Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi unik dan seru untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus atau yang kerap disebut 17 Agustus-an. Keberadaan tradisi ini menjadi ciri khas budaya masyarakat Indonesia yang memang kental dengan tradisi dan budayanya.
Tradisi unik ini pun berpadu sempurna dengan beragam hiasan dan dekorasi khas 17 Agsutus yang umumnya berwarna merah dan putih. Mengutip dari Indonesia Travel, berikut beragam tradisi unik 17 Agustus di berbagai daerah di Indonesia:
1. Barikan, Malang
Masyarakat Malang memiliki tradisi unik yang disebut barikan. Tradisi ini dilakukan setiap 16 Agustus malam.
Baca Juga
Advertisement
Barikan merupakan sejenis acara syukuran di setiap kampung atau lingkungan warga. Dalam acara ini, biasanya akan ada acara doa bersama, renungan kemerdekaan, menyanyikan lagu kebangsaan, dan makan bersama.
2. Lomba Dayung, Banjarmasin
Tradisi unik yang dimiliki masyarakat Banjarmasin adalah lomba dayung perahu naga. Perlombaan yang rutin digelar ini dilaksanakan di Sungai Martapura.
Konon, tradisi ini sudah digelar sejak 1924. Tak hanya sebagai hiburan dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI, lomba dayung sekaligus menjadi sarana untuk mencari bibit-bibit pendayung andal.
3. Lomba Sampan Layar, Batam
Tradisi 17 Agustus-an lainnya yang berwujud perlombaan adalah lomba sampan layar di Batam. Acara ini sudah rutin digelar setiap tahunnya sejak 1965.
Perlombaan ini akan diisi dengan banyak perahu kayu warna-warni. Saking populernya, lomba ini juga bisa diikuti oleh para wisatawan.
4. Obor Estafet, Semarang
Masyarakat Semarang menyambut HUT Kemerdekaan RI dengan tradisi obor estafet. Tradisi ini digelar di Kelurahan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah.
Konon, acara ini juga sudah dilakukan sejak lama, yakni kurang lebih 30 tahun. Peserta lomba lari sambil membawa obor ini adalah para atlet terbaik di Semarang. Penggunaan obor dalam tradisi ini dianggap sebagai simbol semangat dari para pahlawan saat memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
5. Pacu Kude, Aceh
Tradisi pacu kude yang sudah dilakukan oleh masyarakat Aceh ini merupakan permainan rakyat yang sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Biasanya, permainan ini dilakukan setelah panen.
Pada 1956, permainan ini secara resmi diambil alih oleh pemerintah setempat. Sejak saat itulah pemerintah dan masyarakat Aceh menganggap bahwa pacu kude merupakan simbol perjuangan rakyat dalam merebut kemerdekaan.
Adapun kuda yang digunakan dalam tradisi pacu kude merupakan kuda hasil persilangan antara kuda Australia dan kuda Gayo. Biasanya, kuda yang ikut serta dalam pacuan ini berasal dari enam daerah, yakni Aceh Tengah yang merupakan tuan rumah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Besar, dan Sumatera Barat.
Advertisement
6. Pawai Jampana, Bandung
Tradisi perayaan 17 Agustus-an tentu tak bsa dipisahkan dari pawai. Tradisi ini pula yang ada di Bandung.
Masyarakat Bandung biasanya akan mengadakan pawai yang disebut dengan pawai jampana. Terdapat tandu besar yang berisi aneka hasil bumi, hasil kerajinan masyarakat setempat, serta berbagai macam makanan.
Tandu tersebut akan dibawa oleh empat orang. Tak hanya satu, terdapat puluhan tandu yang nantinya akan diperebutkan oleh peserta pawai dan warga untuk kemudian disantap bersama-sama.
7. Peresean, Lombok
Setiap tahunnya, masyarakat Lombok menggelar lomba peresean untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI. Lomba ini menghadirkan pepadu-pepadu (jagoan) terkenal untuk adu ketangkasan.
Peresean merupakan kesenian tradisional masyarakat Suku Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi ini mempertemukan pepadu dari berbagai pelosok Lombok untuk beradu ketangkasan dan saling serang dengan bersenjatakan rotan dan perisai yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau.
Meski termasuk dalam kesenian tradisional ekstrem, peresean memiliki pesan moral yang bukan hanya sekadar adu ketangkasan semata. Peresean mengandung makna persaudaraan dan sikap ksatria seorang laki-laki yang diuji melalui permainan.
8. Sepakbola Durian, Kebumen
Dari namanya saja sudah terdengar unik. Sepakbola durian menjadi tradisi 17 Agustus-an yang kerap digelar oleh masyarakat Kebumen setiap tahunnya. Sesuai namanya, mereka mengganti bola dengan durian.
Karena cukup ekstrem, perlombaan ini biasanya hanya diikuti oleh orang tertentu, misalnya anggota laskar Densus 99 dan anggota forum spiritual. Bahkan sebelum dimulai, masyarakat akan melakukan doa bersama untuk keselamatan para peserta.
9. Telok Abang, Palembang
Masyarakat Palembang juga memiliki tradisi unik dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI yang disebut telok abang. Telok abang merupakan mainan dari gabus yang dibentuk menjadi kapal laut, pesawat terbang, atau kereta.
Selain gabus yang berwarna kuning serta berbagai kertas yang ditempelkan sebagai hiasan, telok abang juga dilengkapi dengan telur rebus. Telur tersebut dicat dengan warna merah, kemudian ditancapkan di bagian tengah kapal.
10. Tirakatan, Jawa
Masyarakat Jawa tentu sudah tidak asing lagi dengan tradisi tirakatan yang digelar pada 16 Agustus malam. Sama seperti barikan di Malang, tirakatan ala masyarakat Jawa biasanya dihadiri oleh para sesepuh, pejabat desa, serta warga setempat.
Susunan acaranya meliputi pembacaan sajak atau mengenang jasa pahlawan, mengheningkan cipta, doa bersama, dan makan bersama. Biasanya, dalam acara ini juga akan ada pertunjukan seni tradisional, penyerahan hadiah lomba yang sudah diadakan sebelumnya, serta hiburan seru lainnya. Semakin malam, tradisi 17 Agustus-an ini pun terasa semakin meriah.
(Resla)
Advertisement