4 Langkah Terapkan Slow Living dalam Kehidupan Sehari-hari, Salah Satunya Kurangi Multitasking!

Konsep "slow living" semakin menjadi sorotan penting dalam upaya mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

oleh Fachri pada 19 Agu 2024, 12:25 WIB
Credit via Pexels.com/Vlada Karpovich

Liputan6.com, Jakarta Dalam era yang serba cepat dan penuh tuntutan seperti saat ini, konsep "slow living" semakin menjadi sorotan penting dalam upaya mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Hidup dalam ritme yang cepat sering kali membuat kita terjebak dalam rutinitas yang monoton, mengabaikan kesehatan mental dan fisik, serta kehilangan momen-momen berharga dalam kehidupan.

Slow living pun menawarkan alternatif yang menekankan pada pengurangan kecepatan, kesederhanaan, dan perhatian penuh terhadap setiap momen. Konsep ini bukan hanya tentang mengurangi kesibukan, tetapi juga tentang menemukan kembali makna dan tujuan dalam kehidupan sehari-hari.

Ya, bagaimana tidak? Menerapkan slow living dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan kita. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip slow living, kita dapat belajar untuk lebih menghargai waktu, menciptakan ruang untuk refleksi pribadi, dan mengembangkan hubungan yang lebih mendalam dengan lingkungan sekitar.

Slow living juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, karena pendekatan ini mengajarkan kita untuk lebih mindful dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Selain itu, konsep ini mendorong kita untuk lebih bijaksana dalam memilih prioritas, sehingga kita dapat menikmati hidup dengan cara yang lebih memuaskan dan berarti.

Lantas, bagaimana cara menerapkan slow living dalam kehidupan sehar-hari? Begini langkahnya!

1. Terapkan Pola Tidur yang Teratur

Credit via Pexels.com/Ketut Subiyanto

Dalam menerapkan konsep slow living dalam kehidupan sehari-hari, pola tidur yang teratur memegang peranan utama dalam menentukan kualitas hidup yang lebih baik. Tidur yang cukup memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk pulih dan mereset, hingga membawa kita menghadapi hari dengan energi dan ketenangan yang lebih baik.

2. Kurangi Multitasking

Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Kesibukan copyright/freepik

Multitasking merupakan cara yang tepat untuk lebih produktif untuk sebagian orang, namun, ternyata hal ini dapat membuat kualitas hidup semakin menurun perlahan. Tak hanya itu, multitasking juga dapat menurunkan kualitas fokus pada diri kamu, sehingga slow living tidak dapat diterapkan. 

Maka kurangilah multitasking ini dengan cara tetapkan prioritas dan alokasikan waktu khusus untuk menyelesaikan setiap tugas. Selain itu, Hindari godaan berpindah-pindah antar tugas atau memeriksa ponsel saat bekerja pada suatu proyek.

Dengan memberikan perhatian penuh pada tugas yang sedang dihadapi, kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efektif dan menikmati momen saat bekerja tanpa terbebani oleh beban multitasking yang berlebihan.

3. Utamakan Kualitas Dibanding Kuantitas

ilustrasi perempuan bekerja/copyright freepik.com/pressfoto

Selaras dengan mengurangi multitasking, hal itu dapat membawa kita untuk mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas. Dengan begitu, aktivitas yang dilakukan dapat benar-benar memberikan nilai dan kepuasan.

Untuk itu, dibandingkan mencoba menyelesaikan sebanyak mungkin tugas dalam satu waktu, fokuslah pada pekerjaan yang benar-benar bermakna dan dapat meningkatkan kualitas hidup. Hal itu bisa berupa mengerjakan proyek kreatif yang disukai, menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih atau melakukan aktivitas yang membantu orang lain.

Dengan memprioritaskan kualitas, kamu dapat menciptakan ruang untuk menikmati momen-momen penting dan merasakan kebahagiaan yang lebih mendalam.

4. Terapkan Gaya Hidup Minimalis

Gaya hidup minimalis untuk kesejahteraan lingkungan. (Foto: Freepik/makistock)

Untuk menerapkan slow living dalam kehidupan sehari-hari, gaya hidup minimalis menjadi salah satu langkah jitunya. Dengan gaya hidup itu, seseorang didorong untuk memiliki barang secukupnya, sehingga dapat memfokuskan lebih banyak hal dalam hidup.

Dengan mengurangi jumlah barang yang dimiliki, kamu dapat menyederhanakan rutinitas kehidupan sehari-hari dan lebih fokus pada hal-hal yang penting. Sebagai contoh, jika tidak memiliki banyak barang, maka tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk merapikan dan membersihkan barang-barang.

Dengan demikian, waktu yang dimiliki bisa untuk melakukan aktivitas yang meredakan stres, seperti berjalan-jalan di alam, membaca buku, atau mendengarkan musik. Tidak hanya itu saja dengan memiliki barang yang benar-benar kamu butuhkan dan sukai, dapat menciptakan ruang yang lebih tenang dan damai, baik di rumah maupun di dalam pikiran.

Itulah langkah jitu yang bisa dilakukan untuk menerapkan slow living dalam kehidupan sehari-hari, bisakah rutin dilakukan?

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya