Bahlil Bicara soal Restu Jokowi untuk Jadi Ketua Umum Partai Golkar

Bahlil membantah Jokowi cawe-cawe soal kursi Ketua Umum Partai Golkar. Dia menekankan bahwa hal tersebut merupakan urusan internal partai.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Agu 2024, 21:00 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam Konferensi Pers Kebijakan dan Implementasi Hilirisasi sebagai Bentuk Kedaulatan Negara, Jumat (30/6/2023). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia berbicara soal restu dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar pengganti Airlangga Hartarto. Dia tak membantah saat ditanya Jokowi merestuinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

"Saya pikir proses saja lah ya. Saya juga kan bukan kader yang dari pengurus DPP (Golkar) sekarang, jadi alamiah saja," kata Bahlil di Istana Negara Jakarta, Rabu (14/8/2024).

"Saya tidak bisa menjawab itu (restu dari Jokowi), tanyakan kepada yang berhak memberikan restu," sambungnya.

Sementara saat ditanya restu dari Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Bahlil mengaku dirinya kerap berdiskusi dengan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu. Dia juga banyak bertukar pandangan dengan Jusuf Kalla.

"Kalau Pak JK banyak diskusi sebagai senior beliau banyak memberikan pandangan-pandangan begitu saja," ujarnya.

Bahlil membantah Jokowi cawe-cawe soal kursi Ketua Umum Partai Golkar. Dia menekankan bahwa hal tersebut merupakan urusan internal partai.

"Enggak ada. Apa cawe-cawe ini proses internal saja," tutur Bahlil.

Partai Golkar sendiri akan menggelar Munas pada 20 Agustus 2024 untuk menentukan ketua umum definitif pengganti Airlangga. Bahlil akan melihat dinamika partai untuk menentukan maju atau tidak menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

"Saya kebetulan belum mengikuti secara langsung apa dinamika di DPP Golkar. Nanti saja waktu Munas kita lihat perkembangannya," jelas Bahlil.


Bahlil Temui Jokowi dan JK

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berpose bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Peristiwa ini terjadi usai Airlangga mengumumkan mundur dari kursi Ketum Partai Golkar. (Foto: Istimewa)

Bahlil Lahadalia ramai diperbincangkan bakal menjadi Ketua Umum Partai Golkar berikutnya. Bahlil digadang akan menggantikan kepemimpinan Golkar usai Airlangga Hartarto mengundurkan diri sebagai ketua umum pada 10 Agustus 2024 lalu.

Foto pria yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi itu pun viral saat tengah bertemu empat mata dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahlil juga bertemu empat mata dengan mantan Ketum Golkar sekaligus wakil presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK). Diyakini, foto itu terjadi di hari yang sama sebab setelan baju yang dikenakan Bahlil terlihat sama.

Saat ditanya apakah pertemuan itu sebagai bentuk Bahlil meminta restu untuk menjadi Ketum Golkar selanjutnya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita atau AGK menilai ada makna terpisah. 

Saat Bahlil bertemu Jokowi, AGK menjelaskan hubungannya adalah presiden dan menteri. Sedangkan dengan Jusuf Kalla, adalah terkait kader Golkar dengan tokoh seniornya.

 


AGK Dukung Langkah Bahlil

"Kalau Pak Bahlil ketemu Pak Jokowi itu kan sebagai presiden dan pembantunya. Jadi kalau beliau ketemu setiap saat kan wajar wajar saja,” kata AGK  di Markas DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (13/8/2024).  

"Kalau pertemuan antara Pak Bahlil dan Pak JK (Jusuf Kalla) itu kan pertemuan antara kader dan senior yang juga mantan ketua umum,” sambung AGK.

Sebagai sesama kader Golkar, AGK mendukung langkah Bahlil bersilaturahmi dengan JK. Dia meyakini, ada perbincangan yang baik untuk Golkar ke depan.

"Bagus-bagus saja kalau pertemuan Pak Bahlil dengan Pak JK, itu berbicara bagaimana Golkar ke depan,” AGK menandasi.

Infografis Kejutan Airlangga Hartarto Mundur dari Jabatan Ketum Golkar. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya