Liputan6.com, Jakarta Seorang anggota TNI diduga melakukan penganiayaan terhadap anggota kepolisian di sebuah pos jaga di daerah Sei Beduk, Kota Batam. Dari sebuah rekaman CCTV yang diunggah oleh akun X @Heraloebs mulanya terlihat sebuah mobil kuning berhenti di sebuah pos jaga.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai, kasus tersebut harus diselesaikan secara tuntas, agar tidak terjadi gesekan lebih lanjut.
Advertisement
"Kasus ini harus segera diselesaikan sesuai hukum yang berlaku. Agar tidak ada gesekan antar institusi, dan potensi isu ini ditunggangi oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab, yang ingin mengadu domba kedua institusi. Bisa jadi banyak spekulasi liar di internal dan di masyarakat nantinya. Makanya, kejadian ini harus diproses sampai tuntas," kata dia dalam keterangannya, Senin (19/8/2024).
Politikus NasDem ini yakin kasus ini tidak akan menggoyahkan sinergitas kedua institusi. Sehingga kembali dipertegas olehnya, penindakan dan proses terhadap kedua pelaku, akan sangat penting.
"Dan saya kira kejadian ini tidak akan memengaruhi sinergitas TNI-Polri yang telah terbangun kuat. Dalam banyak aspek penugasan, anggota TNI-Polri justru saling bahu membahu. Jadi kejadian ini merupakan satu perkara, dari sekian banyaknya kerja sama antar jajaran di kedua institusi. Maka dari itu, kedua pelaku pemukulan harus diproses secara clear dan tegas sesuai aturan. Agar tidak ada yang duga menduga," tutur Sahroni.
Sahroni pun berharap agar sinergi kedua institusi, antara TNI-Polri, dapat terus terjalin dan terjaga.
"Sinergitas TNI-Polri tidak perlu diragukan lagi. Dari level pimpinan hingga jajaran anggota, semuanya saling bahu membahu untuk negara," pungkasnya.
Beredar Video Viral di Medsos Anggota TNI di Batam Diduga Aniaya Polisi, Ini Penjelasannya
Menanggapi kejadian TNI dan Polri di Batam, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan kronologi tersebut.
Kejadian itu terjadi pada Kamis (15/8/2024) sekitar pukul 21.30 WIB, anggota TNI Serma Heru Purwanto menerima informasi dari mitra Babinsa yang merupakan anggota masyarakat telah diganggu oleh sekelompok orang tak dikenal di daerah Kelurahan Muka Kuning atau Kampung Aceh.
"Selanjutnya secara spontan Serma Heri Purwanto bersama mitra babinsa mendatangi lokasi kejadian di kelurahan muka kuning, tepatnya di pos terpadu kampung aceh," ucap Kristomei saat dihubungi, Sabtu (17/8/2024).
Pada saat kejadian, di pos tersebut ada anggota polisi yang sedang tidak berdinas. Lalu Serma Heri berniat menanyakan soal orang tak dikenal yang dilaporkan oleh masyarakat.
"Di tempat tersebut juga terdapat anggota polisi yang sedang tidak berdinas yang menimbulkan kesalahpahaman antar keduanya. Setelah diketahui bahwa terdapat anggota polisi di pos tersebut yang menimbulkan kesalahpahaman dengan Babinsa Serma Heri Purwanto," jelas Kristomei.
Atas kesalahpahaman itu, Danramil 01/LB dan Kapolsek Sei Bedug berkoodinasi dan memediasikan masing-masing anak buahnya.
Sementara Serma Heri diambil keterangannya ke satuannya untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Advertisement
Viral
Dalam video yang beredar terlihat seorang anggota TNI turun dari mobil ditemani dua orang lain yang memakai pakaian bebas.
Sementara anggota TNI lengkap dengan pakaian dinasnya menghampiri dua pria yang diduga anggota polisi di Pos Jaga.
Tanpa banyak kata, anggota TNI tersebut menendang pria yang memakai kaos Jingga. Sontak rekannya pun kaget atas kejadian tersebut.
Kemudian, ada dua pria lainnya yang diduga rekanan anggota TNI tersebut langsung menganiaya pria kaos Jingga yang diduga anggota polisi.
Tanpa ada perlawanan anggota polisi itu pun hanya bisa melindungi dirinya sambil kabur.
Berselang hampir 3 menit kemudian, mobil kuning yang tadinya ditumpangi anggota TNI tersebut langsung meninggalkan lokasi.