Liputan6.com, Cilacap - Selalu saja ada kisah-kisah kocak dan segar yang terungkap di pengajian-pengajian KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) yang tentu saja membuat kita tertawa.
Salah satunya ialah perihal kisah kocak seorang santri yang ditegur oleh seorang kiai yang merupakan gurunya karena sholat subuh kesiangan.
Baca Juga
Advertisement
Saat azan berkumandang santri tersebut mendengar, namun tak bangun juga. Sampai pada suatu ketika saat kiai tersebut mengunjungi santrinya dan hanya berdehem, membuat santri tersebut terkejut dan bangun dari tidurnya.
“Ada Kiai punya santri terbiasa sholat subuhnya qadla, padahal ya mendengar azan,” kisah Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @alqalbumutayyam, Jumat (16/08/2024).
“Ketika kiai itu ke pondok hanya dehem santrinya langsung bangun sholat,” sambung santri kesayangan Mbah Moen ini.
Simak Video Pilihan Ini:
Sang Kiai Marah Besar
Melihat kelakuan santrinya, sang kiai itupun sangat kecewa dan marah besar sebab telah gagal mendidiknya menjadi seorang yang taat.
Dengan nada tinggi kiai itupun mengatakan bahwa panggilan azan tidak membuatnya bangun melaksanakan sholat. Kiai tersebut pun menanyakan alasan saat mendengar azan tidak bangun tapi ketika mendengan dehemnya sontak langsung terbangun
“Kiai tersebut marah-marah, kamu itu santri apa, ketika Allah yang memanggil kamu tidak langsung bangun, ketika saya yang makhluk manggil langsung bangun,” kata Gus Baha meneruskan kisahnya.
“Harusnya ketika dipanggil Allah itu langsung, tapi saya yang makhluk malah takut, sama Allah malah biasa,” kata Gus Baha menirukan nasehat kiai itu kepada santrinya.
Advertisement
Jawaban Kocak Santri
Sebab pertanyaan-pertanyaan itu santri itupun akhirnya menjawab. Jawaban yang terlontar dari mulutnya tak terduga sekaligus kocak.
“Lantas santri itu jawabnya jujur, karena Allah itu lebih baik dari pada Pak Kiai,” jawab santri itu sebagaimana diceritakan Gus Baha.
“Ha…ha…ha…,” isi majelis riuh dengan tawa para jemaah.
Demikian halnya juga Gus Baha juga terdengar tawanya ketika menceritakan santri yang berkata jujur itu.
“Untungnya santri pas ditanya itu saat kiainya juga kedatangan gurunya,” imbuh Gus Baha
“Lalu kiai tersebut dinasehati bahwa yang benar itu jawaban santrimu,” sambungnya
“Ha…ha…ha…,” kembali seisi ruangan riuh dengan tawa para jemaah.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul