Puslabfor Polri Olah TKP di Manggarai, Cari Penyebab Kebakaran

Puslabfor mengambil sampel-sampel di lokasi kebakaran. Nanti akan diteliti lebih lanjut di laboratorium.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 16 Agu 2024, 17:31 WIB
Kebakaran manggarai (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Tebet menggandeng Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk mengusut penyebab kebakaran yang melanda hunian padat penduduk di Gang Remaja 5, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2024).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, penyidik akan menggelar Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan pada hari ini.

"Hari ini akan lakukan olah TKP lanjutan ini dihadiri Labfor Bareskrim Polri untuk melakukan olah TKP mencari barang bukti," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Jumat (16/8/2024).

Ade Ary mengatakan, Puslabfor mengambil sampel-sampel di lokasi kebakaran. Nanti akan diteliti lebih lanjut di laboratorium.

"Barang-barang bukti nanti diamankan kemudian dilakukan pemeriksaan secara laboratoris untuk mendalami dugaan penyebab terjadinya kebakaran," ucap dia.


Awal Mula

Sebelumnya, Kasudin Gulkamart DKI Jakarta Satriadi mengatakan pada awal mula kebakaran, sebanyak enam unit mobil damkar dikerahkan untuk langsung menuju lokasi. Api kemudian membesar seiring berjalannya waktu di RW 06 dan RW 12.

Melihat kondisi si jago merah yang kian membesar, tim pemadam kemudian mengirimkan tambahan unit damkar ke lokasi.

"Kemudian kami coba lokalisir. Tapi karena memang posisinya padat hunian dan sudah membesar, akhirnya kita coba penambahan unit lagi tuh. Hingga saat ini sudah 35 unit yang kita kerahkan, sekitar 125 personel," ucap Satriadi pada Selasa (13/8/2024).

Proses pemadaman pun sempat kendala mengingat lokasi kejadian pada kawasan padat penduduk dan akses untuk ke lokasi kejadian yang sempit. Belum lagi sumber air yang cukup jauh dan akses yang terbatas.

"Karena itu kan memang untuk sampai ke titik sumber apinya itu kita harus membobol tembok yang jadi halangan kita. Nah itu menjadi satu akses buat kita biar efektif untuk pemadaman gitu," Satriadi menegaskan.


2.000 Jiwa Terdampak

Dari dua RW yang terdampak, paling parah terjadi di RW 6 yang menyebabkan 15 RT terdampak. Sementara di RW 12 hanya 4 RT saja yang terdampak kebakaran.

"Yang pasti kemungkinan korban yang terdampak cukup luas tadi saya sampaikan ada 15 RT ditambah 4 RT, itu sekitar jiwanya sampai 2.000 jiwa yang terdampak," kata Satriadi.

Infografis film dengan tema kehancuran bumi di masa depan (Triyasni/Liputan6.com)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya