Permintaan Hotel di IKN Tinggi Jelang Upacara HUT RI ke-79, PP Properti Panen Cuan

PT PP Properti Tbk (PPRO) mendulang cuan imbas tingginya permintaan hotel jelang Upacara HUT Republik Indonesia ke-79 yang diselenggarakan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Agu 2024, 14:04 WIB
PT PP Properti Tbk mengembangkan Kawasan Grand Kamala Lagoon (GKL) dengan konsep Floating City (dok: humas)

Liputan6.com, Jakarta PT PP Properti Tbk (PPRO) mendulang cuan imbas tingginya permintaan hotel jelang Upacara HUT RI ke-79 yang diselenggarakan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kegiatan tersebut turut berdampak terhadap peningkatan okupansi kamar hotel di Swiss-Belhotel Balikpapan, satu hotel milik PT PP Properti Tbk (PPRO) yang dimiliki oleh PT Hasta Kreasi Mandiri selaku anak usaha PPRO.

Pada Juni lalu pemesanan kamar hotel untuk periode Juli hingga Agustus 2024 telah laris dipesan khususnya untuk acara puncak pada periode 15-18 Agustus 2024. Pihak Swiss-Belhotel Balikpapan mencatatkan rata-rata okupansi kamar sejak awal Agustus 2024 hingga saat ini (month to date) mencapai hampir 90%. Tidak hanya peningkatan okupansi kamar hotel, kebutuhan meeting room dan ballroom juga mengalami peningkatan tajam yang mencapai hampir 100%.

“Pembangunan IKN di Provinsi Kalimantan Timur menjadi angin segar bagi industri perhotelan dimana hal tersebut sangat berdampak signifikan terhadap peningkatan kinerja hotel kami, yaitu Swiss-Belhotel Balikpapan. Kami optimis hotel yang kami miliki akan menjadi destinasi utama bagi para tamu yang mencari pengalaman menginap yang eksklusif dan strategis di jantung kota Balikpapan,” ujar Direktur Utama PPRO, Andek Prabowo dalam keterangan resmi, Kamis (15/8/2024).

Kunjungan ke IKN

Hotel yang dimiliki oleh PPRO ini menjadi pilihan utama bagi instansi atau lembaga pemerintahan yang melakukan kunjungan kerja ke wilayah IKN atau yang mengikuti kegiatan di pusat kota Balikpapan. Swiss-Belhotel Balikpapan merupakan Hotel Bintang 4 milik PPRO yang berlokasi di Jantung Kota Balikpapan, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman, Klandasan Ilir, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Swiss-Belhotel Balikpapan menawarkan akses yang sangat strategis dan pengalaman menginap yang tak tertandingi dengan pemandangan Selat Makassar yang spektakuler. Terkoneksi langsung dengan Mall Balikpapan Ocean Square yang juga dimiliki oleh PPRO, hotel ini menjadi pilihan ideal bagi para pelancong bisnis maupun wisatawan yang mencari kenyamanan yang eksklusif," imbuh Andek.

Lokasi hotel berjarak sekitar 2,7 km dari Pantai Kemala dan 12 menit berjalan kaki dari Taman Bekapai. Para tamu hotel dapat dengan mudah menjelajahi beragam destinasi wisata yang ditawarkan Kota Balikpapan, mulai dari wisata alam, sejarah, edukasi, hingga kuliner.


Laba PTPP Tumbuh 52,46% di Semester I 2024

Manajemen PTPP Tbk optimistis kontrak baru Rp 24 triliun dapat tercapai pada akhir 2014.

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/7/2024), perseroan mencatatkan pendapatan usaha perseroan yang mengalami kenaikan 9,28 persen menjadi Rp 8,79 triliun pada semester I 2024. Adapun pada paruh pertama tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 8,05 triliun.

Seiring pertumbuhan pendapatan usaha, beban pokok pendapatan pada semester I 2024 naik menjadi Rp 7,75 triliun dibanding Rp 6,9 triliun pada semester I 2023. Alhasil, laba kotor mengalami penurunan menjadi Rp 1,04 triliun pada semester I 2024 dibanding Rp 1,15 triliun pada semester I 2023.

Pada semester I 2024, perseroan membukukan beban usaha sebesar RP 384,04 miliar, kerugian penurunan nilai Rp 98,5 miliar, dan beban keuangan Rp 666,59 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan bagian laba ventura bersama tercatat sebesar Rp 485,44 miliar, dan bagian laba entitas asosiasi Rp 37,85 miliar. Kemudian perseroan juga mencatatkan pendapatan lainnya sebesar Rp 88,73 miliar, beban lainnya sebesar RP 182,26 miliar, dan beban pajak final sebesar Rp 241,96 miliar.

Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 50,97 miliar, susut 59,11 persen dibandingkan laba tahun berjalan pada semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 124,67 miliar.

Namun demikian, perseroan berhasil membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 147 miliar pada semester I 2024. Laba itu naik 52,46 persen dibandingkan laba semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 96,42 miliar.

Aset perseroan sampai dengan Juni 2024 naik menjadi Rp 57,78 triliun dari posisi akhir tahun sebesar Rp 56,53 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 42,52 triliun, naik dari Rp 41,38 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi Rp 15,26 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 15,14 triliun.


PT PP Mau Jual Jalan Tol Semarang-Demak, Investor Menanti

Selamat! PTPP Raih 3 Penghargaan di Ajang Anugerah Ekonomi Hijau dan The 4th TJSL & CSR Award 2024/Istimewa.

Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berencana melakukan pelepasan aset atau divestasi  jalan tol senilai Rp 3 triliun pada 2024.

Saat ini, SVP Head of Corporate Secretary PT PP, Joko Raharjo mengatakan perseroan telah mengantongi setidaknya tiga nama calon investor. Sayangnya, Joko belum bisa membeberkan lebih lanjut detil investor tersebut.

"Calon investor sudah ada beberapa. Nanti kita sampaikan lebih lanjut sekarang masih proses sekitar 2-3 investor," kata pria yang akrab disapa Jojo itu di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2024).Selain calon investor, Jojo juga belum bisa memastikan proyek mana saja yang diminati investor. Secara garis besar, perseroan bakal mendivestasikan aset di berbagai sektor seperti energi, infrastruktur, tol, dan properti. Adapun divestasi ini merupakan strategi perseroan dalam penyehatan keuangan untuk menekan beban utang.

Informasi saja, perseroan berencana melepas Jalan Tol Semarang-Demak dan Depok Antasari yang ditargetkan rampung tahun ini.

Ruas Semarang - Demak yang akan dilepas ke investor adalah seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 km milik Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Pembangunan Perumahan Semarang Demak (PPSD).

Selain itu, perseroan bakal melepas kepemilikan saham di ruas Antasari-Depok. Kemudian PTPP juga akan melepas sebagian kepemilikan saham di ruas jalan tol Semarang-Demak pada 2024.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya