Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali erupsi pada Rabu (14/8/2024), pukul 15.14 WIT. Laporan Pusat Vulanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau seitar 2.325 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 61 detik.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 1.034 kali. Hingga hari ini Rabu (14/8/2024) pukul 14.24 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Sepanjang pengamatan periode Rabu, 14 Agustus 2024, pukul 06.00-12.00 WIT, Gunung Ibu mengalami 38 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 3-28 mm, dan lama gempa 26-99 detik, dan15 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-9 mm, dan lama gempa 17-37 detik.
Dalam periode itu, Gunung Ibu juga mengalami 139 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-10 mm, dan lama gempa 6-19 detik, dan 18 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-19 mm, S-P 1-3 detik dan lama gempa 6-19 detik, serta mengalami 6 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-21 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 29-83 detik.
Advertisement