Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali mengalami erupsi dahsyat pada Senin (19/8/2024), pukul 10.09 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak, atau sekitar 3.325 m di atas permukaan laut.
Advertisement
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 122 detik.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 1.083 kali, tercatat sebagai gunung yang paling banyak meletus di Indonesia sepanjang tahun ini. Hingga kini, Senin, 19 Agustus 2004 pukul 09.40 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Sepanjangan pemantauan Senin 19 Agustus 2024, periode pukul 00.00-06.00 WIT, Gunung Ibu tercatat mengalami 17 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 8-28 mm, dan lama gempa 51-102 detik, lalu 23 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3.5-9 mm, dan lama gempa 20-42 detik, serta 4 kali Harmonik dengan amplitudo 3-28 mm, dan lama gempa 31-77 detik.
Dalam periode pengamatan itu, Gunung Ibu juga mengalami 128 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-5 mm, dan lama gempa 6-16 detik, lalu 22 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-20 mm, S-P 0.5-2 detik dan lama gempa 7-17 detik, serta 4 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-28 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 50-133 detik.
Advertisement