Liputan6.com, Poso - Tak hanya dengan Upacara Pengibaran Bendera, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah mengisi hari besar bangsa Indonesia itu dengan ziarah ke tempat yang menjadi simbol pengorbanan Bhayangkara kepada bangsa dan negara.
Ziarah yang diinisiasi Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Agus Nugroho itu dilakukan di monumen peringatan gugurnya dua Bhayangkara Polri, Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman yang menjadi korban kelompok radikal di kaki Gunung Biru, Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kabupaten Poso 12 tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
"Hari ini dari tempat bersejarah ini saya mengajak kita semua menundukkan kepala dan mengenang jasa dua Bhayangkara yang mengorbankan jiwa raganya untuk NKRI. Mereka adalah pahlawan yang mewariskan keteladanan," kata Irjen Pol. Agus Nugroho di lokasi monumen , Sabtu (17/8/2024).
Haru dan doa-doa untuk kedua pahlawan yang berjasa pada penumpasan gerakan radikalisme dan terorisme di Poso itu mewarnai momen itu.
Monumen yang diziarahi Polda Sulteng itu sendiri adalah lokasi ditemukannya dua anggota Polres Poso pada 17 Oktober 2012 silam.
Sebelum ditemukan dalam satu lubang pada 17 Oktober 2012, Almarhum Briptu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman dilaporkan hilang sejak 8 Oktober 2012 saat bertugas mencari informasi aktivitas kelompok radikal dan terorisme di pegunungan sekitar Dusun Tamanjeka.
Beberapa bulan setelah peristiwa itu tiga pelaku pembunuhan dua polisi itu berhasil ditangkap Densus 88 di sejumlah lokasi di Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso.
Pada 20 Desember tahun 2012 Jenderal Timur Pradopo yang kala itu menjabat Kapolri menaikan pangkat keduanya sebagai penghormatan. Brigadir Sudirman dinaikan pangkatnya menjadi Bripka sedangkan Andi Sapa dari Briptu menjadi Brigadir.
Monumen untuk mengenang gugurnya dua polisi pemberani itu sendiri dibangun pada 2017 lalu sebagai pengingat dan simbol patriotisme melawan radikalisme dan terorisme.