Liputan6.com, Cilacap - Banyak yang mengira bahwa setiap perbuatan baik akan berbuah keberkahan dan kemuliaan. Namun, sebenarnya tidaklah demikian. Banyak perbuatan baik yang kita lakukan yang tidak memiliki atsar atau dampak bagi kehidupan kita.
Dengan demikian, perlu kita mengetahui cara-cara agar perbuatan baik kita mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dari Allah SWT.
Advertisement
Pendakwah asal Pandeglang, Banten Ustadz Adi Hidayat atau lebih populer dengan sebutan UAH, memaparkan terputusnya nilai keberkahan dan kemuliaan dari seseorang yang melakukan perbuatan baik.
[bacajuga:Baca Juga](5676865 5676560 5676879
UAH tidak sembarangan berpendapat semacam ini, namun beliau mendasari pandangannya berdasarkan hadis Rasululllah SAW.
Simak Video Pilihan Ini:
Hilang Keberkahan Jika Tidak Diawali Hal Ini
UAH menjelaskan bahwa setiap perbuatan baik yang tidak diawali dengan mengucapkan basmalah yakni bismillahirrahmaanirrahiim, maka akan terputus dari nilai keberkahan dan kemuliaan.
“Setiap perbuatan baik yang tidak diawali dengan Bismillahirrahmanirrahim maka terputus nilai keberkahan dan kemuliaannya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala,” paparnya dikutip dari tayangan YouTube Short @AdiHidayatOfficial, Senin (19/08/2024).
Pentingnya mengawali segala sesuatu yang baik dengan basmalah didasarkan bahwa Allah SWT saja mengawali atau membuka firman-Nya dengan kalimah basmalah.
“Hadis ini singkat, padat tapi dalam. Saking dalam dan pentingnya, bahkan Allah membuka Firman-Nya di dalam Al-Quran dengan kalimat Bismillahirrahmanirrahim,” terangnya.
Atas dasar hal ini maka ulama berkesimpulan bahwa jikalau Allah SWT mengawali firman-Nya dengan basmalah, maka sudah seharusnya sebagai seorang hamba Allah SWT juga mengawali segala sesuatu yang baik dengan basmallah.
“Bahkan ada para ulama ahli Quran sampai menyimpulkan, jika Allah saja membuka Firman-Nya, mengawalinya dengan Bismillahirrohmanirrohim, maka lebih patut setiap hamba itu meneladani dengan membuka dan mengawali seluruh aktivitasnya dengan Bismillahirrahmanirrahim,” pungkasnya.
Advertisement
Keutamaan Dahsyat Membaca Basmalah
Menukil NU Online, dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari, berharap keberkahan sudah sewajarnya menjadi hal yang lumrah diharapkan oleh banyak orang. berbagai aktivitas dalam keseharian dikerjakan semata-mata untuk beribadah. Keberkahan sendiri merupakan bertambahnya kebaikan dan ketaatan (ziyadatul khoir) kepada Allah SWT dalam segala situasi dan kondisi. Tentu, tak seorangpun mau jika aktifitasnya tidaklah berkah.
Namun dalam praktiknya, tak sedikit yang lupa untuk mengikuti tuntunan Rasulullah SAW sebelum memulai kegiatan. Salah satu anjuran Rasulullah SAW adalah mengucapkan Basmalah sebelum memulai mengerjakan segala sesuatu sebagaimana yang tertera pada sebuah Hadits:
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لَايُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ أَوْ أَقْطَعُ أَوْ أَجْذَمُ
Artinya: “Setiap perkara yang mengandung kebaikan didalamnya yang tidak diawali dengan membaca ‘Bismillahirrahmanirrahim’ maka kebaikan tersebut akan terputus, yakni kurang berkah.” (Kasyifatu As-Saja, Syekh Nawawi Al-Bantani).
Dari penjelasan diatas, Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk selalu membaca basmalah sebelum memulai setiap hal yang mengandung kebaikan agar tidak mengurangi keberkahan. Selain itu, membaca basmalah juga merupakan sesuatu yang dianugerahkan oleh Allah SWT untuk Nabi SAW dan umatnya serta tak pernah sekejap matapun Malaikat Jibril dan malaikat lainnya meninggalkan Basmalah:
وَلَمَّا نَزَلَ عَلَيَّ جِبْرِيْلُ بِهَا أَعَادَهَا ثَلَاثًا وَقَالَ هِيَ لَكَ وَلِأُمَّتِكَ فَمُرْهُمْ لَا يَدَعُوْهَا فِيْ شَيْءٍ مِنْ أُمُوْرِهِمْ فَإِنِّيْ لَمْ أَدَعْهَا طَرْفَةَ عَيْنٍ مُنْذُ نَزَلَتْ عَلٰى أَبِيْكَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَكَذَا الْمَلَائِكَةُ
Artinya: “Ketika Malaikat Jibril datang kepadaku dengan membawa Basmalah, maka ia mengulang Basmalah sebanyak tiga kali lalu berkata: Basmalah itu untuk engkau dan umat engkau. Maka perintahkanlah untuk tidak meninggalkan basmalah pada setiap hal, karena aku dan malaikat lainnya tidak pernah sekejap matapun meninggalkan basmalah semenjak basmalah diturunkan kepada Nabi Adam As.” (Kasyifatu As-Saja', Syekh Nawawi Al-Bantani).
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul