Liputan6.com, Jakarta Pemprov Kalimantan Timur sukses menggelar Upacara HUT Kemerdekaan ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2024 lalu. Salah satu sosok yang disibukkan dengan berbagai persiapan acara ini adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni.
Perempuan pertama yang menjadi Sekda Provinsi Kaltim ini harus memastikan lancarnya penyambutan tamu undangan dari Jakarta serta prosesi penyambutan Kirab Duplikat Bendera Pusaka. Demikian pula dengan informasi lengkap terkait akomodasi dan transportasi menuju IKN yang harus disiapkan Pemprov Kaltim untuk para tamu undangan.
Advertisement
Lahir pada 29 Desember 1970, Sri Wahyuni menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Kalimantan Timur, tepatnya di kota kelahirannya Samarinda. Usai menamatkan pendidikan di SMA 1 Samarinda (1989), Sri kemudian melanjutkan ke Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) yang sekarang dikenal dengan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Sri sempat mengikuti Sekolah Perwira Militer yang merupakan sekolah wajib bagi Praja STPDN. Lulus dari IPDN, Sri mengikuti sekolah militer di Sekolah Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) di Bandung (1992) dan menjadi Perwira Pertama Militer Kodim 0803/Madiun untuk kemudian diangkat sebagai Lurah Long Ikis di Kabupaten Paser (1994-1996).
Namun Sri merasa belum puas dengan capaian itu dan memutuskan melanjutkan pendidikan strata satu di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta (1996) dan program magister di Australian National University (ANU) di Canberra, Australia (2006).
Setelah meraih gelar S-1, Sri mulai menapakkan karier di pemerintahan dengan menjadi Kepala Sub Bagian Tata Pemerintahan Desa di Setdakab Kutai Kartanegara (1999-2003). Berlanjut kemudian dengan posisi Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Kutai Kartanegara (2006-2012).
Karier Sri makin menanjak saat berturut-turut menjadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (2012-2016) dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (2016-2019) serta Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (2019-2022).
Puncaknya adalah Ketika Sri dipercayakan menduduki jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Provinsi Kalimantan Timur sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur sejak 30 Maret 2022. Terakhir, Sri juga terpilih menjadi Ketua Umum Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) untuk periode 2023-2026 sejak akhir tahun lalu.
Bisa ditebak, kesibukan betul-betul menyita waktu Sri. Seperti terbang ke sejumlah negara untuk memasarkan IKN atau potensi Kawasan lainnya di Kaltim. Yang tak kalah sibuk tentu saja persiapan Upacara HUT Kemerdekaan ke-79 RI di IKN pada 17 Agustus 2024 yang juga menjadi bagian tanggung jawab Sri.
Terakhir, Kaltim juga akan menjadi tuan rumah MTQ Nasional ke-30 pada September mendatang. Itu artinya, Sri dan timnya harus menjamu Presiden Joko Widodo sebanyak 2 kali dalam 2 kesematan berbeda dalam rentang Waktu hanya satu bulan, antara Agustus dan September 2024.
Lantas, apa saja persiapan yang dilakukan Pemprov Kaltim menjelang perhelatan MTQ Nasional ke-30 pada September mendatang?
Berikut petikan wawancara Ratu Annisaa dengan Sri Wahyuni dalam program Bincang Liputan6.
Sekda Itu Jabatan Tertinggi untuk ASN Karier
Meski akrab dengan sebutan Sekda, tak banyak publik yang paham apa sebenarnya kewenangan maupun kewajiban dari seorang Sekda. Ibu mungkin bisa menjelaskannya?
Kalau tugas-tugas untuk sekretaris daerah sebagaimana ketentuan yaitu untuk memberikan masukan-masukan, pertimbangan, melakukan koordinasi dengan perangkat daerah serta dengan non-government. Yang lainnya adalah menjalankan apa yang menjadi kebijakan dari pimpinan serta memberikan masukan.
Selain sebagai sekretaris daerah, saya juga mendapat mandat sebagai Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Kalimantan Timur. Jadi memang umumnya di daerah, sekretaris daerah itu didapuk juga untuk menjadi Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran.
Saya menjadi Ketua Umum LPTQ itu baru tahun lalu ya. Jadi ada transisi dan baru dikukuhkan 2024, baru beberapa minggu yang lalu, tetapi secara kelembagaan kita sudah bekerja, terlebih sejak Kaltim ditetapkan menjadi tuan rumah MTQ Nasional ke-30.
