Kenali Tanda Seseorang Mengalami Overthinking

Salah satu ciri utama dari seorang overthinker adalah kecenderungan untuk selalu mengantisipasi skenario terburuk dalam kehidupannya.

oleh Panji Prayitno diperbarui 18 Agu 2024, 21:00 WIB
Ilustrasi menulis, kreatif, musik, bahagia, wanita. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan modern yang serba cepat ini, banyak orang merasa terbebani oleh berbagai pikiran yang terus berputar di kepala mereka.

Pada dasarnya, overthinking bisa terjadi pada siapa saja, tetapi bagi overthinker, hal ini sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang sulit dihindari. Overthinker cenderung memikirkan setiap detail kecil dari suatu peristiwa atau keputusan.

Mereka sering kali terjebak dalam skenario yang mengerikan. Pikiran-pikiran ini tidak hanya terjadi sesekali, tetapi sering kali berlangsung terus-menerus, sehingga membuat mereka merasa kewalahan oleh pikiran mereka sendiri.

Kebiasaan ini tidak hanya menguras energi mental tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik. Salah satu ciri utama dari seorang overthinker adalah kecenderungan untuk selalu mengantisipasi skenario terburuk.

Ketika dihadapkan pada keputusan atau tantangan, mereka tidak hanya mempertimbangkan apa yang mungkin terjadi tetapi juga membayangkan semua hal yang bisa salah.

Hal ini seringkali membuat mereka merasa takut untuk mengambil risiko atau bahkan membuat keputusan kecil, karena mereka sudah membayangkan konsekuensi negatif yang mungkin terjadi.

Rasa takut ini bisa menghambat mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan meraih tujuan pribadi maupun profesional. Jika kamu sering merasa cemas, memikirkan skenario terburuk, atau sulit membuat keputusan, mungkin kamu adalah seorang overthinker.

Overthinking atau terlalu banyak berpikir bukanlah kondisi medis, tetapi dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang. Berikut adalah tanda-tanda bahwa kamu mungkin seorang overthinker.

 


Tanda Overthinking

Berikut adalah tanda-tanda bahwa kamu mungkin seorang overthinker.

Sulit Membuat Keputusan

Salah satu tanda paling umum dari overthinking adalah kesulitan dalam membuat keputusan. Bagi overthinker, bahkan keputusan kecil seperti memilih menu makan malam atau pakaian yang akan dipakai bisa menjadi proses yang sangat melelahkan.

Kamu mungkin menghabiskan waktu berjam-jam untuk menganalisis setiap pilihan dan mempertimbangkan semua kemungkinan hasilnya. Akibatnya, kamu mungkin merasa terjebak dan tidak dapat bergerak maju.

Selalu Memikirkan Skenario Terburuk

Jika kamu selalu memikirkan kemungkinan terburuk dari setiap situasi, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu adalah seorang overthinker. Pikiranmu cenderung melompat ke kemungkinan-kemungkinan negatif.

Kamu mungkin merasa perlu untuk mempersiapkan diri terhadap hal-hal yang bahkan mungkin tidak pernah terjadi. Misalnya, jika kamu harus memberikan presentasi di depan umum, kamu mungkin membayangkan diri kamu salah berbicara, lupa materi, atau bahkan dipermalukan di depan banyak orang.

Menganalisis Setiap Detail

Overthinker sering kali terjebak dalam menganalisis setiap detail dari suatu situasi. Kamu mungkin memikirkan percakapan yang sudah berlalu dan memutar ulang dalam pikiran.

Mencoba memahami makna tersembunyi dari kata-kata orang lain, atau memikirkan apa yang seharusnya kamu katakan. Pikiran ini sering kali membuat kamu terjebak dalam masa lalu dan sulit untuk fokus pada saat ini.

Sering Merasa Cemas

Kecemasan dan overthinking berjalan seiring. Jika kamu merasa cemas tentang hal-hal yang tidak dapat kamu kendalikan atau sering kali merasa khawatir tanpa alasan yang jelas.

Ini bisa menjadi tanda bahwa kamu adalah seorang overthinker. Kecemasan yang terus-menerus ini dapat menguras energi dan membuatmu merasa lelah, baik secara fisik maupun emosional.

Tidak Pernah Puas dengan Hasil

Overthinker sering kali memiliki standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Akibatnya, mereka jarang merasa puas dengan hasil apa pun yang dicapai.

Setelah mencapai sesuatu, mereka mungkin segera mulai berpikir tentang bagaimana hal tersebut bisa lebih baik atau memikirkan kesalahan-kesalahan kecil yang mungkin dilakukan. Hal ini dapat membuat mereka merasa tidak pernah cukup baik, meskipun dari perspektif orang lain, pencapaian mereka sudah sangat luar biasa.

Susah Tidur

Pikiran yang terus berputar dapat membuat overthinker sulit untuk tidur. Mereka mungkin berbaring di tempat tidur, memikirkan hari yang telah berlalu atau merasa cemas tentang hari esok.

Ini bisa menyebabkan masalah tidur kronis, seperti insomnia, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.

Memikirkan Apa yang Orang Lain Pikirkan

Overthinker sering kali sangat peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Mereka mungkin memikirkan bagaimana orang lain menilai mereka, baik dalam situasi sosial maupun profesional.

Ini bisa membuat mereka merasa cemas dan tidak nyaman, terutama dalam situasi di mana mereka merasa harus tampil sempurna.

Menghindari Risiko

Karena terlalu banyak berpikir, overthinker cenderung menghindari mengambil risiko. Mereka mungkin terlalu khawatir tentang kemungkinan kegagalan atau konsekuensi negatif lainnya sehingga akhirnya memilih untuk tidak mengambil tindakan sama sekali.

Meskipun ini mungkin tampak seperti cara yang aman, namun hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan pribadi mereka.

Cara Mengatasi Overthinking

Jika kamu menyadari bahwa kamu adalah seorang overthinker, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kebiasaan ini:

Sadari Pikiran Negatif

Langkah pertama adalah menyadari ketika kamu mulai terjebak dalam siklus berpikir berlebihan. Cobalah untuk menghentikan pikiran tersebut dan alihkan perhatianmu ke hal lain.

Berlatih Mindfulness

Mindfulness atau kesadaran penuh dapat membantu kamu fokus pada saat ini dan melepaskan pikiran tentang masa lalu atau masa depan.

Batasi Waktu Berpikir

Beri dirimu waktu tertentu untuk memikirkan sesuatu, dan setelah waktu itu habis, berhenti memikirkannya.

Ambil Tindakan

Alih-alih terus berpikir, cobalah untuk mengambil tindakan. Terkadang, melakukan sesuatu secara aktif dapat membantu mengurangi kecemasan.

Bicarakan dengan Orang Lain

Berbagi pikiranmu dengan orang lain dapat membantu kamu melihat situasi dari perspektif yang berbeda.

Overthinking bisa menjadi kebiasaan yang melelahkan dan menguras energi. Jika kamu merasa bahwa pikiranmu sering kali tidak terkendali dan mengganggu keseharianmu, mungkin saatnya untuk melakukan perubahan.

Dengan mengenali tanda-tanda overthinking dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, kamu dapat mencapai keseimbangan hidup yang lebih sehat dan bahagia.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya