Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan akan segera berembuk dengan Agus Gumiwang Kartasasmita dan Bahlil Lahadalia untuk membahas siapa yang akan menduduki kursi Ketua Umum Partai Golkar.
“Kami belum bertemu lagi, untuk berembuk siapa di antara kami bertiga yang akan menjadi ketua umum, kita akan bangun kesepakatan,” kata Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Advertisement
Menurut Bamsoet, keputusan akan dilakukan lewat kesepakatan bukan lewat voting. “Kita sepakat akan maju bersama-sama. Nah, nanti kita akan bertemu lagi untuk memutuskan siapa di antara kami yang akan maju,” kata dia.
Sebelumnya, ketiga politikus Partai Golkar itu sepakat maju menjadi calon ketua umum pengganti Airlangga Hartarto pada Musyawarah Nasional (Munas) Golkar 20 Agustus 2024 mendatang.
"Nanti saya akan mengadakan pembicaraan dengan Pak Agus Gumiwang, Pak Bahlil. Karena dari awal kita sepakat bertiga ini sama-sama maju. Jadi kita akan bicarakan," ujar Bamsoet di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Ketua MPR RI itu menyebut, Partai Golkar saat ini sedang melakukan persiapan Munas untuk memilih ketua umum definitif, usai Airlangga mundur dari jabatannya. Bamsoet ingin pergantian kepemimpinan di Partai Golkar berjalan lancar.
"Nanti, kita lagi berproses, kita ada pembicaraan. Kita ingin semua berjalan smooth," ujarnya.
Bamsoet memastikan transisi kepimpinan di Partai Golkar tak akan mengganggu Pilkada Serentak 2024. Untuk itu, Golkar menggelar Munas pada 20 Agustus 2024 agar para calon kepala daerah dapat segera mendapat rekomendasi untuk maju Pilkada.
"Saya jamin itu (Pilkada) enggak terganggu. Makanya kita putuskan Plt Ketum Golkar harus segera melaksanakan Munas tanggal 20-21 sehingga cukup waktu untuk daerah-daerah yang belum dapat tanda tangan dari ketum definitif bisa dilakukan," tutur Bamsoet.
Bahlil dan Agus Gumiwang Bantah Jokowi Cawe-cawe Internal Golkar
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membantah Presiden Joko Widodo atau Jokowi cawe-cawe atau ikut campur internal Partai Golkar.
Hal ini menyusul mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Partai Golkar.
"Enggak ada (Jokowi cawe-cawe). Apa cawe-cawe, ini proses internal saja," kata Bahlil kepada wartawan di Istana Negara Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024.
Terkait peluangnya maju menjadi calon ketua umum pengganti Airlangga, Bahlil akan melihat perkembangan dan dinamika internal partai berlambang pohon beringin itu.
Saat ditanya apakah Jokowi merestui dirinya maju calon ketua umum Partai Golkar, Bahlil tak bisa menjawab."Saya kebetulan belum mengikuti secara langsung apa dinamika di DPP Golkar. Nanti saja waktu Munas kita lihat perkembangannya," jelasnya.
"Saya tidak bisa menjawab itu (soal restu Jokowi). Karena tanyakan kepada yang berhak memberikan restu," sambung Bahlil.
Advertisement
Respons Agus Gumiwang
Bantahan yang sama juga disampaikan Plt Ketua Umum Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita. Dia menekankan bahwa dinamika di Partai Golkar merupakan urusan internal partai.
"Enggak ada, enggak ada (cawe-cawe Istana). Ini urusan internal kok. Gimana. Enggak ada cawe-cawe eksternal," tutur Agus Gumiwang di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Dia mengaku dirinya tak menemui Jokowi setelah ditunjuk menjadi Plt Ketua Umum Partai Golkar, melalui rapat pleno. Agus menilai hal tersebut tak ada kaitannya dengan Jokowi.
"Enggak, kan ini urusan internal Golkar," ucap dia.
Disisi lain, Agus berbicara soal hubungannya dengan Airlangga usai mundur dari Ketua Umum Partai Golkar. Dia mengklaim hubungannya dengan Airlangga tetap baik dan tak ada masalah.
"Kita baik, saling menyapa, bicara. Enggak ada masalah kan. Artinya kan kami sama dar golkar. Punya komitmen sama sama membesarkan Golkar," pungkas Agus Gumiwang.