Ada pandangan yang mengatakan bahwa sekretaris daerah adalah orang kedua di sebuah wilayah setelah gubernur, wali kota ataupun bupati. Bagaimana menurut Ibu?
Iya, memang orang kedua atau ketiga setelah wakil gubernur ya. Nah, posisi kita memang menjadi pimpinan tertinggi untuk birokrat, ASN. Jadi ini kan jabatan karier kalau untuk sekretaris daerah. Nah, dalam tugas kedinasan kita berkoordinasi, konsultasi dengan pimpinan. Jadi kita ke atas, ke bawah, ke samping juga dengan stakeholder.
Kita berali sedikit, apakah melanjutkan pendidikan ke STPDN merupakan keinginan Ibu atau orangtua? Apa sebenarnya cita-cita Ibu?
Saya sebagai putra daerah ya sejak kecil menginginkan hal-hal baru, senang melihat dunia luar. Dulu saya melihat teman-teman yang SMP atau SMA itu punya kemampuan untuk studinya lanjut di Pulau Jawa. Jadi untuk mendekati kampus-kampus yang primadona itu, kampus-kampus nasional yang punya peringkat tinggi, mereka SMA-nya sudah ke Pulau Jawa gitu?
Nah, sementara kebetulan waktu itu orangtua sudah pensiun, kakak saya masih kuliah. Nah, awalnya saya kuliah di Universitas Mulawarman, tapi ketika ada pilihan, saya ingin ke luar daerah untuk studi. Tapi mencari sekolah yang kedinasan.
Jadi ketika pilihannya ada, waktu itu namanya APD Nasional, saya tinggalkan jaket kuning di Unmul waktu itu di Samarinda, baru dua minggu kuliah saya tinggalkan.
Jadi memang cita-citanya mau menjabat di pemerintahan ya, Bu?
Ya untuk lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri yang sekarang jadi IPDN, kariernya kan memang di birokrat pemerintahan ya. Itu kita jalani, yang namanya ruang bidang pekerjaan ya harus kita lakukan.
Sebelumnya tak pernah terbayang sih, tiba-tiba mengalir gitu ya. Dulu seperti anak kecil yang lain, zaman dulu kan kita populer mau menjadi insinyur, jadi saya pun sebenarnya jurusan fisika A1, tapi tidak ngambil ke teknik sipil, ngambilnya ke pertanian karena kan lulusannya jadi insinyur gitu.
Tapi karena saya ingin menambah wawasan melalui sekolah kedinasan dan ada potensi sekolah keluar dari Pulau Kalimantan, dari daerah hanya di bidang sosial ini kan. Setelah saya jalani ini memang tantangan dan peluangnya luar biasa. Saya jadi banyak mengenal, jadi mengenal nusantara, teman dari semua daerah, mengenal daerah lain.
Saya juga sempat ikut wajib militer angkatan pertama, jadi banyak hal yang membuka wawasan kita. Ketika kita kembali ke daerah itu juga kita jadi lebih punya tantangan, peluang untuk membesarkan daerah kita. Apa yang kita dapat dari luar, kenapa tidak bisa terapkan di daerah kita.
Advertisement
IKN Membawa Perubahan untuk Kaltim
Bagaimana Ibu melihat perkembangan Kaltim di masa depan, terutama dengan adanya IKN?
Ya, dengan hadirnya IKN ini benar-benar membawa perubahan bagi Kaltim ya. IKN ini kan menjadi pusat pertumbuhan baru, center of gravity yang baru untuk Nusantara. Jadi diharapkan dengan hadirnya IKN wilayah tengah dan wilayah timur Indonesia itu akan lebih berkembang. Jadi ada perimbangan distribusi ekonomi.
Nah, ketika survei tahun 2019, ketika Pak Jokowi mengumumkan IKN itu ada di Kalimantan Timur, itu Balikpapan sudah luar biasa perkembangannya. Padahal sebelumnya 2018 akhir ketika Bandara APT Pranoto itu baru dibuka, Bandara SAMS Balikpapan itu langsung sepi, 60 persen penumpangnya itu beralih ke Bandara Samarinda.
Padahal ini bandara baru dibangun dengan fasilitas internasional. Sempat ada keinginan untuk mengurangi penerbangan dari Samarinda, tapi begitu sekitar 8 bulan atau 7 bulan, Pak Jokowi menetapkan IKN di Kalimantan Timur, ada yang survei, ada yang melakukan FGD serangkaian kegiatan, itu roda perekonomian Balikpapan hidup kembali.
Artinya pengaruh IKN begitu kuat ya?
Bahkan setelah pandemi atau awal fase pembangunan IKN, Balikpapan itu menjadi kota MICE dengan tingkat okupansi hotel tertinggi di Tanah Air, baru Balikpapan. Kemudian dari sisi pertumbuhan ekonomi Kaltim, sejak tahun kemarin kita sudah di atas nasional rata-ratanya.
Kalau nasional itu pertumbuhan ekonomi ada di angka 5,6 itu ya, tahun lalu kita catat pertumbuhan ekonomi sudah 6,2. Di semester awal tahun ini sudah mencapai 7,2. Ini kan pasti dampak dari masifnya pembangunan tahap pertama yang ada di IKN.
Dan kita yakin ini bukan hanya Kaltim yang merasakan karena pasokan logistik yang ke IKN itu tidak hanya dari Kaltim, Bendungan Sepaku, semua yang ada di sana itu pasokannya dari Sulawesi, dari Maluku, dari pulau-pulau Timur.
Jadi ini memang sebuah dinamika bahwa kalau Kaltim menjadi super hub ekonomi dengan hadirnya IKN ini memang akan menggerakkan pertumbuhan di wilayah tengah dan timur. Jadi Kaltim sekarang sudah jauh lebih berubah secara ekonomi gitu. Dan pertumbuhan yang mengikuti itu kuliner dan akomodasi jadi tumbuh pesat.
Derawan, Pesut Mahakam hingga Keminting
Sebagai sosok yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, bisakah Ibu menyampaikan apa saja keunggulan dari pariwisata Kaltim selain dari kawasan IKN?
Iya, memang yang unik ya dengan hadirnya IKN, dulu orang datang ke Kaltim mau lihat Sungai Mahakam, Mahakam River Safari ya, Safari Sungai Mahakam sampai ke pedalaman, lihat Museum Mulawarman, lihat orang utan.
Tetapi juga yang menarik khususnya bagi wisatawan domestik ya belum ke Kaltim kalau belum meninjau IKN. Jadi sejak ditetapkan survei, sejak penetapan IKN itu sudah ada agen-agen travel yang membuat paket wisata Kaltim-IKN.
Padahal waktu itu belum ada pencanangan apa-apa. Jadi mereka ingin dapat momentum before and after-nya gitu ya. Jadi Titik Nol itu sangat populer bagi netizen, bagi warga masyarakat. Jadi kalau ke IKN, sudah ke Titik Nol belum? Sudah foto di Titik Nol belum? Nah itu untuk yang wilayah IKN.
Tentu untuk menunjang IKN kita berusaha untuk meningkatkan, membenahi destinasi wisata di sekitar. Kaltim ini punya banyak potensi wisata ya, dari yang berbasis alam, budaya maupun buatan. Kalau yang alam kita punya dari yang wisata berbasis hutan sampai yang aktivitas bawah laut.
Kita juga punya objek wisata di Kabupaten Berau, Derawan, Maratua, Kepulauan Derawan dan Maratua ini kaya dengan underwater activities-nya. Jadi snorkeling, diving bisa ketemu dengan manta ray, ketemu dengan whale shark, hiu paus ya. Kemudian ubur-ubur yang tidak menyengat.
Lalu kalau berbasis hutan, kita punya kawasan hutan tropis yang ada jembatan di atas pohon. Kemudian juga ada konservasi orang utan, beruang madu, bekantan.
Belum lagi dengan budayanya, kita kaya sekali akan budaya ya. Kalimantan Timur itu punya budaya kesultanan, budaya pedalaman dari masyarakat Dayak yang banyak sampai budaya pesisir.
Nah, untuk terkoneksi dengan IKN, kita juga saat ini sudah mulai tumbuh wisata tiga danau namanya. Jadi Kaltim itu punya danau yang besar, danau terbesar di Kaltim Danau Semayang itu adalah danau terbesar ke-6 di Indonesia, luasnya 13.000 hektare. Di sekitar danau itu ada permukiman masyarakat yang akan menjadi desa wisata.
Salah satu jalan pendekat penghubung dari kawasan tiga danau ini ke IKN ada sekitar dua jam, ini potensial nanti juga untuk menjadi destinasi wisata. Jadi warga IKN nanti merasakan alamnya Kaltim itu lewat wisata desa atau desa wisata.
Ini sudah mulai berjalan?
Sudah berkembang beberapa. Kita fasilitasi perahu wisata, di mana posisi duduknya, kalau tradisional kan masyarakat itu duduk di atas perahu melantai gitu ya? Tapi kita siapkan perahu wisata dengan seat yang orang duduk nyaman. Jadi lebih privacy, lebih nyaman.
Mungkin sekarang sudah ada 10 unit, nanti akan dikelola oleh operator itu untuk mengunjungi desa-desa wisata. Jika naik perahu ini seakan-akan kita di tengah laut hamparannya karena begitu luasnya dan bisa bertemu dengan pesut Mahakam. Itu hewan yang dilindungi yang ada di Kalimantan Timur.
Itu ubur-ubur yang tak menyengat apakah spesies asli Kaltim?
Jadi kalau menurut ceritanya itu memang ubur-ubur purba ya. Kalau ubur-ubur itu mungkin sepertinya dia terjebak dalam satu laguna. Jadi air lautnya tetap masuk tetapi tidak pure di laut, ada air tawarnya.
Kalau untuk kuliner, apa saja yang bisa dinikmati di Kaltim?
Sekarang ini yang populer dan kekinian kalau ke Kalimantan, yang dicari seafood-nya, khususnya kepiting, kepiting lunak ya kan, bisa juga jadi oleh-oleh. Nah, yang unik juga di Kaltim, sekarang setiap daerah sudah mulai menumbuhkan panganan oleh-oleh yang jadi ciri khasnya.
Kita dulu mengenal oleh-oleh khas Kalimantan, Kaltim itu hanya amplang, kerupuk ikan gitu ya, keminting, jajanan-jajanan ilat sapi. Tapi sekarang Balikpapan itu misalnya sudah dikenal oleh-olehnya dengan kepiting juga roti mantau dan mantau ini sekarang enggak cuma satu, bahkan ada pusat oleh-oleh mantau.
Jadi kalau mau mantau di Balikpapan, Bontang itu penghasil empek-empek, Samarinda itu ada kue bingka, ada amplang gitu ya. Kalau ilat sapi itu ada di Kutai Timur. Jadi ini setiap daerah itu punya ciri khas gitu ya.
Cokelat juga ada beberapa desa dan kabupaten yang penghasil cokelat sudah menghasilkan produk olahan yang bisa dibawa untuk oleh-oleh. Nah, kita punya galeri UMKM di Samarinda, galerinya di Jalan Basuki Rachmat, itu mewadahi semua produk-produk UMKM yang ada di Kalimantan Timur.
Advertisement
Persiapan MTQ Nasional ke-30
Kalimantan Timur akan menjadi tuan rumah MTQ Nasional ke-30 pada September 2024 nanti, sudah sejauh mana persiapannya?
Sejak kita ditetapkan tahun 2022 akhir, 2023 kita sudah membentuk panitia, melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama, dengan Kemenko PMK, serta kementerian lain. Kita menyiapkan venue-venue yang ada. Beberapa hari yang lalu kita bahkan sudah melaksanakan kegiatan ekspose dengan semua Ketua LPTQ yang ada di tanah air.
Jadi kita undang dari 38 provinsi, kita berikan penjelasan kapan waktunya, acaranya apa saja, venuenya di mana saja. MTQ ini kan berlangsung tanggal 6 sampai 16 September 2024. Upacara pembukaannya di Stadion GOR Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda pada tanggal 8 September, insya Allah akan dibuka oleh Presiden Jokowi.
Ada 12 venue yang menjadi tempat utama untuk cabang lomba MTQ. Venue ini menggunakan kantor pemerintah daerah di Provinsi Kaltim juga menggunakan kampus. Ada kampus Unmul, kampus UINSI, ada aula MAN di Samarinda, lalu juga ada auditorium RRI. Jadi kita menggunakan fasilitas yang ada di Kalimantan Timur.
Kita juga sudah menugaskan para pendamping yang dari perangkat daerah untuk berkomunikasi dengan masing-masing delegasi dari seluruh provinsi. Dari 38 provinsi, insya Allah 34 akan mengirimkan kafilah, 4 provinsi yang baru hadir tapi sebagai observer ya, mereka hadir sebagai observer dulu, belum untuk sebagai kafilah.
Lombanya sendiri berapa hari?
Tanggal 6 dan tanggal 7 itu masih registrasi, tanggal 8 pembukaan, kemudian tanggal 9 sampai tanggal 14 selama 5 hari itu lombanya. Kemudian tanggal 15 city tour bagi peserta, dilanjutkan malam harinya sudah penutupan.
Dalam MTQ ini juga ada kegiatan side event-nya, rangkaiannya ya. Misalnya ada pawai, pawai taaruf. Pawai taaruf ini nanti akan diikuti semua kafilah dari 38 provinsi, kemudian juga 10 kabupaten kota yang ada di Kaltim. Jadi pawainya pawai kendaraan hias.
Nah, yang menarik ada dua daerah menyampaikan nanti pawai ingin membawa suporter, Jakarta katanya membawa 15 artis dengan juga mau bawa suporter 1.000 orang.
Jadi kita juga akan pastikan dengan panitia seperti apa nih mekanismenya. Mungkin tidak di pawai, tapi nanti mekanismenya seperti apa ya? Jawa Timur juga kabarnya gitu, mau bawa bawa suporter yang banyak.
Selain pawai ada kegiatan apa lagi?
Di luar itu ada kegiatan pameran, pameran MTQ ini kita siapkan booth-nya gratis untuk semua LPTQ se-Indonesia. Mereka bisa menampilkan sejauh ini bagaimana pembinaan pengembangan Alquran yang sudah dilakukan di daerah masing-masing.
Selain itu ada pameran halal food. Jadi kita juga mengangkat halal food yang di Kaltim sampai mana? Seperti apa perkembangannya? Kita akan tampilkan produk-produk makanan yang sudah berlabel halal. Kemudian ada talkshow tentang sertifikasi halal, juga ada demo untuk mendapatkan proses halal seperti apa. Jadi ini untuk menggugah UMKM untuk segera yang belum berlabel halal untuk bisa mendaftarkan diri.
Lalu juga ada pameran budaya antarbangsa. Nah, ini awalnya ketika Kementerian Agama akan mengundang narasumber dari Brunei. Ketika disampaikan kita menjadi tuan rumah MTQ, mereka tertarik mau ikut pameran. Kita sebut ini budaya antarbangsa karena memang ada MTQ Borneo, tahun lalu tuan rumahnya di Kalimantan Barat.
Satu lagi pameran yang juga menarik adalah pameran kaligrafi internasional. Ini kerja samanya dengan Jakarta Islamic Center ya, pusat pengembangan agama Islam di Jakarta. Jadi akan hadir karya-karya kaligrafi 150 seniman dari 50 negara. Juga selain pameran kaligrafi, nanti akan dilaksanakan juga talkshow tentang seni kaligrafi, lomba mewarnai kaligrafi, juga ada bengkel kaligrafi.
Jadi ini syiar lain yang kita berikan kepada masyarakat tentang Quran, karena kaligrafi kan juga bagaimana membuat ayat-ayat Alquran itu dalam sentuhan yang indah. Dan tentu nanti setiap negara punya ciri khas, entah itu media kaligrafinya, entah itu ornamennya, itu pasti insya Allah akan seru sekali.
Apakah UMKM juga dilibatkan pada perhelatan MTQ Nasional ke-30 ini?
Ya, dari sisi kuliner kita juga ada kebijakan bahwa setiap hotel itu juga menyiapkan corner-corner untuk mewadahi produk-produk UMKM. Sehingga pengunjung yang ada di hotel itu dengan mudah bisa mendapatkan oleh-oleh makanan, camilan gitu ya yang khas Kaltim.
Selain dengan pusat oleh-oleh sendiri. Kita mendorong UMKM untuk menyiapkan, mulai menyiapkan produknya, karena ini bakal datang sekian ribu orang. Jangan sampai nanti stoknya enggak cukup ya untuk oleh-oleh dengan kedatangan ribuan orang ini.
IKN dan MTQ yang Berbagi Cerita
Apa yang menjadi alasan dipilihnya Kalimantan Timur sebagai tuan rumah MTQ Nasional ke-30?
Sebenarnya kami pernah mengusulkan ke Kementerian Agama untuk menjadi tuan rumah MTQ itu pada tahun 2026. Mengapa kita usulkan 2026? Karena itu bertepatan dengan 50 tahun kembalinya Kaltim sebagai tuan rumah MTQ. Jadi kita pernah jadi tuan rumah MTQ tapi tahun 976. Saya masih kecil, baru mau masuk SD itu. Ibaratnya belum lahir pasti ya.
Jadi ketika kita mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah tidak menunggu 50 tahun, ya kita tentu menerima dengan senang hati ya. Apalagi ini kan momentumnya beda.
2024 itu bagi Kaltim, IKN yang akan hadir upacara 17 di IKN, sebulan kemudian perhelatan MTQ. Maka semua orang akan mengingat itu sebagai momentum yang untuk mengingat Kaltim yang tidak terpisahkan gitu ya. Jadi ini sesuatu yang luar biasa bagi kami.
Anggaplah mereka yang tidak punya kesempatan untuk menghadiri upacara 17 Agustus di IKN, pada saat perhelatan MTQ kan jadi punya kesempatan untuk melihat IKN. Jadi memang Kaltim dan IKN itu kayak dua mata uang yang enggak bisa dipisahkan gitu ya. Saling memberikan pengaruh, bekerja sama, terkait gitu ya.
Saat MTQ Nasional digelar mungkin juga bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan IKN ke publik?
Untuk IKN, kalau peserta kafilah kan pada tanggal 15 itu kita siapkan city tour ya. City tour ini kan mengenal Samarinda dan sekitarnya sebagai tuan rumah MTQ. Kita siapkan kapal wisata susur Sungai Mahakam atau mengunjungi Desa Budaya Pampang.
Tapi untuk memenuhi keinginan kafilah yang akan melihat atau berkunjung ke IKN, kita menggandeng juga travel agent di Kaltim untuk membuat paket wisata yang ke IKN. Karena perjalanan ke IKN itu juga melewati beberapa destinasi wisata, sehingga nanti official, kafilah mereka bisa berkoordinasi dengan travel agent ini untuk tailor made ya istilahnya.
Jadi mereka bisa mendesain sendiri mau ke mana? Titiknya ke mana saja? Kapan waktunya? Nanti kita bantu dengan travel agent. Jadi ini memang daya tarik yang tidak bisa kita pungkiri ya.
Sekarang orang ke Kaltim pasti ke IKN. Orang ke IKN masuknya juga lewat Kaltim gitu kan. Jadi aktivitas yang ada di Kaltim itu pasti sedikit banyak terkait dengan IKN, seperti itu.
Dan kita informasikan ini di bagian dari buku panduan MTQ. Jadi selama kegiatan MTQ mereka bisa ke mana saja. Apa saja yang bisa dikunjungi destinasinya begitu. Dan kita sudah koordinasi juga dengan pihak Otorita IKN. Mereka sangat welcome, yang penting ada pemberitahuan.
Karena tentu IKN sekarang kan sedang dalam fase awal pembangunan. Jadi kalau ada pemberitahuan akan lebih mudah untuk penerimaan tamunya, seperti itu.
Advertisement
Masih Sempat Tenis dan Memasak
Dengan semua kesibukan ini, apakah Ibu masih sempat berkumpul dengan keluarga?
Di tengah kesibukan biasanya aktivitas saya berolah raga masih ya. Dulu saya masih bermain tenis, sudah hampir 10 tahun saya enggak main tenis. Terus tiba-tiba kemarin kan sekarang lagi booming ya beginner-beginner untuk tenis.
Suatu saat saya diminta untuk membuka turnamen tenis bagi pemula. Terus saya berpikir, wah kalau saya nanti enggak eksibisi, enggak bermain, masa saya cuma membuka saja. Jadi membangkitkan lagi nih cerita dulu saya.
Akhirnya beli raket lagi, coba exercise dan akhirnya sekarang ya sepanjang enggak ada kegiatan, insya Allah saya main tenis, main tenis meja, sesekali main bulutangkis.
Jadi kalau kita berolahraga itu kan hormon endorfin membuat energi, memberikan energi baru bagi kita gitu ya. Di Kantor Gubernur pun tiap Jumat kan ada kegiatan senam gitu ya. Kalau tidak ada rapat yang mendesak, ya saya juga bergabung sama staf untuk mengisi waktu.
Kalau masak sih jarang ya. Tapi sesekali ya bisa juga sedikit-sedikit.