Peringatan soal Gempa Besar Jepang Picu Pembatalan Ribuan Booking Hotel

Pariwisata Jepang seharusnya tengah sibuk di tengah libur Obon, namun kemunculan peringatan terkait gempa besar justru merugikan industri perhotelan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 14 Agu 2024, 10:18 WIB
Ilustrasi gempa. (Dok. Pixabay)

Liputan6.com, Tokyo - Peringatan gempa besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jepang telah memicu pembatalan ribuan hotel di daerah yang ditandai sebagai risiko tinggi. Hal ini diakui oleh industri perhotelan memberikan pukulan berat di salah satu musim tersibuk.

Layanan cuaca Jepang memperingatkan pekan lalu bahwa gempa besar lebih mungkin terjadi setelah gempa magnitudo 7,1 mengguncang pada hari Kamis (8/8/2024), yang menyebabkan sedikitnya 15 orang terluka.

Peringatan tersebut, yang pertama kali dikeluarkan, tidak berarti gempa besar akan segera terjadi, namun risikonya meningkat.

Yang menjadi sasaran peringatan adalah kawasan Palung Nankai, yakni zona bawah laut sepanjang 800 km yang membentang dari Shizuoka, sebelah barat Tokyo, hingga ujung selatan pulau Kyushu.

Di Kochi bagian barat, di antara wilayah yang diproyeksikan akan terdampak paling parah, sedikitnya 9.400 orang telah membatalkan pemesanan hotel mereka sejak peringatan dikeluarkan minggu lalu. Demikian menurut serikat pekerja hotel setempat, seperti dilansir CNA, Rabu (14/8).


Menanti Peringatan Dicabut

Perwakilan serikat pekerja Susumu Nishitani mengatakan kepada AFP bahwa Pembatalan yang mencakup periode dari 9 Agustus hingga 18 Agustus mengakibatkan kerugian sekitar 140 juta yen atau sekitar Rp15 miliar.

Peringatan terkait gempa besar muncul bertepatan dengan hari libur tahunan "obon" Jepang, musim yang sibuk bagi bisnis pariwisata ketika banyak orang Jepang mengunjungi kampung halaman mereka dan memberi penghormatan kepada leluhur.

"Biasanya semua hotel dan penginapan di kota kami akan dipesan penuh pada saat ini," tutur Nishitani.

Ribuan pembatalan lainnya diperkirakan terjadi di Dogo Onsen di Kota Matsuyama, salah satu sumber air panas tertua dan terkenal di Jepang.

Media lokal melaporkan bahwa peringatan gempa besar akan dicabut pada hari Kamis (15/8) jika tidak terdeteksi adanya kelainan pada aktivitas seismik.

"Kami sedikit berharap bahwa reservasi baru akan mulai bermunculan setelah peringatan dicabut," kata Nishitani.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya