Liputan6.com, Jakarta - Orang Madura juga para Nahdliyin sudah pasti mengenal Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Mbah Kholil. Ulama kharismatik ini asli orang Bangkalan, Jawa Timur dan merupakan gurunya pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari.
Mbah Kholil Bangkalan lahir pada abad ke-19. Soal tanggal lahirnya ditemukan berbeda-beda. Berdasarkan Tim Peneliti Gelar Syaikhona Kholil, ulama Bangkalan ini lahir pada 9 Safar 1252 H atau 25 Mei 1835.
Advertisement
Berasal dari keluarga ulama membuat ia termotivasi belajar Islam sejak kecil, terutama ilmu fikih dan nahwu. Bahkan, Mbah Kholil mampu menghafal 1.002 bait nadzom Alfiyah Ibnu Malik sejak muda. Sebuah prestasi yang membanggakan bagi seorang santri.
Dalam perjalanan pendidikannya, Syaikhona Kholil berguru kepada banyak ulama. Mulai dari ulama Madura hingga Makkah. Semangat menimba ilmunya patut diteladani oleh generasi sekarang.
Singkat cerita, Mbah Kholil menjadi ulama yang masyhur, dihormati oleh berbagai kalangan. Bahkan, murid-muridnya tersebar di berbagai daerah.
Menurut keturunan Mbah Kholil generasi kelima, Lora Akhmad Kholily Kholil, lebih dari 500 ribu orang di Tanah Air pernah berguru kepada Mbah Kholil. Maka, tidak heran jika ia mendapat julukan “Syaikhona” dan mahaguru kiai Nusantara.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Dihormati Tokoh Bangsa
Tak hanya banyak santri, tapi Mbah Kholil juga menjadi inspirasi tokoh-tokoh bangsa. Begitu dihormatinya, sampai-sampai Presiden Soekarno pernah sowan ke Mbah Kholil untuk minta didoakan sebelum Indonesia merdeka.
“Pengaruh Syekh Kholil tidak hanya di kalangan pesantren tetapi para negarawan, bahkan para founding father justru mengambil inspirasi dari Syekh Kholil Bangkalan,” tutur Lora Akhmad Kholil dikutip dari YouTube BKN PDI Perjuangan, Ahad (18/8/2024).
Advertisement
Tantangan Dakwah Mbah Kholil
Lora Akhmad Kholil menerangkan, perjalanan dakwah Mbah Kholil patut diteladani meski tekanan demi tekanan pernah dihadapi oleh ulama kelahiran Bangkalan ini.
“Beliau di masa hidupnya mendapat tekanan dari Pemerintah Bangkalan agar ketika khutbah jumat dipaksa untuk memuji Kerajaan Bangkalan atau sesuatu yang mereka tidak miliki," katanya.
Mbah Kholil tidak tinggal diam. Ia melakukan perlawanan dengan cara membangun banyak masjid di pesisir Bangkalan.
Setiap sholat Jumat, beliau membuat satu teks khutbah Jumat yang akan disiarkan di masjid-masjid pesisir tersebut.
Peninggalan Mbah Kholil
Salah satu peninggalan yang masih dipelajari para santri adalah manuskrip kitab karangan Syaikhona Kholil. Ada sekitar 33 manuskrip kitab karangan beliau yang berhasil dilacak dan delapan kitab berhasil ditulis ulang dan diterbitkan dalam cetakan.
“Inspirasi yang bisa diambil dari Syekh Kholil adalah kegigihan dan tidak kenal menyerah dalam menimba ilmu. Beliau bukan anak siapa-siapa, ayah Syekh Kholil bukan asli Bangkalan tapi pendatang,” tuturnya.
“Namun kegigihan beliau sejak kecil dalam menimba ilmu di beberapa pesantren, menjadikannya sosok ulama besar dan ternama. Hingga akhirnya kegigihan beliau terbayar tuntas dengan memiliki santri-santri berbagai daerah,” pungkas Lora Akhmad Kholil.
Baca Juga
Kisah Ajaib Uang Logam Mbah Kholil Bangkalan yang Bikin Santri Tak Ditarik Ongkos Angkutan
Top 3 Islami: Kisah KH Hasyim Asy'ari Tak Sadar yang Digendongnya Nabi Khidir AS, Ayat Seribu Dinar Datangkan Rezeki Tak Disangka
Top 3 Islami: Kisah Pendiri Ponpes Lirboyo KH Abdul Karim Saksikan Karomah Dahsyat Mbah Kholil Bangkalan
Advertisement