Gunung Lewotobi Laki-Laki Terus Erupsi Setiap Hari, Waspada Sebaran Debu Vulkanik

Gunung Lewotobi Laki-Laki setiap hari masih terus erupsi, terakhir terjadi pada Rabu (14/8/2024), pukul 11.10 Wita dengan tinggi kolom abu mencapai 800 meter.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 14 Agu 2024, 11:33 WIB
Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Rabu (14/8/2024), pukul 11.10 Wita. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Rabu (14/8/2024), pukul 11.10 Wita. Laporan Pusati Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati mencapai 800 meter di atas puncak, atau sekitar 2.384 meter di atas permukaan laut.  

Kolom abu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 8.8 mm dan durasi 410 detik.

Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan serta 4 km arah sektoral Utara -Timur laut dan 5 km pada sektor Timur Laut dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Sebelumya Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mewaspadai sebaran debu vulkanik karena aktivitas erupsi setiap hari.

"Daerah dengan sebaran abu erupsi selama tiga hari belakangan yaitu desa-desa di arah barat daya, barat, dan barat laut," kata Pengamat Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere ketika dihubungi dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Selasa (13/8/2024).

Dalam peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Lewotobi Laki-laki, kata dia, terdapat Desa Nawokote di sisi barat daya, lalu Desa Boru, Dusun Padang Pasir, dan Desa Boru Kedang di sisi barat. Sedangkan pada sisi barat laut, terdapat Duaun Wolorona, Desa Pululera, Desa Klatanlou, dan Desa Dulipali.

Ia mengatakan kejadian erupsi memang masih terjadi. Dari pengamatan yang dilakukan pos pengamatan tersebut, masih terekam gempa-gempa vulkanik dalam maupun gempa vulkanik dangkal sehingga indikasi suplai magma masih terjadi.

Selain itu, kata dia, data erupsi menunjukkan 15 kali kejadian sejak tanggal 11 Agustus hingga 13 Agustus pukul 12.44 Wita.

 


Status Siaga (Level III)

Ia menjelaskan setiap kejadian erupsi tidak semua teramati, namun saat jelas, teramati ketinggian kolom abu erupsi berkisar antara 200 meter hingga 1.000 meter di atas pusat erupsi.

"Harus selalu menggunakan masker dan pelindung mata agar tidak terpapar langsung abu vulkaniknya," kata Emanuel.

Dengan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih pada Level III atau Siaga, Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius tiga km dari pusat erupsi.

Rekomendasi serupa juga berlaku empat km arah sektoral utara-timur laut dan lima km sektor timur laut.

"Tetap tenang dan selalu mengikuti informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi melalui Pos Pengamatan Gunung api Lewotobi laki-laki," kata Emanuel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya