Liputan6.com, Jakarta ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas mengumumkan pengapalan (lifting) ke-1.000 minyak mentah dari Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris, Blok Cepu yang berlokasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pengapalan ini sekaligus menandai total produksi kumulatif lebih dari 660 juta barel minyak.
Jumlah produksi kumulatif telah melampaui target komitmen rencana pengembangan (POD) awal, dengan perkiraan volume cadangan minyak sebesar 450 juta barel.
Advertisement
Dalam acara seremoni yang diselenggarakan ExxonMobil Indonesia di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (13/8/2024), Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, mengapresiasi capaian EMCL atas pengapalan ke-1.000 dari Blok Cepu tersebut.
Dadan menceritakan proses panjang ExxonMobil yang telah lama berkiprah di Blok Cepu. Dimulai dari Lapangan Banyu Urip yang telah berproduksi sejak 2008, dan Lapangan Kedung Keris mulai 2019.
"Kedua lapangan menghasilan 660 juta barel dan berpotensi hingga 1 milion barel. Wilayah Kerja (WK) Cepu memproduksi 144 ribu barel oil per day (BOPD), yaitu terbesar kedua setelah Wilayah Kerja Rokan," kata Dadan.
Mengacu pada target lifting minyak dan gas bumi (migas) di 2024, pemerintah memasang angka 1,7 BOPD ekuivalen. Terdiri dari 633 ribu barel lifting minyak dan 1,33 juta kaki kubik gas bumi.
Hingga akhir Juli 2024, Dadan melaporkan, realisasi lifting telah mencapai 1,528 juta BOPD ekuivalen. Dengan rincian lifting minyak 568 ribu barel minyak dan 960 ribu kaki kubik.
"Tidak tercapai, artinya belum tercapai secara target tapi angka yang sangat baik. Tadi SKK (Migas) menyampaikan khusus Exxon targetnya di atas yang disepakati APBN," ucap dia.
Momen Pengapalan ke-1.000
Adapun pada momen pengapalan ke-1.000, EMCL mengapalkan 600 ribu barel minyak mentah dari kapal Alir Muat Terapung (FSO) Gagak Rimang ke kapal tanker MT Nectar milik Pertamina, lalu dikirim ke kilang-kilang Pemerintah yang ada di Indonesia.
Menurut catatan ExxonMobil Indonesia, sejak 2008 hingga 2023, dengan total investasi sekitar USD 4 miliar atau setara Rp 57 triliun, Blok Cepu telah menghasilkan lebih dari 660 juta barel minyak mentah. Dengan nilai kontribusi setara USD 29,5 miliar, atau lebih dari Rp 442 triliun terhadap pendapatan negara dalam bentuk penerimaan pemerintah dan pajak.
Berdasarkan proyeksi Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B), karena perkiraan cadangan Banyu Urip berpotensi meningkat dua kali lipat menjadi 1 miliar barel minyak, Indonesia dapat memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp 421 triliun (sekitar USD 28,1 miliar) dalam bentuk pendapatan pemerintah dan pajak.
Menjadikan total pendapatan keseluruhan proyek Blok Cepu bagi Indonesia mencapai angka yang fantastis sebesar USD 57,6 miliar, atau setara Rp 864 triliun.
"Semua ini bisa dicapai berkat komitmen kami terhadap keselamatan yang mengantarkan kami. Disiplin dan dedikasi tim kami telah membawa kami ke operasi yang aman dan efisien," ujar Presiden ExxonMobil Indonesia, Carole Gall.
Advertisement