Ambil Alih ServerCo Link Net, XL Axiata Siapkan Kocek Rp 1,88 Triliun

LINK dan EXCL bersama-sama mengupayakan agar rencana transaksi dapat selesai pada 1 Oktober 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Agu 2024, 18:35 WIB
Ilustrasi kantor XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - PT Link Net Tbk (LINK) mengumumkan pengambilalihan layanan B2C ServeCo oleh PT XL Axiata Tbk (EXCL). Perseroan dan XL telah menandatangani suatu perjanjian pengalihan ServeCo pada tanggal 22 Mei 2024, sebagaimana terakhir kali diubah pada 13 Agustus 2024.

Berdasarkan perjanjian tersebut, perseroan mengalihkan antara lain, 750.000 pelanggan perseroan kepada XL, Broadband Network Gateway (BNG), software dan aplikasi yang dimiliki dan atau dikembangkan oleh Perseroan terkait ServeCo, dan perangkat di tempat pelanggan namun tidak termasuk ONTs/Modem dan STB, contohnya wifi, wifi extenders dan smart home.

LINK dan EXCL bersama-sama mengupayakan agar rencana transaksi dapat selesai pada 1 Oktober 2024. total pembayaran yang harus dibayar oleh XL kepada Perseroan sebagai harga pembelian berdasarkan Perjanjian Pengalihan Usaha sebesar Rp 1,88 triliun.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/8/2024), potensi pendapatan dari rencana transaksi sewa aset jaringan fiber optik adalah sebesar Rp 11,07 triliun dengan total nilai agregat sebesar Rp 12.94 triliun.

Dengan rencana transaksi ini, perseroan berencana melakukan pengalihan bisnis residensial Perseroan kepada XL yang nantinya akan mengintegrasikan bisnis Fixed Broadband (FBB) milik Perseroan dengan bisnis mobile milik XL untuk memaksimalkan nilai dan memberikan layanan terbaik. Hal tersebut guna merespon tingginya peluang permintaan pasar terhadap ketersediaan layanan FBB dan Fixed Mobile Convergence (FMC) serta mendorong pertumbuhan kedua layanan tersebut di seluruh Indonesia.

"Sejalan dengan hal itu, Perseroan memutuskan untuk mentransformasi diri menjadi perusahaan infrastruktur (FiberCo) terkemuka dan fokus pada aktivitas inti pengembangan dan perluasan infrastruktur jaringan Fixed Line, guna mendorong pertumbuhan jaringan yang cepat untuk ketersediaan koneksi internet berkualitas tinggi," ungkap manajemen PT Link Net Tbk.

Implementasi transformasi FiberCo akan menjadikan Perseroan salah satu jaringan fiber terbesar di Indonesia dan menawarkan potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kinerja keuangan di masa depan. Sehubungan dengan rencana transaksi, tidak terdapat perubahan kegiatan usaha Perseroan karena Perseroan hanya mengalihkan pelanggan residensial saja dan masih menjalankan kegiatan usaha penyelenggara jasa akses internet (internet service provider) kepada pelanggan korporasi (B2B).


Cuan Gede, Laba Operator Seluler Ini Melonjak 57% di Semester I 2024

Presdir dan CEO XL Axiata Dian Siswarini memaparkan kinerja XL Axiata di tahun 2022. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, XL Axiata Tbk membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Pendapatan XL Axiata Tbk pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp 17,05 triliun. Pendapatan itu tumbuh 8,16 persen dibandingkan pendapatan semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 15,76 triliun.

Pada semester I 2024, EXCL membukukan beban penyusutan sebesar Rp 6,06 triliun, beban infrastruktur Rp 4,4 triliun, serta beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 1,08 triliun.

Bersamaan dengan itu, beban interkoneksi dan beban langsung lainnya tercatat sebesar Rp 1,59 triliun, beban gaji dan kesejahteraan karyawan Rp 818,52 miliar, beban umum dan administrasi Rp 208,39 miliar, dan beban amortisasi Rp 112,24 miliar.

Pada periode yang sama, perseroan membukukan beban selisih kurs Rp 23,8 miliar, keuntungan dari penjualan dan sewa balik Rp 211,44 miliar, serta beban lain-lain Rp 23,56 miliar. Kemudian biaya keuangan pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp 1,54 triliun, penghasilan keuangan Rp 32,25 miliar, dan bagian atas rugi bersih dari entitas asosiasi tercatat sebesar Rp 101,97 miliar.

 


Aset EXCL

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,02 triliun. Laba itu naik 57,52 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 650,68 miliar.

Aset EXCL sampai dengan 30 Juni 2024 turun menjadi Rp 86,6 triliun dari Rp 87,7 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas turun menjadi Rp 59,68 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 61,18 triliun.

Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi Rp 26,9 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 26,5 triliun. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya