7 Pemain Terpinggirkan Manchester United, Bersinar setelah Tinggalkan Old Trafford

Berikut adalah tujuh pemain yang sempat terjebak dalam kebuntuan di Manchester United, namun berhasil menemukan kembali sinarnya setelah memilih untuk meninggalkan Old Trafford.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 19 Agu 2024, 00:01 WIB
Gerard Pique, yang saat itu baru berusia 17 tahun, memulai petualangannya di Manchester United setelah meninggalkan akademi Barcelona. Meskipun menunjukkan performa yang menjanjikan sebagai bek tengah, ia harus bersaing dengan dua bintang besar, Rio Ferdinand dan Nemanja Vidić, yang membuatnya kesulitan untuk mendapatkan tempat utama di tim.

Liputan6.com, Jakarta - Manchester United telah dikenal sebagai klub yang kerap mengeluarkan dana besar di bursa transfer dalam beberapa tahun terakhir. Namun, sayangnya, tidak semua pemain yang mereka datangkan mampu menunjukkan performa terbaiknya.

Pembelian pemain dengan harga selangit ini telah terjadi sejak era Sir Alex Ferguson hingga saat ini. Meskipun banyak di antara mereka yang berstatus bintang, performa mereka di Old Trafford seringkali tidak sesuai harapan.

Banyak dari mereka hanya bertahan beberapa tahun sebelum akhirnya dilepas oleh MU, seringkali dengan kerugian karena harga jualnya jauh lebih rendah dibandingkan saat dibeli.

Menariknya, setelah meninggalkan Manchester United, beberapa pemain ini justru kembali menemukan sinar mereka di klub baru. Hal ini tentunya membuat para suporter Setan Merah merasa frustrasi.

Berikut adalah daftar 7 pemain yang tidak berhasil bersinar di MU, tetapi mampu kembali berkilau setelah memutuskan untuk hengkang dari Old Trafford.

 


1. Alexis Sanchez

Alexis Sanchez. Manchester United harus merogoh kocek sebesar 34 juta euro, yang setara dengan Rp532 miliar, ditambah dengan Henrikh Mkhitaryan untuk bisa membawa striker asal Cile ini dari Arsenal di tengah musim.

Alexis Sanchez pernah menjadi bintang yang bersinar terang saat memperkuat Barcelona dan Arsenal. Di dua klub tersebut, ia berhasil meraih berbagai gelar bergengsi seperti La Liga, Copa Del Rey, dan FA Cup. Pada tahun 2018, pelatih Manchester United saat itu, Jose Mourinho, mengincar Sanchez untuk bergabung di Old Trafford.

Sayangnya, perjalanan kariernya di sana tidak sesuai harapan, dan ia gagal meraih satu pun trofi. Namun, tak lama setelah itu, Sanchez melanjutkan kariernya di Inter Milan di bawah arahan Antonio Conte. Di sinilah ia kembali menemukan performa terbaiknya, berhasil mengangkat trofi Liga Italia Serie A serta Coppa Italia. Keberhasilan ini membuktikan bahwa semangat juangnya tak pernah padam!


2. Memphis Depay

Memphis Depay. Karena ketidaksabaran Manchester United dalam menunggu proses adaptasi Memphis Depay yang didatangkan di awal musim 2015/2016, akhirnya pada Januari 2017, ia pun dilepas ke Lyon.

Karier Memphis Depay di dunia sepak bola bagaikan roller coaster yang penuh liku. Ia tampil gemilang bersama PSV Eindhoven, mencetak 39 gol dari 90 penampilan, sehingga menarik perhatian pelatih Manchester United saat itu, Louis van Gaal, yang ingin membawanya ke Old Trafford pada tahun 2015.

Namun, perjalanan Depay di Inggris tidak sesuai harapan, di mana ia hanya mampu mengemas dua gol dari 33 laga. Setelah mengalami masa sulit di Manchester, Depay memutuskan untuk melanjutkan kariernya di Olympique Lyon pada tahun 2017. Di sana, ia kembali menemukan performa terbaiknya dengan mencetak 63 gol dari 139 pertandingan.

Setelahnya Depay membela Barcelona dan Atletico Madrid.


3. Angel Di Maria

Angel Di Maria diperkirakan memiliki nilai transfer sekitar 50 juta euro saat meninggalkan Manchester United. Pemain asal Argentina ini meninggalkan Old Trafford pada bursa transfer musim panas 2015/2016 dan bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG).

Sebelum melangkah ke Manchester United, Angel Di Maria mencuri perhatian sebagai man of the match di final Liga Champions 2013/2014. Namun, keputusan untuk bergabung dengan klub Inggris itu tampaknya kurang menguntungkan baginya. Di pekan pertama, Di Maria tampil memukau dengan mencetak gol spektakuler ke gawang Kasper Schmeichel.

Sayangnya, setelah momen gemilang itu, performanya mulai menurun, terutama setelah terlibat ketegangan dengan pelatih Louis van Gaal. Pemain asal Argentina ini hanya bertahan semusim di Old Trafford sebelum memutuskan untuk pindah ke Paris Saint-Germain pada tahun 2015.

Di PSG, Di Maria kembali menunjukkan kelasnya, mencetak 56 gol dalam 197 penampilan dan membuktikan bahwa bakatnya masih bersinar terang.


4. Wilfried Zaha

3. Wilfried Zaha - Ketika masih memperkuat Crystal Palace, namanya sempat diprediksi akan menjadi bintang masa depan Inggris. Namun, setelah pindah ke Manchester United, kariernya tidak berjalan mulus dan ia mengalami beberapa konflik dengan pihak klub.

Pada tahun 2013, Sir Alex Ferguson sangat tertarik untuk merekrut pemain muda berbakat asal Pantai Gading, Wilfried Zaha, berkat penampilan gemilangnya bersama Crystal Palace. Namun, perjalanan karier Zaha di Manchester United tidak berjalan mulus setelah David Moyes mengambil alih kursi kepelatihan.

Ia lebih sering dipinjamkan ke klub lain dan hanya sempat tampil dua kali untuk Setan Merah. Akhirnya, Zaha kembali dijual ke Crystal Palace, di mana ia segera membuktikan kualitasnya sebagai pemain hebat.


5. Danny Drinkwater

Gelandang Leicester, Danny Drinkwater, merayakan gol spektakulernya ke gawang Liverpool dalam pertandingan Premier League yang berlangsung di Stadion King Power, Leicester, pada Senin (27/2/2017). Momen tersebut diabadikan oleh AFP/Adrian Dennis.

Danny Drinkwater adalah produk asli dari akademi Manchester United. Namun, saat memasuki level senior, ia tidak pernah merasakan debut bersama Setan Merah. Sebaliknya, ia sering dipinjamkan ke berbagai klub. Pada tahun 2012, Drinkwater memutuskan untuk bergabung dengan Leicester City.

Di klub tersebut, ia menunjukkan bakatnya dan berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik di Liga Inggris. Puncaknya, ia berhasil membantu Leicester City meraih gelar juara Liga Premier Inggris pada musim 2015/2016, sebuah prestasi yang mengukir sejarah bagi klub tersebut.


6. Diego Forlan

2. Diego Forlan (Villarreal) - Kesempatan bermain yang terbatas di Old Trafford membuat Diego Forlan mengambil keputusan berani untuk meninggalkan klub tersebut pada tahun 2004 dan bergabung dengan Villarreal. Di sinilah, ia berhasil menunjukkan kemampuannya dengan menjadi Top Skorer La Liga.

Diego Forlan menjalani karier yang sangat mengesankan setelah meninggalkan Old Trafford. Selama berseragam Manchester United, ia hanya berhasil mencetak 10 gol dalam 63 penampilan di Liga Premier. Namun, setelah pindah pada tahun 2004, Forlan menjelma menjadi legenda di Villarreal dan Atletico Madrid.

Dalam tujuh musim bersama kedua klub tersebut, ia berhasil mengoleksi 128 gol di La Liga. Tak hanya itu, Forlan juga meraih gelar Eropa bersama dua timnya, meskipun hanya Piala Intertoto dan Europa League. Prestasinya semakin bersinar saat ia membawa Timnas Uruguay meraih trofi Copa America pada tahun 2011. Sebuah perjalanan karier yang luar biasa dan penuh prestasi!


7. Gerard Pique

3. Gerard Piqué - Sejak bergabung dengan Barcelona, Gerard Piqué telah bertransformasi menjadi salah satu bek terbaik di dunia. Piqué memulai petualangannya di Barcelona pada tahun 2008, dan langkah ini mungkin menjadi salah satu keputusan paling berani dalam kariernya.

Bakat luar biasa Gerard Pique sebenarnya sudah menjadi sorotan Manchester United sejak masa remajanya. Sayangnya, ia tidak mendapatkan kesempatan untuk bermain di level senior di Old Trafford. Setelah hanya tampil dalam 12 pertandingan dan menjalani masa pinjaman di Real Zaragoza, Pique akhirnya dilepas ke Barcelona pada tahun 2008.

Di klub Catalan tersebut, ia membuktikan bahwa keputusan Manchester United adalah sebuah kesalahan besar. Selama kariernya di Barcelona, Pique telah tampil dalam 391 pertandingan dan mencetak 29 gol. Ia juga berhasil meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk tiga trofi Liga Champions, delapan gelar La Liga, dan tujuh piala Copa Del Rey. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya