Liputan6.com, Jakarta - Petinju wanita asal Aljazair yang belum lama ini memenangkan medali Emas di Olimpiade 2024 Paris, Imane Khelif, akan menggugat Elon Musk dan novelis terkenal JK Rowling atas tudingan perundungan siber terhadapnya.
Sebelumnya, Imane Khelif mendapatkan perhatian dari sang pemilik Twitter dan penulis novel Harry Potter. Pasalnya, Khelif dituding sebagai transgender yang mengikuti pertandingan tinju kelas putri di Olimpiade, oleh lawannya, Angela Carini, di babak awal.
Advertisement
Hal ini karena Carini langsung tumbang dalam pertandingan dengan Imane Khelif hanya dalam 46 detik. Sambil menangis, Carini menyebut Khelif adalah seorang transgender. Hal ini pun turut disorot baik oleh Elon Musk maupun JK Rowling melalui akun media sosial mereka.
Dalam gugatannya, pengacara Imane Khelif Nabil Boudy menyebut, nama Elon Musk dan JK Rowling akan masuk ke gugatan, karena komentar keduanya di media sosial.
Mengutip BBC, Kamis (15/8/2024), kantor kejaksaan umum Paris menyebut ke AFP, mereka menggulirkan penyelidikan adanya perundungan siber, menyusul keluhan dari Khelif.
Meski begitu, seorang blogger hukum terkenal Prancis menuliskan di X kalau tak mungkin Elon Musk dan JK Rowling akan menghadapi tuntutan. Pasalnya, hukum pidana Prancis tak berlaku atas tindakan yang dilakukan di luar Prancis terhadap warga negara asing.
Cerita Tentang Khelif dan Carini
Jaksa penuntut di sisi lain, bisa mengajukan tuntutan terhadap mereka yang mengirim pesan di tanah Prancis.
Sekadar informasi, setelah mengalahkan Carini dalam laga kurang dari semenit itu, partisipasi Khelif dibahas di seantero dunia maya. Apalagi sebelumnya Khelif didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia tahun lalu oleh IBA (Asosiasi Tinju Internasional) setelah petinju Aljazair itu disebut telah gagal dalam tes kelayakan gender pada 2023.
Namun, Komite Olimpiade Internasional membela hak Khelif untuk bisa bersaing dalam Olimpiade. Khelif pun dianggap untuk memenuhi syarat pertandingan karena sejak kecil ia terlahir secara biologis dan menjalani hari-hari sebagai seorang perempuan.
Khelif bukan satu-satunya petinju diragukan jenis kelaminnya. Ada pula petinju wanita asal Taiwan, Lin Yu Ting, yang dibebaskan mengikuti Olimpiade di Paris, setelah dirinya didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Wanita tahun lalu, juga karena gagal memenuhi kriteria kelayakan.
Advertisement
Unggahan Elon Musk dan JK Rowling
Sebelumnya, CEO X alias Twitter Elon Musk dan penulis Harry Potter, JK Rowling, keduanya mengunggah komentar tentang Khelif. Mereka menyebut Khelif telah "menikmati tekanan seorang wanita yang baru saja ia pukul di kepalanya."
Komentar itu merujuk pada pertandingan antara Khelif dengan Carini yang hanya berlangsung selama 46 detik.
Elon Musk membagikan unggahan dari perenang Riley Gaines yang menyebut, "pria tak boleh mengikuti olah raga wanita."
Pihak BBC News menghubungi perwakilan Elon Musk dan Khelif, namun keduanya belum memberikan komentar.
Tegaskan Diri adalah Wanita
Setelah memenangkan medali emas, Khelif menyebut, serangan atau bullying atas kelayakan gendernya memberinya kemenangan melawan juara Tiongkok Yang Liu.
"Saya sepenuhnya memenuhi syarat untuk ikut ambil bagian dalam kompetisi ini. Saya seorang wanita, seperti yang lainnya," kata petinju 25 tahun itu.
Ia menambahkan, "Saya lahir sebagai seorang wanita dan saya hidup sebagi seorang wanita. Saya berkompetisi sebagai seorang waita dan tidak ada keraguan tentang itu."
Adapun Carini, sehari setelah pertarungan dengan Khelif, mengatakan dirinya meminta maaf kepada Khelif atas bagaimana ia bersikap dan menolak berjabat tangan dengan khelif usai kalah.
Advertisement