Liputan6.com, Cirebon Mesin partai mulai panas menjelang Pilkada Serentak 2024 Kota Cirebon. Sejumlah partai politik sudah menentukan sikap dan koalisi.
Seperti sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cirebon memutuskan bergabung dengan Koalisi Maju Bersama. Koalisi tersebut diinisiasi Partai Nasdem dan Gerindra mengusung pasangan Eti Herawati-Suhendrik.
PKS Kota Cirebon diketahui memutuskan untuk meninggalkan Koalisi Cirebon Guyub (KCG) yakni PDIP, Demokrat, PPP.
Baca Juga
Advertisement
"Ada arahan pusat tapi menyesuaikan dengan kondisi daerah meski prioritas tapi tidak wajib ketika kondisi di daerah berbeda. Contoh di Majalengka PKS dengan PDIP sudah klop dari masing-masing calon," kata Ketua DPD PKS Kota Cirebon Karso, Senin (19/8/2024).
Karso menyatakan sudah melalui proses selama dua minggu sebelum memutuskan untuk keluar dari KCG. Bahkan saat menyatkan keluar, ia mengaku sudah bertemu ketua partai dan berpamitan.
Ia mengaku, keputusan PKS keluar dari KCG membuat kecewa partai lain. Karso beralasan, PKS dan Nasdem jauh lebih dekat.
Membuka Diri
"Kecewa pasti ada namanya dinamika politik harus dijalankan. Kemudian suhu politik dari pusat ke Jawa Barat sampai Kota Cirebon agak linier antara PKS dengan Nasdem," kata Karso.
Sekretaris DPD Partai Nasdem Harry Saputra Gani mengatakan hingga saat ini ada 5 partai bergabung dengan Koalisi Maju Bersama. Yakni Nasdem, Gerindra, PKS, Hanura dan PSI.
Namun, ia mengaku masih membuka diri untuk partai lain bergabung bersama koalisi maju bersama. Dari 5 partai yang bergabung, total suara pada perolehan Pileg sebanyak 83 ribu.
"Bahkan ada teman-teman dari partai non parlemen yang rencananya akan adakan pertemuan dengan kami," ujar Harry Saputra Gani.
Advertisement