Komite Akreditasi BSN Pastikan Galon Guna Ulang Masih Aman Digunakan

Anggota Council Komite Akreditasi Nasional (KAN) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Arief Safari menilai, penggunaan galon guna ulang masih aman.

oleh Tim News diperbarui 16 Agu 2024, 12:26 WIB
Galon Guna Ulang (Foto: Dok Danone-AQUA)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Council Komite Akreditasi Nasional (KAN) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Arief Safari menilai, penggunaan galon guna ulang masih aman.

Hal tersebut disampaikan menyusul munculnya isu sumir terkait paparan BPA ke galon berbahan polikarbonat.

"Selama ini saya pakai berpuluh-puluh tahun ya aman-aman saja tidak ada masalah," ujar Arief Safari melalui keterangan tertulis, Kamis (15/8/2024).

Dia menjelaskan, paparan BPA dari galon ke pangan hingga ke tubuh manusia itu, sebenarnya masih membutuhkan penelitian yang lebih komprehensif.

Hal tersebut, kata Arief, mengingat bukan hanya galon guna ulang yang menggunakan BPA tetapi kemasan pangan lainnya.

"Penelitian dilakukan guna mengukur sekaligus memberikan informasi akurat kemasan pangan mana yang memberikan paparan BPA ke tubuh lebih banyak," terang dia.

Menurut Arief, tidak adil apabila hanya Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) saja yang dikambing hitamkan memberikan paparan BPA ke tubuh. Padahal, kata dia, ada banyak kemasan lain yang juga menggunakan senyawa serupa.

"Jadi nggak bisa diukur lewat satu item harus beberapa item. Kalau hanya hanya cuma satu kemasan saja orang kan ada dugaan ini jangan-jangan apa masalah persaingan bisnis saja," ucap Arief.

Dia mengatakan, penelitian yang komprehensif juga akan memberikan rasa aman bagi masyarakat dari informasi yang beredar di ruang publik terkait paparan BPA.

"Kebenaran informasi juga merupakan hak masyarakat yang diatur dalam UU perlindungan konsumen," kata Arief.

 


Masih Aman Digunakan

Ilustrasi AMDK galon isi ulang. Foto: (Liputan6.com/Ade Nasihudin).

Arief mengungkapkan, revisi ambang batas BPA yang diusulkan Badan Keamanan Pangan Eropa (EFSA) juga masih menuai pro dan kontra mengingat alasannya yang tidak jelas.

Bahkan, kata dia, Institut Federal untuk Penilaian Risiko di Jerman (BfR) telah menolak usulan EFSA tersebut.

"Lagipula paparan BPA juga akan dikeluarkan melalui urin jadi tidak semuanya terekspos ke dalam tubuh kita," kata Arief.

Sementara itu, Dokter Carla Pramudita Susanto mengungkapkan, ada beragam alasan yang telah ditinjau secara medis bahwa galon guna ulang aman digunakan.

"Faktor utama keamanan galon guna ulang adalah kemasan pangan tersebut sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI)," ucap Carla.

Dia menjelaskan, berbagai regulasi di dunia dan Indonesia juga sudah menjamin keamanan pemakaian galon guna ulang, mulai dari BPOM hingga kementerian perindustrian.

"Artinya, galon tersebut sudah pasti aman digunakan dan tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan," kata Carla.

Banyak pakar dan praktisi kesehatan juga telah membantah bahaya kandungan BPA dalam galon guna ulang yang disebut-sebut dapat menimbulkan penyakit tertentu.

Hal tersebut disampaikan menyusul ada oknum yang dengan sengaja menyebar informasi keliru terkait BPA dan galon guna ulang demi kepentingan bisnis.

Infografis Manfaat Mandi Air Dingin dan Panas. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya