Liputan6.com, Moskow - Kantor berita resmi Iran melaporkan pada Senin (12/8/2024) bahwa negara itu memamerkan drone jarak jauh Mohajer-10 di pameran pertahanan di Rusia.
Para pejabat Amerika Serikat menuduh Iran mengirim drone ke Rusia, termasuk pendahulu Mohajer-10, Mohajer-6, yang digunakan Moskow dalam invasinya ke Ukraina.
Advertisement
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (14/8), pihak Teheran langsung membantah tuduhan itu.
IRNA mengatakan, sistem yang lebih canggih itu dipamerkan dalam Forum Militer-Teknis Internasional Angkatan Darat 2024, sebuah acara yang berlangsung dari Senin hingga Rabu (14/8) di Patriot Park di luar ibu kota Rusia.
Laporan itu muncul saat Timur Tengah bersiap menghadapi ancaman pembalasan Iran terhadap Israel setelah pembunuhan kepala Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli 2024.
Iran merilis rincian sistem Mohajer-10 pada Agustus tahun lalu, dengan mengatakan bahwa sistem itu memiliki durasi jangkauan terbang yang ditingkatkan dan dapat membawa muatan yang lebih besar.
Daya Jangkauan 2.000 Kilometer
Sebuah video yang menyertai laporan tersebut memperlihatkan pesawat nirawak itu bersama perangkat keras militer lainnya, dengan teks yang mengatakan “siapkan tempat perlindungan Anda” dalam bahasa Ibrani dan Persia.
Menurut laporan media Iran, pesawat nirawak itu memiliki jangkauan operasional sejauh 2.000 kilometer dan dapat terbang hingga 24 jam. Muatannya dapat mencapai 300 kilogram, dua kali lipat kapasitas Mohajer-6, demikian laporan tersebut.
Advertisement