Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Semarang mengundang berbagai elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menangkal hoaks atau informasi bohong pada penyelenggaraan Pilkada tahun 2024. Selain itu, Bawaslu juga mendorong masyarakat agar berani melaporkan dugaan pelanggaran di internet.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Bawaslu Kota Semarang, Dwijaya Samudra Suryaman. Dwijaya mengatakan bahwa secara historis, isu negatif dan hoaks banyak bertebaran menjelang penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan. Oleh karena itu, isu negatif dan hoaks perlu diantisipasi bersama untuk mewujudkan pemilihan yang berintegritas.
Advertisement
"Partisipasi masyarakat adalah salah satu kunci peningkatan kualitas pengawasan. Keterbatasan jumlah SDM pengawas dapat diatasi melalui peran serta masyarakat. Penyebaran isu negatif dan hoaks dapat merusak demokrasi bangsa dan berpotensi menurunkan kualitas pemilihan. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta berperan aktif mengawasi dan berani melaporkan dugaan pelanggaran agar Pemilihan Serentak 2024 berintegritas," ujar Dwijaya dilansir laman Bawaslu Kota Semarang.
Di sisi lain Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Semarang, Soenarto, mengatakan bahwa di Kota Semarang, persebaran hoaks menunjukkan tren yang signifikan, terutama menjelang Pemilu 2024.
Isu-isu hoaks yang beredar didominasi oleh konten politik, dengan laporan menunjukkan peningkatan jumlah hoaks hingga 100% dibandingkan dengan Pemilu 2019. Banyak dari hoaks ini disebarkan melalui media sosial seperti TikTok dan Facebook, dengan TikTok menjadi platform utama untuk distribusi konten hoaks terkait pemilu.
"Pemerintah Kota Semarang memiliki kanal Jejaring Pengawasan Fungsi Anti-Hoax Pemerintah Kota Semarang (Jaga Fakta) sebagai langkah proaktif untuk menangkal berita bohong atau hoaks. Pemkot juga telah menyediakan nomor aduan terkait layanan yang ada di Jaga Fakta," kata Soenarto.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement