Wapres Ma’ruf Amin Kenakan Pakaian Adat Melayu Sambas, Ini Makna Filosofis Dibaliknya

Makna filosofis dari pakaian adat yang dikenakan Ma’ruf Amin pada hari ini secara garis besar melambangkan kejayaan untuk seluruh Indonesia, simbol dalam menyambut Indonesia Emas 2045

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 17 Agu 2024, 10:44 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka telah tiba di acara HUT ke-79 RI di Istana Merdeka Jakarta. (Delvira Hutabarat).

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Indonesia atau HUT ke-79 RI pada Sabtu (17/08/2024) mengangkat tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju”.

Upacara penaikan dan penurunan bendera diselenggarakan secara serentak di dua kota, yaitu Jakarta dan Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dengan waktu pelaksanaan mengikuti Waktu Indonesia Barat (WIB).

Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara dan Presiden terpilih Prabowo Subianto hadir secara langsung di Nusantara. Sementara, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin beserta Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka dan Ibu Selvi Ananda mengikuti upacara dari Halaman Istana Merdeka, Jakarta.

Dikutip dari keterangan tertulis, Ma’ruf mengenakan busana adat Pontianak, Kalimantan Barat dari Suku Melayu Sambas. Ma’ruf menggunakan setelan Teluk Belanga warna kuning emas, dipadu kain sarung corak insang dengan warna senada di pinggang dan memakai penutup kepala yang biasa disebut Tanjak. Sementara itu, Wury Ma’ruf Amin juga tampak anggun mengenakan baju kurung polos bernuansa kuning emas dipadu dengan selendang senada yang juga bercorak insang.

Pakaian adat yang dikenakan oleh Wapres dan Wury Ma’ruf Amin tidak hanya mencerminkan aspek fungsional, tetapi juga mengandung makna mendalam dari segi budaya dan tradisi. Berdasarkan sejarahnya, warna kuning emas melambangkan kejayaan, kemakmuran, dan keagungan.

Sementara, hal menarik terlihat dari corak insang yang terinspirasi oleh masyarakat Pontianak yang tinggal di sepanjang Sungai Kapuas. Berangkat dari inspirasi ini, insang ikan dijadikan sebagai media ungkapan seni dan memberi arti simbol dari nafas, kehidupan, dan terus bergerak. Juga, merupakan ungkapan rasa cinta kepada alam dan lingkungan serta semangat hidup sehari-hari yang dinamis.

 


Melambangkan Kejayaan

Dengan demikian, makna filosofis dari pakaian adat yang dikenakan Ma’ruf pada hari ini secara garis besar melambangkan kejayaan untuk seluruh Indonesia, simbol dalam menyambut Indonesia Emas 2045, tidak hanya untuk manusia tapi juga untuk seluruh sumber dayanya.

Di sisi lain, pemilihan baju adat Pontianak, Kalimantan Barat juga melambangkan keragaman yang dimiliki Indonesia. Sebagaimana diketahui, pada perayaan Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2022 Wapres dan Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin menggunakan pakaian adat Banten, Jawa Barat. Sementara, pada tahun 2023 menggunakan pakaian adat Koto Gadang, Sumatera Barat. Dimana, keseluruhan pemilihan busana tersebut memiliki filosifi masing-masing.

Pada momen peringatan hari kemerdekaan ini, Ma’ruf sempat memberikan ucapan selamat dalam rekaman video yang didiseminasikan oleh Biro Pers, Media dan Informasi, Sekretariat Wakil Presiden. Dalam video tersebut, Ma’ruf menyampaikan pesan kepada segenap bangsa Indonesia untuk terus bergandengan tangan membangun Indonesia Maju di setiap kesempatan.

“Saya berharap kita dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk terus memajukan Indonesia, baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun teknologi,” pesan Wapres.

Infografis Misi Agustus 2024 Upacara HUT RI di Halaman Istana IKN Nusantara (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya