Capaian Program Kartu Sakti Jokowi: Ada Kartu Prakerja hingga Kartu Indonesia Pintar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah capaian selama menjabat kepala negara selama dua (2) periode atau sepuluh tahun. Jokowi menyebut progam Kartu Indonesia Sehat (KIS) telah menghabiskan anggaran Rp361 triliun selama sepuluh tahun terakhir.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Agu 2024, 11:23 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah capaian selama menjabat kepala negara selama dua (2) periode atau sepuluh tahun. Jokowi menyebut progam Kartu Indonesia Sehat (KIS) telah menghabiskan anggaran Rp361 triliun selama sepuluh tahun terakhir.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah capaian selama menjabat kepala negara selama dua (2) periode atau sepuluh tahun. Jokowi menyebut progam Kartu Indonesia Sehat (KIS) telah menghabiskan anggaran Rp361 triliun selama sepuluh tahun terakhir.

"Rp 361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan," kata Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI bersama DPR RI - DPD RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8)

Dalam catatannya, program KIS dimanfaatkan  lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun. Cakupan usia peserta mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Ini (KIS) upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat," ujar dia.

Lanjutnya, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) selama 10 tahun telah menghabiskan Rp113 triliun. Program kartu sakti ini telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/SMK di seluruh Indonesia.

Sementara Program Keluarga Harapan selama 10 tahun terakhir menelan anggaran hingga Rp225 triliun. Anggaran ini dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun. 

Adapun program Kartu Prakerja selama 5 tahun terakhir menelan biaya Rp60,3 triliun. Program ini telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.

Jokowi berharap, program kartu sakti pemerintah ini memberi dampak bagi masyarakat luas. Mengingat, kebijakan tersebut menyentuh semua lapisan masyarakat. "Pembangunan yang membuka peluang Untuk tumbuh bersama," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya