Liputan6.com, Bandung - Film horor Indonesia bertajuk “Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu” telah resmi tayang di seluruh bioskop Indonesia sejak Kamis (15/8/2024). Film horor ini mengangkat kisah viral yang sempat ramai di media sosial.
Dosen Ghaib digarap oleh sutradara Guntur Soeharjanto yang dikenal sebagai sutradara sejumlah film populer seperti 99 Cahaya di Langit Eropa (2014), Assalamualaikum Beijing (2014), dan Panggonan Wingit (2023).
Advertisement
Sementara naskahnya ditulis oleh Evelyn Afnilia yang dikenal sebagai penulis skenario film populer. Kemudian film ini diperankan oleh sejumlah aktor populer Indonesia mulai dari Endy Arfian, Rayn Wijaya, hingga Ersya Aurelia.
Film ini mempunyai durasi sekitar 1 jam 34 menit dan hanya bisa disaksikan oleh penonton berusia 17 tahun ke atas. Diketahui aktor Endy Arfian berperan sebagai karakter bernama Fattah dan Rayn Wijaya berperan sebagai Emir.
Sebagai informasi, film ini mengangkat kisah viral di media sosial yang terkenal karena munculnya sosok dosen gaib yang meneror sejumlah mahasiswa di beberapa kampus di Indonesia pada tahun 2016 lalu.
Ceritanya sendiri awalnya diunggah di Facebook dan rumornya mulai tersebar setelah kejadian tersebut disebut-sebut terjadi di antara Universitas di Yogyakarta atau Semarang. CEO dan Produser Dee Company Dheeraj Kalwani menuturkan bahwa film ini dirangkum dari cerita-cerita viral seputar dosen ghaib.
“Kami merangkum cerita-cerita viral seputar dosen ghaib menjadi cerita film. Bukan untuk menakut-nakuti, kami berharap film ini akan memberikan gambaran perjuangan mahasiswa yang ingin lulus dengan nilai bagus,” ucapnya.
Sinopsis Film Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu
Filmnya menceritakan tentang seorang dosen killer bernama Pak Bakti (Egi Fedly) yang sangat ditakuti oleh semua mahasiswa di kampus. Sosoknya dikenal tegas dan tidak segan-segan mengomeli mahasiswa dan memberi nilai buruk tanpa alasan jelas.
Sementara itu para mahasiswa bernama Amelia (Ersya Aurelia), Emir (Rayn Wijaya), Maya (Annette Edoarda), dan Fattah (Endy Arfian) mendapatkan nilai buruk dari mata kuliah yang diajarkan sang dosen.
Alhasil, para mahasiswa tersebut harus mengikuti kelas remidi untuk bisa memperbaiki nilainya. Diketahui kelas tersebut digelar selama masa semester pendek yang berlangsung ketika kampus dalam musim libur.
Naasnya Pak Bakti meminta para mahasiswa yang mengikuti kelas tersebut untuk diadakan pada malam hari. Ketika harinya tiba keempat mahasiswa tersebut menyadari bahwa hanya mereka saja yang hadir di kelas.
Mereka harus hadir di tengah situasi kampus yang gelap dan sunyi sampai akhirnya muncul keanehan ketika Pak Bakti memulai kelas. Awalnya, mereka tidak merasakan keanehan hingga diketahui banyak kejanggalan.
Sampai akhirnya salah satu mahasiswa mendapati kaki Pak Bakti tidak menapak ketika berdiri dan sejak itu kelasnya menjadi teror yang membuat para mahasiswa ketakutan.
Advertisement
Daftar Pemain Film Dosen Ghaib: Sudah Malam Atau Sudah Tahu
Berdasarkan informasi dari beberapa sumber berikut ini daftar pemain film tersebut:
1. Egy Fedly sebagai Pak Bakti.
2. Endy Arfian sebagai Fattah.
3. Rayn Wijaya sebagai Emir.
4. Ersya Aurelia sebagai Amelia.
5. Annette Edoarda sebagai Maya.
6. Makayla Rose Hilli sebagai Nisa.
7. Anyun Cadel sebagai Pak Jainal.
8. Oce Permatasari sebagai Bu Gita.
9. Shan Ryadi sebagai Kiki.
10. Ruth Maharini sebagai Bu Joko.
Fakta Menarik Film Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu
Melansir dari beberapa sumber berikut ini fakta-fakta menarik film Dosen Ghaib:
1. Adaptasi dari kisah viral di media sosial
Film Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu diadaptasi dari sebuah kisah viral di media sosial. Diketahui film ini diadaptasi dari beberapa penggalan cuitan atau tweet di media sosial X (sebelumnya Twitter).
2. Tantangan menciptakan visual untuk hantu pria
Sutradara film ini menuturkan bahwa terdapat tantangan untuk menemukan visual sosok hantu pria. Mengingat biasanya film horor terutama di Indonesia menampilkan sosok hantu yang digambarkan sebagai wanita.
Guntur Soeharjanto sempat menceritakan bahwa ia kebingungan untuk mencari aktor yang pas sebagai pemeran Dosen Ghaib. Sampai akhirnya sosok tersebut berhasil diperankan oleh aktor Egy Fedly.
3. Sisipkan isu kesehatan mental dan kekerasan di dunia pendidikan
Film ini diketahui mengangkat isu kekerasan dan dosen killer yang terjadi di kampus. Sehingga pihaknya berharap melalui film ini juga bisa menekan atau tidak boleh ada lagi sosok dosen killer di kampus.
Selain itu juga, terdapat isu kesehatan mental terkait depresi yang disebabkan oleh gaya parenting terlalu keras termasuk dari pendidik.
Advertisement