Deretan Ulama NU - Muhammadiyah Pejuang Kemerdekaan RI, Siapa saja selain KH Hasyim Asy’ari dan Ahmad Dahlan?

Tokoh NU dan Muhammadiyah yang terlibat dalam perjuangan melawan penjajah tidak hanya KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan. Ternyata, selain dua nama itu masih banyak lagi.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 17 Agu 2024, 10:30 WIB
Pahlawan nasional, Kh Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan merupakan keturunan Rasulullah SAW dan Walisongo. (Foto: Muhammadiyah.or.id)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia merdeka tidak hanya karena jasa segelintir orang seperti Soekarno, Mohammad Hatta, KH Agus Salim, Sayuti Melik, Ahmad Soebardjo, dan pahlawan lainnya yang ikut berjuang.

Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari bersatunya seluruh elemen masyarakat dari berbagai daerah, termasuk di dalamnya ada peran organisasi keagamaan.

Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi Islam yang punya pengaruh besar dalam perjuangan kemerdekaan RI.

NU-Muhammadiyah melahirkan ulama dan pejuang yang berani, pantang menyerah, dan siap berkorban demi kemerdekaan Indonesia. Banyak dari mereka yang kemudian diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

Tokoh NU dan Muhammadiyah yang terlibat dalam perjuangan melawan penjajah tidak hanya KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan. Ternyata, selain dua nama itu masih banyak lagi.

Berikut sederet ulama NU dan tokoh Muhammadiyah yang ikut berjuang untuk kemerdekaan RI, dikutip dari NU Online dan laman resmi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Pejuang Kemerdekaan dari Kalangan NU (Bagian 1)

Nahdlatul Ulama atau NU (NU Online)

1. KH Zainul Arifin Pohan (Suku Batak), Komandan Hizbullah, Ketua PBNU dan Anggota Konstituante, Wakil Perdana Menteri RI. Ia mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No 35, 4 Maret 1963.

2. KH Wahid Hasyim (Suku Jawa), Ketua Umum PBNU, Berjuang melawan penjajah, Anggota BPUPKI Perumus Pancasila, Menteri Agama RI. Ia mendapatkan gelar Pahalawan nasional berdasarkan SK Presiden RI No 206 Agustus 1964.

3. KH Hasyim Asy'ari (Suku Jawa). Pendiri NU, Panglima Tertinggi Laskar Santri yang terdiri dari Barisan Kiai, Laskar Hisbullah, dan Laskar Sabilillah. Ia mendapat gelar Pahlawan Naisonal berdasarkan SK Presiden RI No 294 November 1964.

4. KH Zainal Mustofa (Sunda). Ketua PCNU Singaparna, gugur sebagai Syahid dalam perjuangan melawan penjajah Jepang. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK Presiden RI No 064 November 1972.

5. H Andi Djemma (Suku Luwu) Raja Luwu. Pendiri NU Sulawesi Selatan ini berjuang melawan penjajah Belanda 1946-1948. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK Pres RI No. 073 6 November 2002.

6. H Andi Mappanyukki (Suku Bugis) Raja Bone, pendiri NU Sulawesi Selatan, berjuang melawan penjajah Belanda dan Jepang 1945-1949. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK Pres RI No 089 5 November 2004.


Pejuang Kemerdekaan dari Kalangan NU (Bagian 2)

Kiai Wahab Chasbullah (Nu online)

7. KH Idham Chalid (Suku Banjar). Ketua Umum PBNU 1956-1984 ini merupakan pejuang kemerdekaan, Wakil Perdana Menteri RI, dan Ketua MPR-RI. Ia mendapatkan gelar pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden No 113, 7 November 2011.

8. KH Wahab Chasbullah (Suku Jawa), Pendiri NU. Komandan Barisan Kiai ini berjuang melawan Penjajah 1926-1949. Kiai yang merupakan Anggota Konstituante RI, Anggota DPA RI, dan Komandan melawan PKI 1965 ini mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK Presiden RI No November 2014.

9. KH As'ad Syamsul Arifin (Suku Madura) Pendiri NU ini berperang melawan penjajah 1945-1949. Kiai yang pernah menjabat sebagai Anggota Konstituante RI itu mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No 91 November 2016.

10. KH Sam'un (Suku Banten). Ketua PCNU Serang itu merupakan pejuang melawan Penjajah 1945-1949. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK. Presiden RI 8 November 2018.

11. KH Masjkur (Suku Jawa). Ia merupakan Komandan Laskar Sabilillah, Ketua Umum PBNU, Anggota BPUPKI, dan Perumus dasar negara. Kiai Maskur juga pernah menjabat sebagai Anggota Konstituante RI dan Menteri Agama RI. Ia mendapatkan gelar pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden pada 8 November 2019.

12. Usmar Ismail, berasal dari suku Minang, adalah Muassis, pendiri Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) NU bersama H Djamaluddin Malik, dan Asrul sani pada tahun 1962-1970, Usmar Ismail pun mendapat amanah sebagai Ketua I PBNU 1964-1970 PBNU.

Dia dikenal sebagai seorang sutradara film, sastrawan, wartawan, dan pejuang Indonesia. Ia dianggap sebagai pelopor perfilman di Indonesia.  Selain itu, dikenal sebagai pelopor drama modern di Indonesia, dan juga Bapak Film Indonesia. Mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No 109 TK 5 November 2021.


Pejuang Kemerdekaan dari Kalangan Muhammadiyah (Bagian 1)

Logo Muhammadiyah (sumber: muhammadiyah.or.id)

1. KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1968. KH Ahmad Dahlan mendapat gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1961 berdasarkan SK Presiden No.657 pada tahun 1961. 

2. Hj. Siti Walidah, pendiri gerakan perempuan Aisyiyah. Ia dinobatkan Pahlawan Nasional pada tanggal 10 November 1971 sesuai Keputusan Presiden Nomor 42/TK. 

3. Fatmawati Soekarno, ibu negara pertama yang juga menjahit sang Saka Merah Putih. Diangkat menjadi Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres Nomor 118/TK/200 pada tanggal 4 November tahun 2000. 

4. Ir Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Ia menjadi anggota dan sosok yang mencintai Muhammadiyah. 

5. Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI dan Pahlawan Nasional yang aktif di organisasi Muhammadiyah. 

6. Ir Djoeanda, Perdana Menteri dan Menteri Keuangan zaman awal republik. Ia mendapat gelar Pahlawan Nasional dan aktif di Muhammadiyah.


Pejuang Kemerdekaan dari Kalangan Muhammadiyah (Bagian 2)

Bendera berlogo Muhammadiyah. (Foto: muhammadiyah.or.id)

7. KH Fachrodin, sosok ulama yang mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no.16 tahun 1964. 

8. Buya Hamka, dikenal sebagai ulama, filsuf, hingga sastrawan. Ia termasuk Pahlawan Nasional dan gerilyawan saat masa revolusi. Ia adalah ulama yang disegani dan aktif di Muhammadiyah sampai akhir hayat. 

9. Gatot Mangkoepradja, pendiri pasukan Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA. 

10. KH Mas Mansoer, ulama sekaligus negarawan. Ia merupakan anggota Badan Pengurus Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 

11. Ki Bagus Hadikoesoemo, anggota BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). 

12. Kasman Singodimedjo, Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (cikal bakal DPR), anggota BPUPKI dan PPKI. Ia juga merupakan Jaksa Agung Indonesia di zaman revolusi. Pada November 2018, ia mendapat gelar Pahlwan Nasional dari pemerintah di era Presiden Jokowi.

Dalam situs Suaramuhammadiyah.id, ada tokoh Muhammadiyah lainnya yang mendapat gelar Pahlawan Nasional seperti Adam Malik, Nani Wartabone, Andi Sulthan Daeng Radja, Teuku H. Moehammad Hasan, Lafran Pane, Abdurrahman Baswedan, dan Abdul Kahar Mudzakkir.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya