Liputan6.com, Jakarta - Puluhan warga di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, akhirnya menyetujui pembangunan pelabuhan untuk program cetak 1 juta hektare sawah di wilayah tersebut.
Warga sepakat mendukung program pemerintah dengan syarat mereka juga berhak atas tanah ulayat, serta limbah kayu menjadi milik pemilik tanah ulayat.
Advertisement
Kesepakatan muncul setelah dilakukan pertemuan antara lembaga masyarakat adat dengan pemilik Jhonlin Group, Andi Syamsuddin Arsyad.
Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Yohanis Mahuze mengatakan ada dua hal yang dibahas dalam pertemuan dengan pihak Jhonlin Group, yaitu terkait tanah ulayat milik masyarakat adat di wilayah itu.
"Kalau pelepasan hutan dari kehutanan. Tapi yang harus kita clear-kan itu dari aspek pemilik ulayat. Nanti pemilik ulayatnya akan saya kasih gambaran, supaya kita semua sepakat," kata Yohanis Mahuze saat dialog dengan Arsyad, Senin (12/8/2024).
Yohanis menyetujui pembangunan pelabuhan, karena mendukung program cetak sejuta hektare sawah di Merauke. Bahkan, Yohanis meminta pembangunan infrastruktur jalan untuk menunjang program tersebut segera direalisasikan.
"Karena ini akan melewati beberapa otoritas sehingga perlu ada komunikasi. Kalau bisa cepat, saya sudah minta Pj Gubernur (Papua) yang baru untuk bisa segera bertemu. Supaya ini jangan terhambat karena musim. Kalau sudah musim hujan susah kita menggerakkan alat berat," ujar Yohanis.
Hadir dalam perundingan itu antara lain Dansatgas Hanpangan Kementan RI Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, tokoh masyarakat Papua Selatan Johanes Gluba Gabze, dan Hermanto dari Kementerian Pertanian. Sementara dari kelompok masyarakat adat yakni Basilius Awabalik selaku Korlap dan Yohanis Mahuze Ketua LMA.
Dalam mendukung kelancaran program cetak sejuta hektare sawah, Jhonlin Group segera membangun pelabuhan. Lebar pelabuhan sekitar 1 kilometer dan memanjang sekitar 140 kilometer ke arah Boven Digul.
Sekadar Informasi, Jhonlin Group melalui anak perusahaannya PT Batulicin Beton Asphalt (BBA) telah memulai pembangunan jalan di Merauke, Papua Selatan.
Pekerjaan jalan ini dimulai di titik Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke. Rencananya, jalan sepanjang ratusan kilometer ini akan menghubungkan empat distrik yaitu Distrik Ilyawab, Kaptel, Ngguti, dan Distrik Muting.
Jauh hari sebelumnya, Syamsuddin Arsyad dan timnya sudah melakukan survei untuk menentukan titik pembangunan jalan di empat distrik tersebut.
Bahkan, puluhan alat berat telah dimobilisasi untuk mendukung pekerjaan pembangunan jalan tersebut.
Pembangunan jalan ini selain untuk menunjang proyek cetak sawah sejuta hektare, juga diharapkan dapat menjadi solusi bagi sebagian daerah di Merauke yang masih terisolasi.
"Dalam benak saya hanya terlintas, bagaimana gagasan Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto bisa tercapai. Bagaimanapun caranya satu juta hektare bisa terealisasi, dan berhasil dalam tiga tahun, tanpa berpikir untung rugi. Ini adalah tugas negara yang diberikan kepada saya," kata Arsyad.