Bongkar Rekaman Jokowi, Grace Natalie: Baiknya Hasto Fokus Saja ke Kasus Harun Masiku

Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Grace Natalie, menegaskan bahwa rekaman yang diungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bukan sebuah perintah kepada penegak hukum untuk melakukan intimidasi.

oleh Aries Setiawan diperbarui 18 Agu 2024, 07:10 WIB
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Grace Natalie, menegaskan bahwa rekaman yang diungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bukan sebuah perintah kepada penegak hukum untuk melakukan intimidasi.

Diketahui, Hasto menerima rekaman suara yang disebutnya berisi pernyataan dan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke para penegak hukum untuk upaya menekan atau mengintimidasi.

"Rekaman suara yang diputar Mas Hasto adalah sambutan Bapak Presiden dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019 di SICC Sentul, 13 November 2019," kata Grace Natalie dalam keterangan resmi, Sabtu (17/8/2024).

Grace menjelaskan, dalam sambutannya Presiden Jokowi justru mengingatkan kepada pemerintah daerah (pemda) dan aparat penegak hukum agar tidak main-main dan mengintimidasi orang terkait lelang dan perizinan.

"Maksud dan konteks pernyataan Bapak Presiden tersebut adalah agar tidak ada pihak mana pun yang main-main dan menghalangi agenda besar pemerintah lima tahun ke depan antara lain, penciptaan lapangan kerja dan memperbaiki kinerja ekspor dan impor yang semua untuk kepentingan bangsa dan negara," tegas Grace.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu pun meminta agar publik memeriksa langsung sambutan lengkap Presiden Jokowi yang disebut Hasto Kristiyanto itu melalui website Sekretariat Kabinet.

"Silakan publik melakukan cek sendiri. Transkrip pidato lengkap bisa diakses siapa pun di website Setkab. Tidak ada yang ditutupi," ujar dia.

Lebih lanjut, Grace pun meminta kepada Hasto agar fokus terhadap kasus dugaan korupsi yang menimpa politikus PDIP Harun Masiku ketimbang menyebarkan informasi yang tidak sesuai.

"Daripada blunder terus menerus, menyebarkan informasi yang tidak sesuai fakta dan data, mungkin ada baiknya Mas Hasto fokus saja ke kasus Harun Masiku," ucap Grace.


Istana Bantah Hasto soal Rekaman Jokowi Kerahkan Penegak Hukum

Dalam pidato di sidang tahunan yang terakhirnya, Jokowi menyampaikan permintaan maaf. Bahkan ia sampai mengulangnya sebanyak empat kali. (BAGUS INDAHONO / POOL / AFP)

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana membantah klaim Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengaku mendengar rekaman video berisi pernyataan Presiden Jokowi ingin menggunakan hukum dan melakukan pembisikan ke sejumlah lembaga penegak hukum.

Dia menyebut Hasto memotong ucapan Jokowi dalam suatu acara sehingga menimbulkan asumsi yang salah. "Tidak benar tuduhan yang disebarkan oleh Bapak Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Presiden Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu," kata Ari kepada wartawan, Sabtu (17/8/2024).

"Apalagi narasi itu diimbuhi drama pemutaran rekaman video yang disebutkannya sebagai suara Presiden Jokowi," sambungnya.

Dia menjelaskan rekaman video yang ditunjukan Hasto Kristiyanto kepada awak tersebut merupakan potongan pidato atau sambutan Jokowi dalam acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di SICC Sentul tanggal 13 November 2019.

Ari mengatakan sambutan Jokowi tersebut dapat diakses secara terbuka dan diliput oleh media.

"Namun, rekaman video pidato Presiden tersebut dipotong dan ditampilkan tidak utuh sehingga bisa menimbulkan asumsi dan persepsi yang tidak tepat," jelasnya.

Ari menyampaikan maksud pernyataan Jokowi dalam acara tersebut yakni, meminta agar tidak ada pihak manapun yang main-main dan menghalangi agenda besar pemerintah lima tahun ke depan. Salah satunya, penciptaan lapangan kerja dan memperbaiki kinerja ekspor dan impor.

"Dalam sambutan tersebut, Presiden juga mengingatkan aparat penegak hukum agak tidak menjerat orang yang tidak melakukan kesalahan, misalnya pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan Indonesia," tutur Ari.


Hasto Ungkap Rekaman Jokowi Diduga Arahkan Penegak Hukum untuk Mengintimidasi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengaku menerima rekaman suara yang disebutnya berisi pernyataan dan arahan khusus diduga dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para penegak hukum untuk upaya menekan atau intimidasi.

Lantas, Hasto memutarkan rekaman itu kepada awak media seusai hadir dalam upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan RI di Parkir Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

Pada rekaman yang diputar Sekjen PDIP lewat telepon genggamnya, memang terdengar suara mirip Presiden Jokowi. Terdengar suara mirip Jokowi tengah memberikan arahan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, hingga Polri untuk upaya-upaya di luar penegakan hukum yang semestinya.

Adapun perihal rekaman ini disampaikan Hasto saat ditanya soal tanggapannya terkait dinamika politik di Pilgub DKI Jakarta, di mana Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mencabut dukungan yang sebelumnya diberikan kepada Anies Baswedan.

"Ya itu bukan kebiasaan dari Bang Surya Paloh, tetapi itu adalah hak kedaulatan dari Partai NasDem kami tidak campur tangan," ujar Hasto Kristiyanto.

Hasto menilai, rakyat pasti ikut melihat keputusan Partai NasDem sebagai hal di luar kebiasaan. Hasto menduga ada upaya mencoba menekan Surya Paloh dan Partai NasDem.

"Ini merupakan bagian kita lihat dari berbagai upaya-upaya yang mencoba menekan," ujar Hasto.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya