Liputan6.com, Jakarta - Alah SWT telah menjamin rezeki bagi setiap makhluk yang hidup di bumi. Pintu rezeki merupakan cara bagi manusia untuk memperoleh rezeki.
Rezeki tidak hanya berupa harta atau materi, masih banyak bentuk rezeki lainnnya yang seringkali dilupakan oleh manusia. Namun satu hal yang pasti bahwa rezeki itu datangnya dari Allah SWT.
Manusia memang bekerja dan berusaha untuk mencari rezeki, akan tetapi Dia-lah yang berkehendak dan menetukan rezeki setiap hamba-Nya. Sehingga rezeki tidak akan tertukar dan sesuai dengan porsinya masing-masing.
Baca Juga
Advertisement
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Saba: 36)
Oleh karena itu, tugas kita adalah berusaha dan selalu memohon doa kepada-Nya. Melansir dari laman dompetdhuafa.org, ada 8 pintu rezeki yang disediakan oleh Allah bagi hamba-Nya, yaitu:
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Rezeki yang Dijamin oleh Allah
Setiap makhluk yang hidup dimuka bumi, telah dijamin rezekinya oleh Allah. Mereka tidak akan kekurangan rezeki. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam QS. Hud ayat 6 yang berbunyi, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).”
Dalam kondisi terhimpit sekalipun, Allah telah menjamin rezeki kita melalui berbagai perantara. Ada perantara pemberi kerja, perantara donasi, atau perantara suburnya tanah kita menumbuhkan tanaman. Jadi, kita tidak perlu khawatir kekurangan. Selama kita tetap bergerak, pasti ada rezeki yang datang.
2. Rezeki karena Berusaha
“dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,” (QS. An-Najm: 39-41).
Allah memang menjamin rezeki seluruh makhluk yang ada di muka bumi, namun Dia juga melihat sejauh mana kita berusaha. Walau keadaan sedang wabah dan menghimpit kondisi ekonomi semua orang, selama kita terus bergerak dan berusaha di tengah wabah, Allah akan memberikan rezekiNya.
Manusia akan memperoleh apa yang diusahakannya. Jika ingin memiliki kekayaan harta, namun tidak ada usaha bekerja melainkan hanya malas-malasan, tentu rezekinya akan seret.
Advertisement
3. Rezeki karena Beristighfar, Memohon Ampunan Allah
Kondisi paceklik, gagal panen, cuaca yang tidak menentu, mungkin saja terjadi karena manusia terlalu berlebihan terhadap bumi. Melakukan banyak kerusakan, tanpa ada upaya untuk memperbaikinya kembali. Allah berfirman, dalam QS. Nuh ayat 10-12.
“Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu (istighfar), sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
Jika kita banyak melakukan keburukan, maka rezeki kita akan terhambat. Oleh sebab itu, perbanyak istighfar, memohon ampunan Allah, disertai dengan upaya memperbaiki diri. Allah menjamin rezeki bagi orang-orang yang beristighfar.
4. Rezeki Berkembang karena Bersyukur
Orang yang memiliki sifat kikir, atau terlalu pelit bahkan terhadap dirinya sendiri, akan selalu merasa kurang rezeki. Padahal, Allah menjamin rezeki dapat datang berlipat apabila kita bersyukur kepadaNya.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7).
5. Rezeki yang Datangnya Tak Disangka-sangka
Ketika kita bertawakal kepada Allah. Menggantungkan hasil jerih payah kita hanya kepada Allah, bisa jadi rezeki akan datang di saat-saat tidak terduga. Di saat kita sangat membutuhkannya, namun kesulitan menemukan jalan keluar. Allah akan selalu mencukupkan kebutuhan kita.
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-Thalaq: 3).
6. Rezeki karena Menikah
Pintu rezeki menurut Al-Quran juga datang karena menikah. Ketika kita memutuskan untuk menikah, Allah akan mencukupkan rezeki. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam QS. An-Nur ayat 32 yang berbunyi, “Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Advertisement
7. Rezeki karena Memiliki Anak
Di zaman Rasulullah dulu, tidak sedikit kasus pembunuhan terhadap anak-anak karena takut kemiskinan. Apalagi anak perempuan, mereka dianggap kaum yang lemah, karena tidak bisa bekerja dengan fisik yang sekuat kaum laki-laki. Sehingga apabila membesarkan mereka, orangtua zaman Arab dahulu merasa terbebani.
Allah berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 31, “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.”
Dalam ayat tersebut, diterangkan bahwa anak dapat menjadi pintu rezeki. Sehingga tidak perlu takut miskin ketika memiliki seorang anak.
8. Rezeki karena Bersedekah
Pintu rezeki menurut Al-Qur'an yang ke-8 adalah bersedekah. Saat kita bersedekah, Allah akan menggantinya dengan lipat ganda dari nilai yang kita sedekahkan secara ikhlas. Bersedekah dapat menyambungkan tali silaturahmi antara muzaki dengan mustahiq. Serta dapat membantu para mustahiq untuk menyambung kehidupan.
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245).