Liputan6.com, Jakarta - Mendengar bahwa kita dicintai oleh Allah SWT memberikan rasa ketenangan dan kedamaian yang mendalam. Perasaan itu bisa membuat kita merasa lebih tenang dan penuh harapan, karena mengetahui bahwa ada kasih sayang dan perhatian yang tak terhingga dari-Nya.
Rasa dicintai Allah SWT juga dapat menjadi sumber kekuatan dan motivasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Lantas seperti apa tandanya kita dicintai Allah? Bagaimana pula tanda ketika kita sedang tak dicintai-Nya?
KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, dalam salah satu ceramah yang dikutip dari kanal YouTube @buyayahyaofficial, dikutip Sabtu (18/8) mengungkapkan sebuah pelajaran penting bagi umat Islam.
Buya menjelaskan tanda-tanda yang bisa dikenali dalam diri seorang hamba apakah ia dicintai oleh Allah SWT atau sebaliknya, dibiarkan terjerumus dalam kemaksiatan.
Buya Yahya menjelaskan bahwa salah satu tanda seorang hamba yang dicintai oleh Allah adalah kemudahan yang ia rasakan dalam melakukan kebaikan.
"Tanda seorang hamba yang dicintai oleh Allah adalah dia begitu mudah melakukan kebaikan, biarpun tidak direncanakan," ujar Buya Yahya.
Menurutnya, Allah SWT memberikan rahmat kepada hamba-hamba yang dicintai-Nya, sehingga kebaikan tersebut terjadi secara alami dan tanpa banyak usaha.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Kebaikan
Buya Yahya menambahkan bahwa kebaikan yang dilakukan dengan mudah ini merupakan wujud kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
"Kadang, seorang hamba mungkin tidak berniat melakukan sesuatu yang baik, tetapi karena cintanya Allah, kebaikan itu terlaksana dengan sendirinya," jelasnya.
Ini menunjukkan bahwa hamba tersebut selalu dalam bimbingan dan lindungan Allah SWT.
Sebaliknya, Buya Yahya juga menjelaskan tentang tanda-tanda seorang hamba yang tidak mendapatkan cinta Allah. "Seorang hamba yang tidak dicintai oleh Allah, begitu mudahnya melakukan kemaksiatan, biarpun tidak direncanakan," kata Buya Yahya.
Ia mengingatkan bahwa kemaksiatan yang terjadi tanpa niat awal bisa menjadi tanda bahwa Allah telah membiarkan hamba tersebut dalam kelalaian.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menegaskan bahwa ketika seorang hamba merasa mudah terjerumus dalam kemaksiatan, hal ini bisa menjadi peringatan besar.
"Allah mungkin telah membiarkan seseorang tenggelam dalam kemaksiatan sebagai bentuk ujian atau hukuman, karena dia tidak menjaga dirinya dari dosa," ujar Buya Yahya.
Dia menekankan bahwa setiap Muslim harus selalu waspada dan menjaga diri dari perbuatan dosa, sekecil apapun itu.
Advertisement
Introspeksi Diri
Buya Yahya juga mengingatkan pentingnya introspeksi diri. "Apakah kita merasa lebih ringan dalam melakukan kebaikan, atau justru lebih mudah jatuh dalam godaan dan maksiat?" tanya Buya Yahya.
Menurutnya, ini adalah pertanyaan yang harus dijawab setiap Muslim untuk mengevaluasi apakah mereka berada di jalan yang benar atau tidak.
Selain itu, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk selalu memohon pertolongan Allah SWT agar dimudahkan dalam melakukan kebaikan. "Berdoalah agar Allah memudahkan kita dalam melakukan kebaikan dan menjauhkan kita dari kemaksiatan," kata Buya Yahya.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa kemudahan dalam berbuat baik adalah anugerah yang harus disyukuri dan dipelihara. "Ketika kita merasakan bahwa kebaikan terasa ringan, itu adalah tanda bahwa Allah mencintai kita. Namun, kita harus menjaga agar kebaikan ini terus berlanjut dan tidak tergelincir ke dalam kemaksiatan," jelasnya.
Ia menekankan bahwa menjaga kebaikan dalam diri harus dilakukan dengan usaha yang terus-menerus. "Kita harus terus melatih diri untuk berbuat baik, bahkan dalam hal-hal kecil, karena setiap kebaikan akan mendekatkan kita kepada cinta Allah," tegas Buya Yahya.
Buya Yahya kemudian menutup ceramahnya dengan nasihat agar umat Islam selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui amal saleh. "Hendaklah kita berusaha untuk menjadi hamba yang dicintai oleh Allah dengan selalu berbuat baik, meskipun kecil dan sederhana," pesannya. Menurutnya, amal yang dilakukan dengan niat yang ikhlas akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap Muslim harus menjadikan kebaikan sebagai bagian dari kehidupannya sehari-hari.
"Jadikan kebaikan sebagai kebiasaan, agar Allah selalu mencintai dan melindungi kita dari segala bentuk kemaksiatan," tutup Buya Yahya. Semoga nasihat ini dapat menjadi pegangan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul