Airlangga terzolimi saya juga takut nanti berpolitik juga terzolimi," kata Jusuf Hamka saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (11/8/2024). 

Jusuf mengakui keputusannya mundur karena melihat pergolakan di Partai Golkar yang berujung mundurnya Airlangga Hartarto.

"Karena melihat pergolakan politik itu kasar dan berat menurut saya, dan saya enggak akan bisa mengikuti. Oleh sebab itu, lebih baik saya meletakkan jabatan dan mengundurkan diri dengan baik," kata dia.

Jusuf menilai, gejolak justru berasal dari luar Partai Golkar, sebab banyak pihak luar ingin menjadi ketua umum Partai Golkar.

"Di dalam Golkar-nya sendiri enggak ada gejolak. Tetapi saya enggak tahu, saya enggak bisa mengatakan dengan kata-kata, tetapi rupanya gitu lah pada kepengen Golkar, ini enggak ngerti saya kenapa pada kepengen Golkar ini," kata dia.

Menurutnya, kursi ketua umum Partai Golkar bukan terjadi perebutan di internal partai, melainkan direbut secara paksa oleh penguasa atau orang powerful.

"Bukan perebutan, tapi direbut. Bukan perebutan saya pikir, tetapi direbut kalau saya bisa katakan itu direbut, bukan perebutan kalau menurut saya," kata dia. 

"Situ harus tahu lah kalau direbut siapa sih yang bisa merebut ya kan, itu pasti yang yang powerful lah. Enggak tahu siapa, saya enggak berani ngomong. Saya juga belum tahu sebenarnya," sambungnya.

Bahkan, Babah Alun mengungkit bahwa banyak kasus hukum sengaja dipakai untuk mencapai target kursi ketua umum.

"Saya enggak tahu, tetapi bisa saja kasus itu dipakai kasus ono dipakai, kasus A B C dipakai untuk mencapai target iya kan, tapi hati-hati. Makanya saya juga enggak berani ngerti. Saya lihat keras politik, makanya saya lebih baik enggak ikut-ikut, saya mengundurkan diri saja," pungkasnya. 

 


Jusuf Hamka: Pak Airlangga, You Are Not Alone

Jusuf Hamka mengaku belum menjalin komunikasi dengan Airlangga soal keputusan mundur sebagai kader Golkar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jusuf Hamka alias Babah Alun mengaku ragu jika Airlangga Hartarto mundur dari ketua umum Partai Golkar karena keinginan pribadi.

"Kalaupun, kalaupun itu keinginan beliau pribadi, saya juga ragu kalau ditanya," kata Babah Alun usai mengantarkan surat pengunduran diri sebagai kader Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (12/8/2024).

Namun, ketika ditanya apakah Airlangga Hartarto mundur karena dipaksa oleh pihak lain, Babah Alun enggan menjawab. Dia menyebut hanya Tuhan dan Airlangga yang mengetahuinya.

"Tapi kalau ada yang memaksa mundur atau tidak, waallahu a'lam bishawab," ujar Jusuf Hamka.

Lebih lanjut, Jusuf Hamka hingga kini belum berkomunikasi dengan Airlangga usai keputusan mundur sebagai ketua umum Partai Golkar.

Namun, Babah Alun memastikan akan segera berkomunikasi dengan Airlangga dan takkan meninggalkannya.

"Pak Airlangga you are not alone, i will be with you and i don’t let you walk alone," ujar Babah Alun.

Terkait pengunduran dirinya sebagai kader Golkar, Babah Alun menegaskan bukan karena mengikuti langkah Airlangga. Dia mengaku telah lama memikirkan untuk mundur sebagai kader Golkar. Setelah mundur sebagai kader Golkar pun, Babah Alun mengaku takkan lagi berkecimpung di dunia politik.

"Momentumnya pas, Tuhan sayang sama saya. Kan saya bilang waktu saya dicalonkan kemarin, inalillahi wa innailahi rajiun. Berarti saya enggak happy, tapi saya harus jalankan," ucap Babah Alun.

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya