Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) besok, Selasa, 20 Agustus 2024, diprakirakan sebagiannya cerah, berawan, dan cerah berawan. Seperti itulah prediksi cuaca besok.
Cuaca Jakarta di siang hari diprakirakan hampir seluruhnya berawan, kecuali Jakarta Pusat dan dan Kepulauan Seribu berawan tebal, seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Advertisement
Untuk langit Jakarta di malam hari, BMKG memprediksi keseluruhannya berawan, kecuali Kepulauan Seribu berawan tebal.
Wilayah penyangganya yaitu Bekasi dan Kota Bogor, Jawa Barat diprakirakan cuaca sepanjang hari bakal berawan. Sedikit berbeda di Depok, Jawa Barat, cuaca pagi diprediksi cerah berawan dan siang hingga malam berawan.
Sementara itu di Kota Tangerang, Banten diprakirakan cuaca paginya cerah, siang cerah berawan, dan malam hari berawan, seperti dilaporkan BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Jakarta Pusat | Cerah Berawan | Berawan Tebal | Berawan |
Jakarta Selatan | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Jakarta Timur | Cerah | Berawan | Berawan |
Jakarta Utara | Cerah | Berawan | Berawan |
Kepulauan Seribu | Cerah Berawan | Berawan Tebal | Berawan Tebal |
Bekasi | Berawan | Berawan | Berawan |
Depok | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Kota Bogor | Berawan | Berawan | Berawan |
Tangerang | Cerah | Cerah Berawan | Berawan |
Cuaca Jakarta Terasa Panas Akhir-akhir Ini, Begini Penjelasan BMKG
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan soal penyebab dari cuaca panas yang ada di Jakarta belakangan ini.
BMKG menyebut, cuaca panas Jakarta karena sedang memasuki puncak musim kemarau. Hal itu seperti disampaikan Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto.
Dia menjelaskan, data pada Sabtu, 17 Agustus 2024, suhu cuaca tertinggi terpantau di Stasiun Meteorologi Kertajati, yakni 35,6 derajat Celsius.
"Lalu di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang 35,2 derajat Celsius, di Stasiun Meteorologi Mutiara Sis-Al Jufri Palu 35 derajat Celsius, dan Stasiun Meteorologi Nangapinoh Kalimantan Barat 34,9 derajat Celsius," papar Guswanto, melalui keterangan tertulis, Minggu, 18 Agustus 2024.
"Itu adalah pengamatan BMKG, jadi di Jakarta kan tidak masuk nih di sini, Tanjung Priok enggak ada di sini. Jadi berarti di bawah itu gitu loh, berarti nilainya di bawah itu," sambung dia.
Guswanto mengatakan, suhu panas tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di Jakarta.
Sebab, kata dia, suhu panas tengah melanda wilayah selatan ekuator yang memiliki pola hujan, yaitu monsun, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Advertisement
Penyinaran Matahari Bisa Langsung
Guswanto menjelaskan, pola monsun itu sebenarnya lebih terkait kepada musim kemarau, di mana, pada saat ini musim kemarau matahari itu berada di sisi utara ekuator.
"Pada saat musim kemarau itu uap airnya sedikit ya pertumbuhan awan hujan bahkan mungkin sedikit sekali di wilayah selatan itu, Jawa, Bali, Nusa Tenggara itu sangat sedikit," terang dia.
"Sehingga penyinaran matahari itu bisa langsung menembus ke permukaan bumi secara optimum tanpa ada tutupan awan yang menghalangi sehingga terasa panas," sambung Guswanto.
Selain itu, Guswanto menjelaskan, suhu biasanya berkorelasi dengan ketinggian. Menurutnya, Jakarta adalah daerah yang memiliki ketinggian sangat rendah, yaitu ketinggiannya sekitar 12 meter di atas permukaan laut (MDPL).
"Sehingga suhu itu 31 (derajat Celsius), tapi kalau dia semakin naik ketinggiannya, misalkan lari ke puncak. Puncak itu ketinggiannya misalkan 800 (MDPL), maka suhu di sana otomatis setiap kenaikan 100 meter, suhu itu akan turun setengah sampai 0,5 sampai 0,6 derajat Celsius gitu," ucap dia.
Dia menyebutkan, pada Juli-Agustus, memang tengah masuk puncak musim kemarau. Hal tersebut yang membuat cuaca di Jakarta dan sekitarnya terasa lebih panas.
"Ya seperti yang disampaikan BMKG dan dirilis, memang bulan Juli-Agustus ini adalah puncak musim kemarau," tandas Guswanto.