Realisasi Program Sejuta Rumah Tembus 617.622 Unit di Juli 2024

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan capaian Program Sejuta Rumah (PSR) hingga akhir Juli 2024 telah menembus angka 617.622 unit, atau sekitar 59,23 persen dari total target nasional.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 16 Agu 2024, 13:15 WIB
Suasana Perumahan Griya Samaji, Cieseng, Bogor, Rabu (19/2/2020). Bank Tabungan Negara (BTN) pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan capaian Program Sejuta Rumah (PSR) hingga akhir Juli 2024 telah menembus angka 617.622 unit, atau sekitar 59,23 persen dari total target nasional.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengutarakan, program sejuta rumah jadi salah satu terobosan pemerintah sebagai upaya mengurangi backlog perumahan di Tanah Air.

"Kami sangat optimis Program Sejuta Rumah (PSR) yang merupakan salah satu Program Strategis Nasional akan terus meningkat dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan rumah layak huni," ujarnya lewat keterangan tertulis yang disampaikan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (16/8/2024).

Iwan menerangkan, PSR merupakan gerakan percepatan dan kolaborasi antara pemerintah dengan para pelaku pembangunan perumahan dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat.

Program pembangunan perumahan tersebut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 29 April 2015 lalu di Jawa Tengah dengan capaian dari tahun 2015 hingga 2023 sebesar 9.206.379 unit.

"Capaian PSR Juli 2024 sebesar 617.622 unit tersebut meliputi capaian pembangunan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 484.119 unit, dan non MBR sebesar 133.503 unit di seluruh Indonesia," terangnya.

Secara umum, kinerja pendataan Program Sejuta Rumah dan geliat realisasi pembangunan sejuta rumah Juli 2024 cenderung mengalami peningkatan. Tergambar dari perbandingan tahunan (year on year) capaian PSR Juli 2024 sebesar 617.622 unit, naik dibandingkan capaian PSR Juli 2023 sebesar 585.604 unit.

"Untuk itu diperlukan dukungan data realisasi pembangunan rumah dan peningkatan kualitas rumah dari Direktorat Rumah Swadaya, Direktorat Rumah Susun, dan Direktorat Rumah Khusus setiap bulannya," imbuh Iwan.

Progress PSR

Dari data yang dihimpun Direktorat RUK, progress PSR hingga 31 Juli 2024 lalu terdiri dari pembangunan rumah untuk rumah MBR sebanyak 484.119 unit. Pembangunan rumahnya dilaksanakan oleh Kementerian PUPR 121.738 unit, kementerian/lembaga lainnya 8.345 unit, PT. SMF 72.582 unit, pemerintah daerah 11.898 unit.

Selain itu, pembangunan rumah yang dilaksanakan oleh pengembang non FLPP 266.086 unit, CSR perumahan 66 unit serta Masyarakat 3.404 unit. Sedangkan untuk rumah non MBR sebanyak 133.503 unit dilaksanakan oleh pengembang non MBR sebanyak 129.745 unit dan masyarakat 3.758 unit.

"Kami yakin menjelang akhir tahun 2024 ini jumlah capaian PSR bisa menembus angka satu juta unit. Sebab saat ini proses pembangunan rumah di lapangan juga terus dilaksanakan dan kebutuhan hunian layak oleh Masyarakat juga terus meningkat," tandas Iwan.


Daftar Lokasi Bedah Rumah Kementerian PUPR di Papua Barat Daya

Pemilik rumah membuat rangka penguat dapur rumah di Perumahan Griya Samaji,Cieseng, Bogor, Rabu (19/02/2020). BTN pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera menyalurkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), atau bedah rumah untuk 700 unit rumah di Papua Barat Daya.

"Kami menyalurkan program BSPS atau bedah rumah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah di Provinsi Papua Barat Daya," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Kamis (4/7/2024).

Menurut Iwan, program BSPS pada dasarnya merupakan stimulan untuk mendorong semangat masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar dapat membangun serta meningkatkan kualitas rumah yang dimilikinya.

Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Papua II Direktorat Jenderal Perumahan juga menerjunkan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) program BSPS untuk mendampingi selama proses pembangunan berlangsung. Sedangkan dana stimulan yang diberikan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membeli bahan bangunan serta membayar upah tukang.

"Kami juga membentuk kelompok masyarakat dan menugaskan TFL Program BSPS untuk pelaksanaan di lapangan. Kami ingin mendorong semangat gotong royong masyarakat dalam pembangunan Program BSPS ini," imbuh Iwan.

 


Dua Lokasi

Suasana dan kondisi pembangunan salah satu perumahan bersubsidi di kawasan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/2/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Papua II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Ridwan Dibya Sudartha menjelaskan, sebanyak 700 unit rumah yang akan dibedah di Papua Barat Daya tersebar di dua lokasi, yakni Kota Sorong 679 unit dan Kabupaten Sorong 21 unit.

Penyalurannya terbagi menjadi dua tahap berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perumahan, yakni tahap pertama 386 unit dan tahap kedua 314 unit.

Berdasarkan data yang ada, program BSPS di Kota Sorong dilaksanakan di sejumlah Distrik yakni Distrik Sorong Barat 296 unit, Distrik Malaimsimsa 8 unit, Distrik Maladum Mes 97 unit, Distrik Sorong 10 unit, Distrik Sorong Kepulauan 137 unit, Distrik Sorong Kota 29 unit, Distrik Sorong Manoi 101 unit dan Distrik Sorong Timur 1 unit.

Sedangkan di Kabupaten Sorong dilaksanakan di dua lokasi, yakni Distrik Manyamuk 13 unit dan Distrik Mariat 8 unit.

"Nilai bantuan per unit rumah di kota/kabupaten sebesar Rp 23,5 juta dan untuk daerah pegunungan atau pesisir per unit rumah senilai Rp 40 juta," terang Ridwa

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya