Liputan6.com, New York - Amerika Serikat (AS) meluncurkan wahana antariksa tak berawak Viking 1 pada 20 Agustus 1975. Misi tersebut diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, ke Mars.
Dilansir laman History, Selasa (20/8/2024), pada tanggal 19 Juni 1976, wahana antariksa tersebut memasuki orbit Mars dan menghabiskan bulan berikutnya untuk mengambil gambar permukaan Mars dengan tujuan menemukan lokasi pendaratan yang tepat untuk wahana pendaratnya.
Advertisement
Kemudian pada 20 Juli, tepatnya pada peringatan tujuh tahun pendaratan Apollo 11 di bulan, wahana pendarat Viking 1 terpisah dari wahana pengorbit dan mendarat di wilayah Chryse Planitia, menjadi wahana antariksa pertama yang berhasil mendarat di permukaan Mars.
Pada hari yang sama, wahana tersebut mengirimkan kembali foto-foto jarak dekat pertama dari permukaan Mars yang berwarna karat.
Pada bulan September 1976, Viking 2 — diluncurkan hanya tiga minggu setelah Viking 1 — memasuki orbit Mars, di mana wahana tersebut membantu Viking 1 mengambil gambar permukaan dan juga mengirimkan wahana pendarat.
Selama misi ganda Viking, kedua wahana pengorbit mengambil gambar seluruh permukaan Mars pada resolusi 150 hingga 300 meter, dan kedua wahana pendarat mengirimkan kembali lebih dari 1.400 gambar permukaan planet tersebut.
Wahana Pendarat dan Pengorbit NASA
Dilansir laman Planetary, Viking 1 dan 2 adalah sepasang wahana pendarat dan pengorbit NASA. Masing-masing diluncurkan sebagai wahana antariksa terpadu yang terpisah di orbit Mars. Wahana pendarat menuju permukaan, sementara wahana pengorbit tetap tinggal untuk mengamati planet dari atas.
Sebelum pendaratan Viking 1, satu-satunya misi yang beroperasi dari permukaan adalah wahana antariksa Mars 3 milik Uni Soviet, yang mendarat pada bulan Desember 1971. Kontak dengan wahana pendarat berakhir untuk selamanya kurang dari 2 menit setelah pendaratan.
Advertisement
Beri Gambaran kepada Ilmuwan
Viking 1 dan 2 memberi para ilmuwan gambaran Mars yang paling lengkap hingga saat ini.
Wahana pengorbit memiliki kamera beresolusi tinggi yang membuat peta permukaan global planet tersebut, yang mengungkapkan bahwa Mars secara umum terbagi menjadi dua wilayah berbeda: dataran rendah di utara dan dataran tinggi berkawah di selatan. Wahana pengorbit menangkap pemandangan gunung berapi, badai debu, dan ngarai yang menakjubkan dari jarak dekat.