PKB soal Pilkada Jakarta 2024: Cuaca Berubah, Kita Harus Pikirkan Ulang

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tampaknya memilih untuk berpikir ulang mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

oleh Tim News diperbarui 16 Agu 2024, 15:45 WIB
Anies Baswedan memberikan keterangan pers saat bertandang ke Kantor DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2024). Anies menerima pinangan PKB untuk maju dalam pilkada Jakarta 2024. (Liputan6. com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tampaknya memilih untuk berpikir ulang mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Diketahui, diawal ada usulan DPW PKB Jakarta yang memberikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju lagi sebagai bakal calon gubernur.

"DKI sebenarnya kita sudah firm untuk ke Anies, tetapi karena cuaca berubah. Maka kita harus memikirkan ulang kembali strategi siapakah yang akan diusung di DKI," kata Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, KH Maman Imanulhaq di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

"Pada intinya PKB mengalami lonjakan suara yang signifikan di DKI dan kita butuh gubernur DKI yang betul-betul memajukan DKI. Itu saja sebenarnya," sambungnya.

Maman menegaskan, jika pihaknya pun memiliki target untuk memenangkan Pilkada 2024 ini.

"Ya pada intinya kita punya target untuk memenangkan Pilkada ini. Terutama di beberapa provinsi, oleh sebab itu kita sudah di Jawa Barat misalnya dengan PDIP, begitu pula di Jawa Timur," tegasnya.

Dia pun mengungkapkan, semua ini dibicarakan lebih pasti pada beberapa hari ke depan. "Kita akan bicarakan besok tanggal 18,19 itu," jelas Maman.

Sementara,  Maman tak memungkiri, jika partainya akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). "Kemungkinan besar (gabung KIM plus)," kata dia.

 


Ikut Melirik Ridwan Kamil

Maman pun menegaskan, PKB memang ada kemungkinan untuk mendukung Ridwan Kamil.

"Yang sudah kelihatan kan RK ya, soal wakilnya lalu S atau K dan lain sebagainya kita enggak tahu. (S itu Suswono) Kita belum mengajukan nama, belum juga menyetuju dan sebagainya," ujarnya.

"Yang pasti, sekali lagi agenda-agenda yang kita titipkan di calon gubernur DKI itu sudah masuk untuk dijadikan sebuah landasan bahwa kita memang gabung di sana," sambungnya.

Saat disinggung, apakah Suswono cocok menjadi wakil dari Ridwan Kamil, ia menegaskan ini bukan hanya sekedar cocok.

"Saya rasa bukan cocok-tidak cocok ya. Karena Jakarta itu kan sangat kompleks persoalannya, dan tentu kita berharap juga RK tidak menjadikan Jakarta seperti Jabar. Ada sesuatu yang lebih subtansional di DKI ini, seperti itu," kata Maman.

 


Surya Paloh: Anies Tidak Kecewa, Hebat Itu Dia

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memastikan, partainya batal mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Menurut dia, hal itu sudah disampaikan langsung ke Anies saat bertemu di Kantor DPP Partai NasDem beberapa waktu lalu dan Anies menerima hal itu tanpa kekecewaan.

"Nggak (kecewa), saya pikir dia cukup matang adik satu itu, hebat itu dia (Anies)," kat Surya Paloh di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Surya menambahkan, selain mengaku tidak kecewa, Anies Baswedan disebut juga tidak ambil pusing untuk tidak maju kembali di Pilgub Jakarta 2024.

"Ya bisa menerima itu. Tidak ada masalah bagi dia," yakin Surya Paloh.

Surya Paloh meyakini, meski Anies tidak maju pada kesempatan Pilgub Jakarta 2024 sosoknya masih sangat layak sebagai pemimpin di masa depan.

"Ya memang bukan saat ini momentum dia, tapi saya pikur dengan potensi yang ada pada dirinya itu tidak bisa dipungkiri usia yang relatif muda, energik, sejumlah pengalaman sudah dilaluinya. Saya kira dia merupakan sebuah aset yang berarti juga untuk negeri ini. Saya pikir itu biasa," ungkap Surya Paloh.

Dia optimistis, Anies Baswedan bisa menjadi lebih hebat dari yang sekarang dan di balik tantangan juga kesedihan, selalu ada peluang yang lebih hebat nantinya.

"Ya mungkin dia belajar lebih hebat. Ini kan ada sekolah formal, ada sekolah kehidupan, dia sedang belajar dengan sekolah kehidupan, iya kan? Tidak hanya referensi teks book semata," Surya Paloh menutup.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya