Jangan Salah Paham, jika Istri Minta Cerai Sebenarnya Ini Maksudnya, Kata Buya Yahya

Buya Yahya menekankan pentingnya bagi suami untuk cerdas dalam memahami perkataan istrinya

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2024, 18:30 WIB
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Sering kali kita mendengar tentang perempuan yang meminta cerai dalam sebuah pernikahan. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti kurangnya komunikasi, ketidakcocokan, masalah kepercayaan, atau bahkan kekerasan dalam rumah tangga.

Dalam sebuah ceramah yang disampaikan oleh KH Yahya Zainul Ma'arif, yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, pentingnya memahami maksud sebenarnya di balik perkataan seorang istri diungkapkan dengan tegas.

Ceramah ini dikutip dari kanal YouTube @mancingbae01831, di mana Buya Yahya menekankan bahwa ketika seorang wanita meminta cerai, sebenarnya bukan perceraian yang benar-benar diinginkan.

Buya Yahya menjelaskan bahwa seringkali ketika seorang wanita mengutarakan keinginannya untuk bercerai, hal tersebut bukanlah permintaan yang sesungguhnya.

"Sebelumnya, bukan cerai yang diminta," kata Buya Yahya. Menurutnya, yang dimaksudkan oleh wanita adalah keinginan untuk melihat perubahan dalam perilaku suaminya, seperti lebih perhatian, lebih lembut, atau lebih memahami kebutuhan emosional mereka.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Itu Hanya Keterbatasan Wanita

Ilustrasi perceraian. (Sumber Foto: mirror.co.uk)

Buya Yahya juga menyebut bahwa bahasa yang digunakan oleh wanita sering kali sangat terbatas, terutama ketika menyampaikan perasaan atau ketidaknyamanan mereka.

"Wanita dengan kelembutan hatinya sering bahasanya sangat terbatas," jelas Buya Yahya.

Oleh karena itu, ketika seorang istri meminta cerai, sebenarnya ia sedang mencoba menyampaikan bahwa ada sesuatu yang tidak nyaman dalam hubungan tersebut yang perlu diperbaiki.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya menekankan pentingnya bagi suami untuk cerdas dalam memahami perkataan istrinya. "Carilah lelaki yang cerdas memahami omongan-omongan istri semacam itu," kata Buya Yahya.

Seorang suami yang cerdas, menurut Buya Yahya, adalah yang mampu menangkap makna di balik kata-kata istrinya, bahkan ketika kata-kata tersebut tidak diungkapkan secara langsung.

Buya Yahya juga menambahkan bahwa seorang wanita mungkin merasa kesulitan dalam mengekspresikan perasaannya secara jelas, sehingga sering kali yang muncul adalah permintaan yang terdengar keras, seperti meminta cerai.

Namun, di balik itu semua, yang diinginkan oleh wanita adalah agar suaminya berubah dan menjadi lebih baik. "Dia minta kita berubah, mungkin lebih perhatian, lebih lembut," tambah Buya Yahya.


Jangan Langsung Bereaksi Negatif

Ilustrasi Sidang Cerai

Ceramah ini memberikan pencerahan bahwa penting bagi suami untuk tidak langsung bereaksi negatif ketika mendengar permintaan cerai dari istrinya.

Buya Yahya menekankan bahwa suami harus melihat lebih dalam dan memahami bahwa permintaan tersebut mungkin adalah cara sang istri untuk menyampaikan perasaan frustrasi atau ketidakpuasan yang sudah lama terpendam.

"Jadi, jangan langsung ditanggapi secara negatif," ujar Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya Yahya menyarankan agar suami selalu berusaha untuk lebih peka dan responsif terhadap kebutuhan emosional istrinya.

Suami harus berusaha memahami apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh istri, meskipun terkadang bahasanya tidak begitu jelas. "Bahasa wanita memang sering terbatas, tapi maksudnya adalah untuk kebaikan," jelas Buya Yahya.

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa dalam sebuah hubungan pernikahan, komunikasi yang baik adalah kunci untuk menjaga keharmonisan.

Ia mendorong para suami untuk selalu membuka diri dan mendengarkan keluhan atau permintaan istrinya dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih. "Komunikasi yang baik adalah kunci keharmonisan rumah tangga," tegas Buya Yahya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya