Siap-siap, Harga Emas Diramal Jatuh ke Angka Ini

Direktur Investasi dan Perdagangan Alternatif High Ridge Futures David Meger menjelaskan, dirinya tidak akan terkejut melihat beberapa konsolidasi atau penarikan kembali di pasar emas.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Agu 2024, 07:30 WIB
Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2.501,74 per ons, lebih rendah dari rekor tertinggi USD 2.509,65 per ons yang dicetak pada hari Jumat. Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melemah pada perdagangan hari Senin setelah menembus rekor tertinggi sepanjang masa di angka USD 2.500 per ons pada sesi perdagangan sebelumnya.

Harga emas melemah karena investor merealisasikan keuntungannya setelah mencetak rekor dan bersiap-siap untuk meneliti isyarat lebih lanjut dari Federal Reserve AS (the Fed) atau Bank Sentral AS dan juga perkembangan di Timur Tengah.

Mengutip CNBC, Selasa (20/8/2024), harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2.501,74 per ons, lebih rendah dari rekor tertinggi USD 2.509,65 per ons yang dicetak pada hari Jumat.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS ditutup 0,1% lebih tinggi pada USD 2.541,30 per ons.

Direktur Investasi dan Perdagangan Alternatif High Ridge Futures David Meger menjelaskan, dirinya tidak akan terkejut melihat beberapa konsolidasi atau penarikan kembali di pasar emas.

"Karena para pedagang mungkin kecewa jika Fed hanya mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 0,25 basis poin dan tidak mengisyaratkan kemungkinan penurunan yang lebih besar sebesar 0,50 basis poin," jelas dia.

Menurut CME FedWatch Tool, para analis dan ekonom melihat peluang sebesar 77,5% bahwa the Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September.

Fokus akan beralih ke risalah rapat kebijakan terakhir Fed pada hari Rabu dan pidato Ketua Jerome Powell pada simposium ekonomi di Jackson Hole pada hari Jumat.

Menurut analis teknikal salah satu media ternama di AS Wang Tao, harga emas dunia mungkin jatuh ke kisaran USD 2.479-USD 2.487 setelah gagal menembus resistance di USD 2.507.

 


Emas Fisik

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)

Namun analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan emas dapat naik lebih jauh dalam beberapa bulan mendatang, kemungkinan mencapai USD 2.600 per ons pada akhir tahun, seraya menambahkan semua mata akan tertuju pada indikasi pemotongan suku bunga yang akan segera dilakukan oleh Powell.

Di sisi fisik, beberapa bank Tiongkok telah diberi kuota impor emas baru dari bank sentral, mengantisipasi permintaan yang bangkit kembali meskipun harga mencapai rekor tertinggi.

Permintaan emas menguat karena ketegangan geopolitik, terutama dari konflik Israel-Iran-Hamas, mendorong pembelian aset safe haven, tulis Achilleas Georgolopoulos, analis investasi di broker forex XM, dalam sebuah catatan.

 


Harga Logam Lain

(Ilustrasi perak by AI)

Sedangkan logam lainnya, harga perak naik 0,8% menjadi USD 29,24 per ons.

Untuk platinum naik 0,3% menjadi USD 957,57 per ons. 

Sementara paladium turun 2,1% menjadi USD 930,92 per ons.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya