Wamenlu Iran: Serangan Balasan atas Pembunuhan Ismail Haniyeh Akan Jadi Pukulan Besar bagi Israel

Meski telah mengonfirmasi akan melancarkan serangan balasan, namun Iran masih bungkam soal kapan, bagaimana, dan di mana itu terjadi.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 14 Agu 2024, 07:00 WIB
Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran dan Ketua Institut Studi Politik dan Internasional Iran (IPIS) Mohammad Hassan Sheikholeslami (tengah) dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran sekaligus Ketua Institut Studi Politik dan Internasional Iran (IPIS) Mohammad Hassan Sheikholeslami mengonfirmasi negaranya akan melancarkan pembalasan atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.

"Rezim zionis Israel 100 persen bertanggung jawab atas teror ini dan Amerika Serikat (AS) pun ikut bertanggung jawab dikarenakan merupakan negara yang menjadi pendukung utama rezim zionis. Berdasarkan arahan dan petunjuk dari pemimpin spiritual Republik Islam Iran serta berbagai jajaran petinggi negara kami, tentu respons kami dan pembalasan kami terhadap kejahatan brutal yang dilakukan rezim zionis ini adalah hal mutlak dan pasti," demikian ditegaskan Sheikholeslami dalam konferensi pers di kediaman resmi duta besar Iran di Jakarta, Selasa (13/8/2024).

"Bagaimana respons itu, kapan respons itu, dan di mana respons itu dilakukan merupakan sebuah hal yang akan diputuskan oleh para pejabat tinggi Iran didasari oleh kepentingan kami dan tentu saja respons kami merupakan sebuah pukulan besar bagi rezim zionis Israel."

Ditanya apakah respons tersebut hanya berupa aksi simbolis seperti serangan terbatas yang dilancarkan Iran terhadap Israel pada April 2024, Sheikholeslami menuturkan, "Operasi Janji Jujur (pada April) bukan merupakan sebuah operasi simbolis. Namun, yang terjadi adalah sensor, kontrol, serta framing luar biasa yang dilakukan oleh rezim zionis Israel terhadap dampak serangan tersebut. Mereka melakukan upaya sangat besar agar pemberitaan terkait dampak serangan tidak dipublikasikan."

Sheikholeslami menekankan bahwa tewasnya Haniyeh menyebabkan kesedihan mendalam bagi bangsa Iran

"Masyarakat Iran bersedih dan semuanya memiliki sebuah tuntutan, yaitu pembalasan yang tegas terhadap teror pengecut ini," sebut Sheikholeslami.

Haniyeh dibunuh di tempat penginapannya di Teheran pada 31 Juli. Dia berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai presiden kesembilan Negeri Para Mullah itu.


Iran Punya Bukti Israel Membunuh Haniyeh?

Seperti yang disampaikan Sheikholeslami, Iran menyatakan Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh. Namun, apakah Iran menyertakan bukti di balik tuduhan tersebut?

"Cara-cara yang sungguh pengecut merupakan hal-hal yang menjadi kebiasaan bagi rezim zionis Israel," tegas Sheikholeslami.

Lebih lanjut, Sheikholeslami menuturkan bahwa pihak-pihak terkait sedang melakukan pendalaman dan penelitian berkaitan dengan campur tangan rezim zionis Israel dalam pembunuhan Haniyeh.

"Untuk itu, membeberkan dan menginformasikan terkait dokumen yang bisa membuktikan (Israel terlibat) merupakan hal yang bertentangan dengan nilai-nilai keamanan," sebut Sheikholeslami.

Sheikholeslami menambahkan, "Para ahli keamanan memiliki data dan informasi yang berkaitan dengan pendekatan dan cara-cara yang digunakan oleh kelompok-kelompok maupun negara-negara luar, organisasi intelijen mereka ... Dengan mempelajari cara dan pendekatan dalam teror ini kita dapat mencapai kesimpulan siapa dalangnya."

"Pembalasan Iran merupakan hal yang mutlak dan pasti dan secara tegas akan dilakukan, namun pembalasan ini akan dilakukan dalam waktu yang sangat tepat dan berdasarkan pada kepentingan nasional dan nilai-nilai negara kami," tutur Sheikholeslami, yang juga menyatakan bahwa serangan pembalasan dari Iran kelak akan mengejutkan dunia internasional.


Respons atas Pengganti Haniyeh

Dalam kesempatan yang sama, Sheikholeslami turut menjawab pertanyaan awak media terkait pengganti Haniyeh, yakni Yahya Sinwar

"Siapapun yang dipilih oleh orang-orang Palestina akan diakui oleh Iran sebagai pemimpin mereka, yang mewakili mereka, dan kami akan bekerja sama dengan sangat positif. Tentu saja, Yahya Senwar memiliki latar belakang hubungan yang sangat baik dengan orang-orang Iran, otoritas Iran, jadi saya yakin bahwa pemilihannya sebagai ketua Hamas akan meningkatkan hubungan antara Iran dan Hamas," imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya