Liputan6.com, Jakarta Pagelaran Sabang Merauke 2024, The Indonesian Broadway sukses digelar selama dua hari pada 17 dan 18 Agustus 2024 di JIEXPO Theatre Kemayoran. Bertemakan Pahlawan Nusantara, pertunjukan ini menampilkan 325 seniman musik dan tari yang membawakan 34 lagu dan tarian tradisional, dipadu dengan unsur tarian masa kini, dari Aceh hingga Papua.
CEO & President Director iForte & Protelindo Group, Ferdinandus Aming Santoso mengaku terharu dengan usaha luar biasa semua pihak yang terlibat sehingga pertunjukan tersebut sukses diselenggarakan.
Advertisement
"Saya luar biasa terharu. Saya melihat waktu mereka berlatih, dalam jangka waktu yang lama. Itu semua saya melihatnya. Kemudian mereka tunjukkan keindahan Indonesia lewat persembahan dua malam ini," ungkap Aming saat ditemui di satu kesempatan di Jakarta.
Aming juga menyampaikan rasa syukur atas antusiasme penonton yang menonton Pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara selama dua hari.
"Pagelaran ini adalah bukti betapa kayanya budaya kita dan betapa besar kecintaan masyarakat terhadap seni tradisi," tambah dia.
Penampilan Indra Bekti yang berduet dengan Risang Janur Wendo sebagai duo Punakawan, Bagong dan Petruk, sukses membuat penonton tertawa. Mereka tampil memandu pagelaran tersebut, sambil menyampaikan pentingnya mencintai dan mengenal budaya Indonesia kepada anak-anak muda yang tampil di atas panggung.
Selama pertunjukan, lagu-lagu dari berbagai daerah yang familiar ditampilkan dengan penuh kemegahan, gegap gempita, namun tetap menampilkan sisi kepahlawanan masing-masing daerah.
Penampilan Isyana Sarasvati
Sebut saja, saat Nino Prabowo dan Yuyun Arfah yang membawakan lagu daerah Aceh "Kutidhieng dan Ila Hotsa" sambil tampil sebagai pahlawan daerah tersebut, Teukur Umar dan Cut Nyak Dien. Penampilan keduanya saling melengkapi dengan suasana zaman kemerdekaan saat kedua pahlawan nasional itu berjuang melawan penjajah.
Isyana Sarasvati kembali terlibat dalam Pagelaran Sabang Merauke tahun ini. Kali ini, dia tampil sebagai Fatmawati dengan menyanyikan lagu "Melati Suci". Tidak hanya itu, Isyana juga menari dan membawakan lagu Bubuy Bulan serta tampil sebagai pahlawan Maluku, Martha Christina Tiahahu sambil menyanyikan lagu "Hela Rotane".
Advertisement
Penampilan Yura Yunita
Penyanyi yang tengah naik daun, Yura Yunita juga tampil memukau. Meski ini baru kali pertama ia terlibat dalam Pagelaran Sabang Merauke, tapi penampilannya membawakan "Lancang Kuning" dari Riau dan "Aku Papua" turut membius penonton. Penonton juga sempat heboh saat ia turun dari langit-langit sebagai penari jaipong untuk membawakan lagu "Walang Kekek". Yura bahkan duduk di atas Reog Ponorogo tanpa terlihat takut sedikit pun.
Jika ditanyakan pada penonton, penampilan Alsant Nababan yang membawakan lahu "Sio Mama" mungkin yang paling menyentuh. Dibawakan dengan begitu mendalam dan emosional, lagu yang menceritakan kasih sayang ibu dan anak itu menyentuh hati penonton dan tak sedikit yang menitikkan air mata.
Masih banyak lagi penyanyi-penyanyi profesional yang tampil membawakan lagu-lagu daerah dengan keanggunan daerah masing-masing. Tambahan lagi, aksi para penari juga begitu memukau. Siapa sangka, beberapa di antara mereka merupakan penari yang lolos audisi untuk tampil di pagelaran tersebut.
Sutradara mengaku bangga
Tata panggung, kostum, dan musik juga berkelindan menjadi satu. Menciptakan kepaduan yang membuat penonton ogah beranjak dari tempat duduk mereka.
Sutradara Pagelaran Sabang Merauke, Rusmedie Agus mengaku sangat bangga dan terharu atas apa yang telah dicapai ia dan teman-teman.
"Berkat dukungan dari berbagai pihak, kami para seniman memiliki ruang untuk mengekspresikan apa yang menjadi kekhasan kami bersama. Proses panjang ini kami lalui dengan banyak hal yang membuat kami banyak belajar," pungkasnya.
Advertisement