Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) tiba di markas DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat. Pantauan di lokasi, AGK tiba pukul 18.51 WIB dan disambut ramai oleh para kader Partai Golkar.
Mereka tampak berlomba bersalaman satu per satu. Agus Gumiwang pun menyambut mereka dengan senyum ramahnya.
Advertisement
“Halo, ya apa kabar?,” kata Agus Gumiwang di lokasi.
Awak media yang melihatnya pun langsung menyerbu dan membanjirinya dengan sejumlah pertanyaan terkait rapat pleno yang akan dimulai tepat pukul 19.00 WIB. Diketahui, rapat pleno tersebut akan membahas soal pengunduran diri Airlangga Hartarto dan mencari peggantinya sebagai Pelaksana Tugas (PLT) ketua umum.
“Pak bagaimana persiapan rapat plenonya? Kabarnya bapak yang akan menjadi PLT ketua umumnya?,” tanya awak media.
Mendengar hal itu, AGK menjawab diplomatis. Dia mengatakan semua kader yang menjabat sebagai wakil ketua umum memiliki hak untuk menjabat sebagai PLT Ketua Umum.
“Semua wakil ketua umum punya hak,” singkat AGK.
Usai menjawab pertanyaan wartawan, AGK pun bergegas menuju ruang rapat yang berlangsung secara internal.
11 Waketum Berpeluang Gantikan Airlangga Jadi PLT Ketum
Sebelumnya diberitakan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar memastikan, posisi Pelaksana Tugas (Plt) ketua umum akan diisi oleh mereka yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua umum (Waketum).
Hal itu disampaikan oleh Waketum Bidang Hukum DPP Partai Golkar Adies Kadir merespons posisi pengganti Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri dari jabatan Ketum Golkar.
“Dalam peraturan organisasi (PO) nomor 8 tentang pergantian antar waktu, kalau ditanya siapa yang akan menggantikan, semua wakil-wakil ketua umum mempunyai peluang untuk menggantikan posisi Pak Airlangga sebagai Plt,” kata Adies di Markas DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Minggu (11/8/2024) malam.
Adies menegaskan, tidak ada pihak yang mengklaim paling berhak untuk mengisi posisi tersebut. Sebab secara mekanisme akan dilakukan secara musyawarah dalam rapat pleno penentuan Plt Ketum Golkar.
“Jadi kalau ada yang menyampaikan harus ketua wakil ketua umum A atau ketua umum B, di dalam AD/RT tidak disebutkan harus ke siapa tetapi semua wakil ketua umum mempunyai kesempatan untuk maju sebagai Plt,” ujar dia.
“Jadi semua tergantung keputusan rapat pleno yang akan dilakukan dalam waktu dekat,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang lainnya yaitu Ahmad Doli Kurnia mengatakan akan ada 11 orang wakil ketua umum yang memiliki peluang.
Secara mekanisme, nantinya rapat pleno yang akan menentukan siapa yang berhak diamanahkan sebagai Plt pengganti Airlangga sebagai ketua umum.
“Betul tadi apa kata Pak Adies, kita punya 11 wakil ketua umum. Nah tentu wakil ketua umum ini yang nanti akan dimusyawarakan di dalam rapat pleno untuk ditetapkan menjadi pelaksana tugas ketua umum DPP Partai Golkar,” ungkap Doli.
“Jadi Insya Allah juga saya sampaikan kepada seluruh kader keluarga besar Partai Golkar, roda organisasi Partai Golkar kita ini yang kita cintai akan tetap terus berjalan,” lanjut dia menutup.
Mengerucut ke Agus Gumiwang
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum (ketum) Partai Golkar sementara sudah mulai mengerucut. Nama yang mengerucut yakni Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar sekaligus Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
"Sementara ini ya mengerucut ya Pak AGK, Agus Gumiwang Kartasasmita itu mengerucut ke sana," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Bidang Hukum, Adies Kadir, di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa, (13/8).
Adies mengatakan pihaknya akan memutuskan kandidat Plt Ketum melalui rapat pleno yang digelar pada malam ini Selasa (13/8) dengan dihadiri pengurus.
"Biasanya pengalaman itu 222 kan kita punya anggota semua. Nah, yang hadir biasanya rapat-rapat itu ya sekitar 100-150. Kalau ini ya mungkin karena rapat pleno ya mungkin sekitar 150-180-an lah mungkin yang hadir," ucap dia.
Dia menambahkan rapat pleno juga akan menentukan jadwal musyawarah nasional (Munas) yang dipercepat. Bisa juga untuk menentukan jadwal musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).
"Nanti rapat menentukan apakah munaslub atau munas dipercepat, ya kemudian setelah itu kita langsung mengadakan acara agenda munas tersebut," ujar dia.
Hal senada juga disampaikan, Ketua DPP Bidang Media dan Penggalangan Opini Meutya Hafid. Dia menyebut sosok Plt Ketua Umum Golkar sudah menemukan hilalnya.
"insyaAllah kelihatannya sudah ada hilal sehingga musyawaran mufakat," kata Meutya.
Advertisement