Liputan6.com, Jakarta - Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto dikabarkan melawat ke Australia.
Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese, dan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, siap menyambut Menteri Pertahanan Indonesia sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto di Australia pada 19-20 Agustus 2024.
Advertisement
Perdana Menteri Albanese dan Wakil Perdana Menteri Marles akan menyambut Presiden terpilih Prabowo di Canberra.
"Indonesia dan Australia adalah mitra yang paling dekat dan saya menyambut baik kesempatan untuk bertemu dengan Presiden terpilih Prabowo menjelang pelantikannya pada bulan Oktober," ujar PM Australia Anthony Albanese seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Australia pada Senin (19/8/2024).
Mereka dikabarkan akan membahas komitmen berkelanjutan Australia untuk bekerja sama dalam kemitraan dengan Indonesia dalam bidang ekonomi, keamanan dan transisi menuju nol emisi karbon yang menjadi prioritas bersama.
"Pemerintah kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk membangun kawasan yang kita inginkan - kawasan yang damai, stabil dan sejahtera, serta menghormati kedaulatan," ucap PM Albanese.
Indonesia adalah salah satu mitra terdekat Australia dan tahun ini kedua negara merayakan 75 tahun hubungan diplomatik bilateral.
“Saya senang karena telah memperoleh kesempatan untuk bekerja dengan dan mengenal Presiden terpilih Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, di mana kami telah membuat langkah besar dalam kerja sama pertahanan kedua negara," ucap Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles.
"Australia dan Indonesia bekerja sama lebih erat daripada sebelumnya dan memperluas cakupan dan kompleksitas latihan militer kami bersama-sama seiring kami mengatasi tantangan kawasan bersama," imbuh Richard Marles.
Untuk diketahui, kedatangan Prabowo ke Australia merupakan kunjungan pertama Presiden terpilih Indonesia itu ke Negeri Kanguru sejak pemilihan umum Indonesia pada Februari 2024.
Menteri pertahanan sekaligus presiden terpilih Republik Indonesia Prabowo Subianto melanjutkan lawatannya ke Jepang pada 2-3 April 2024 setelah sebelumnya berkunjung ke China pada 31 Maret-2 April.
Di Jepang, Prabowo bertatap muka dengan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida, di mana keduanya bertemu selama sekitar 35 menit.
"Perdana Menteri Kishida kembali menyampaikan ucapan selamat kepada presiden terpilih Prabowo atas kemenangannya dalam pilpres dan menyatakan kunjungan Prabowo ke Jepang sangat menggembirakan karena dia memahami kunjungan ini menunjukkan niat presiden terpilih yang mementingkan hubungan dengan Jepang. Perdana Menteri Kishida menyatakan pula bahwa Jepang dan Indonesia telah berteman lama dan Jepang akan lebih memajukan kerja sama dengan Indonesia dalam hubungan bilateral serta urusan regional dan global sebagai Mitra Komprehensif dan Strategis yang berbagi nilai-nilai dan prinsip-prinsip mendasar," demikian bunyi pernyataan tertulis yang dirilis Kementerian Luar Negeri Jepang.
Masih dalam pernyataan yang sama, Prabowo disebut merespons dengan menyatakan suatu kehormatan untuk bertemu langsung dengan PM Kishida. Indonesia-Jepang, sebut Prabowo, telah lama berteman dan menjadi mitra penting. Prabowo pun berkomitmen semakin memperkuat hubungan persahabatan kedua negara di berbagai bidang.
Xi Jinping Bertemu Prabowo, Ucapkan Selamat Jadi Presiden Terpilih RI hingga Titip Salam untuk Jokowi
Sebelumnya, Menteri pertahanan sekaligus presiden terpilih Republik Indonesia Prabowo Subianto mengunjungi China pada 31 Maret - 2 April 2024. Pada Senin (1/4), Prabowo mengadakan pembicaraan dengan Presiden Xi Jinping di Balai Agung Rakyat, Beijing.
Dalam kesempatan itu, Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Prabowo usai ditetapkan sebagai presiden terpilih menyusul kemenangannya dalam Pilpres 2024. Selain itu, Xi Jinping juga menitipkan salam tulus kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pada 10 tahun terakhir, saya dan Presiden Joko Widodo bersama memimpin perkembangan hubungan kedua negara yang komprehensif dan pesat, serta telah mencapai hasil bernas. Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi percontohan kerja sama berkualitas tinggi kedua negara," ujar Xi Jinping seperti dikutip dalam pernyataan tertulis dari Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Jakarta yang diterima Liputan6.com.
"China memandang hubungan China-Indonesia dari segi strategis dan jangka panjang serta bersedia memperdalam kerja sama strategis komprehensif dengan Indonesia, membentuk komunitas senasib sepenanggungan China-Indonesia yang memiliki pengaruh dalam lingkup regional maupun global, memberikan lebih banyak kesejahteraan kepada rakyat kedua negara, serta memberikan kontribusi positif demi perdamaian, kestabilan, dan kemakmuran kawasan maupun dunia."
Xi Jinping menekankan kunci pencapaian berharga dalam hubungan China-Indonesia terletak pada kemandirian strategis, saling percaya dan saling membantu, kerja sama yang saling menguntungkan, serta keadilan dan kesetaraan.
"China dan Indonesia adalah negara berkembang utama dan perwakilan negara-negara pasar berkembang. Pada masa lalu, kedua negara saling mendukung dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan nasional, ke depan juga harus bersatu secara tulus untuk menciptakan model yang saling menguntungkan ... serta memelopori kerja sama Selatan-Selatan. Kedua belah pihak harus dengan tegas mengikuti jalur pengembangan yang sesuai dengan kondisi nasional masing-masing, dengan tegas mendukung satu sama lain dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pemembangan, serta saling memahami dan mendukung dalam isu-isu yang melibatkan kepentingan inti dan keprihatinan utama masing-masing," sebut Xi Jinping.
Advertisement