Liputan6.com, Jakarta - Kreativitas mahasiswa semester akhir Politeknik Kreatif Indonesia ESMOD Jakarta diuji dalam rangkaian Jury Day jelang penyelenggaraan Creative Show 2024. Sebanyak 75 pameran karya kreatif dari tiga program studi ESMOD, ditampilkan dalam konsep booth di kampus ESMOD Jakarta, beberapa media pun diajak mengintip konsepnya satu per satu.
Vice Director for Academic ESMOD Jakarta, Nathalia Gunarian mengatakan, ajang ini menjadi platform yang efektif bagi mahasiswa untuk mempresentasikan koleksi kreatif mereka didepan para profesional industri, yang mencakup pakaian dan aksesori. Acara juga dirancang sebagai bagian pengembangan personal collection dan brand leverage strategies mahasiswanya.
Advertisement
"Dari ajang ini para juri profesional mendapatkan kesempatan untuk melihat lebih dekat visi dan konsep kreatif dari para mahasiswa ESMOD Jakarta di tahun terakhir," ungkap Nathalia saat Media Gathering & Jury Day Press Conference 2024 di Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Setiap booth menampilkan karya-karya yang merupakan bagian dari pengembangan koleksi personal dan memanfaatkan strategi brand. Menurut Nathalia, tujuan dari konsep ini adalah untuk memungkinkan para juri profesional melihat secara mendalam setiap aspek dari konsep dan desain kreatif mahasiswa ESMOD, serta memberikan gambaran yang lebih jelas tentang inovasi dan kualitas karya mahasiswa.
"Selain presentasi karya, acara ini juga menjadi ajang diskusi yang produktif antara mahasiswa, media, dan para profesional dari berbagai industri," sambungnya lagi.
Para juri yang dihadirkan, sejumlah 30 orang. Beberapa di antaranya seperti Adeline Esther, Cita Tenun Indonesia, Danny Satriadi, Ilonk Sarizqi, Ismaya, Mahija, Priyo Oktaviano, Pullman, Senayan City, dan Tanah LeSae, yang memberikan saran dan kritik berharga mengenai karya para mahasiswa dalam dunia mode dan bisnis kreatif.
Dinilai 30 Orang Juri dari Industri Fesyen
Imelda Chandra selaku Vice Director Sales, Marketing Communication & Business Development menyampaikan harapannya. Ia mengatakan bahwa karya-karya yang dipresentasikan dapat membuka peluang bagi mahasiswa ESMOD Jakarta untuk menjalin kerja sama dengan brand atau desainer.
Menurutnya kegiatan ini dapat meningkatkan potensi mereka untuk langsung dipekerjakan di industri mode dan kreatif. "Ini merupakan bentuk dari komitmen kami sebagai leader dalam pendidikan mode dalam mempersiapkan mahasiswa ESMOD Jakarta menghadapi peluang industri dan menghubungkan mereka secara langsung," ungkapnya lagi.
"Untuk pertama kalinya, kami membuka acara Jury Day kepada banyak media bersamaan dengan media gathering, tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada media untuk merasakan eksklusivitas penilaian karya mahasiswa ESMOD Jakarta oleh para profesional dari kalangan desainer maupun perusahaan ternama di industri.
Meskipun foto tampilan keseluruhan belum diperbolehkan, media bisa mendapatkan sneak peek dari detail tertentu yang boleh dipublikasi, memberikan gambaran awal mengenal karya-karya yang akan ditampilkan dalam Creative Show pada November 2024 mendatang," tambah ESMOD Jakarta Coordinator of Public Relations, Bella Clarissa Andreana di kesempatan yang sama.
Advertisement
Tak Terpaku Jadi Desainer tapi Kembangkan Brand
Salah satu mahasiswa ESMOD Jakarta yang mempresentasikan karyanya adalah Gabriela Aziya Wardhana. Mahasiswa program studi Creative Business ini membuat karya dari studi kasus unique selling produk kolaborasi desainer Sapto Djojokartiko dengan sebuah brand keramik di Bali yaitu Jenggala.
Dari kolaborasi itu, ia menggabungkan desain yang biasa dipakai desainer Sapto dengan produk tableware. "Program studi ini menciptakan peluang dari industri kreatif fesyen, saya ambil tableware karena di Indonesia sedang naik daun dengan memberi paparan kenapa orang senang dengan keramik dan segmennya, serta olah data untuk memperkuat argumen kolaborasi ini," jelas Gabriela saat wawancara dengan Liputan6.com, Rabu (14/8/2024).
Dengan itu, Gabriela menciptakan brand bernama Kulasentana yang artinya sanak keluarga. Lalu model bisnis yang ia pakai adalah 8P untuk presentasi karyanya tersebut.
Hasilnya adalah keramik dan peranti di meja makan yang mencirikan desain menarik yang biasanya ada dalam busana ciptaan Sapto, menjadi sebuah produk lifestyle. Ia mengatakan di program Creative Business yang ia ambil di ESMOD, bisnis fesyen tidak dipandang selalu dari baju atau aksesori tapi banyak produk kreatif lainnya.
Presentasi di ESMOD Jakarta Creative Show 2024
Yang juga menarik adalah karya dari Angelinna Giovannia yang juga mengambil studi creative business di ESMOD. Ia mengambil sebuah brand perawatan bayi untuk linier dengan bisnis kreatif fesyen.
Angelinna mengungkap latar belakangnya mengambil studi kasus tersebut, ia melihat bahwa di masa tumbuh kembang bayi yakni periode emas 1--5 tahun banyak orangtua yang melupakan momen tersebut. Karena itu ia menciptakan pakaian bayi yang terinspirasi dari salah satu produk perawatan bayi yang cukup dikenal di Indonesia.
Selain Gabriela dan Angelinna, ada Grisella Veronique yang mempresentasikan lima karya desain busana ala red carpet. Menurutnya dari lima desain tersebut nantinya ada tiga karyanya yang akan ditampilkan dalam ESMOD Jakarta Creative Show 2024.
Sebagai informasi, ESMOD Jakarta Creative Show2024 yang akan digelar pada November 2024. Acara tersebut merupakan presentasi karya para mahasiswa ESMOD yang akan hadir dalam bentuk fashion show dan digunakan oleh model-model profesional.
Advertisement