Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda merasakan sakit tenggorokan dan suara serak yang berlangsung lama? Anda mungkin mengira itu hanya flu biasa. Namun, jika gejala tersebut terus berlanjut, bisa jadi itu adalah tanda asam lambung.
Menurut Harvard Health Publishing, asam lambung sering disebabkan oleh gangguan refluks asam, yang menyebabkan gejala kronis seperti nyeri di ulu hati, nyeri dada, mual, kesulitan menelan, batuk, dan suara serak.
Advertisement
Untuk mengatasi asam lambung, Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut, seperti melansir dari Healthline, Rabu (13/4/2023).
1. Mulai Memilih Makanan
Jika Anda sering mengalami masalah dengan asam lambung, penting untuk memilih makanan dengan bijak. Hindari konsumsi soda, kafein, cokelat, tomat, alkohol, bawang, serta makanan berlemak dan pedas.
Jika Anda biasanya memulai hari dengan secangkir kopi, coba ganti kebiasaan tersebut dengan meminum air putih. Langkah sederhana ini dapat membantu mengurangi gejala asam lambung dan membuat Anda merasa lebih baik.
2. Menggunakan Pakaian Terlalu Ketat
Tanpa disadari, pakaian yang terlalu ketat juga bisa memicu asam lambung naik. Misalnya, celana yang sempit atau ikat pinggang yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan pada perut, menyebabkan refluks asam lambung.
Untuk mencegah masalah ini, pilihlah pakaian yang longgar dan tidak menekan perut bagian bawah. Dengan pakaian yang nyaman, Anda bisa berjalan-jalan dengan tenang tanpa khawatir asam lambung mengganggu aktivitas Anda.
3. Mengontrol berat badan
Berat badan berlebih bisa memicu masalah asam lambung karena dapat membuat otot sfingter esofagus bawah melebar. Kondisi ini sering menyebabkan nyeri di bagian ulu hati.
Untuk mengurangi risiko asam lambung, penting bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit ini untuk menjaga berat badan tetap ideal. Anda bisa melakukannya dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan yang seimbang. Selain itu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan panduan tentang cara menurunkan berat badan secara efektif.
Advertisement
4. Hindari Tidur Setelah Makan
Mengantuk setelah makan adalah kebiasaan yang sering terjadi, tetapi sebaiknya jangan dianggap sepele. Kebiasaan ini bisa memicu timbulnya asam lambung.
Untuk menghindari masalah tersebut, usahakan untuk tetap terjaga setidaknya selama tiga jam setelah makan. Duduklah dengan tenang hingga makanan Anda tercerna dengan baik di perut. Dengan cara ini, Anda dapat mengurangi risiko munculnya asam lambung.
5. Hindari Olahraga Berat Setelah Makan
Setelah makan, sebaiknya hindari melakukan olahraga berat seperti push-up atau sit-up. Aktivitas ini dapat menyebabkan otot perut bekerja keras dan meningkatkan risiko asam lambung naik ke kerongkongan.
Sebagai gantinya, duduklah dengan tenang setelah makan. Anda bisa berjalan-jalan ringan untuk membantu proses pencernaan tanpa membebani perut. Dengan cara ini, Anda membantu mencegah masalah asam lambung dan merasa lebih nyaman setelah makan.
Advertisement
6. Hindari Merokok
Jika Anda memiliki riwayat asam lambung, sebaiknya hindari merokok. Nikotin dalam rokok dapat merusak sfingter esofagus bagian bawah, yang seharusnya mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Ketika fungsi sfingter terganggu, gejala asam lambung bisa semakin parah.
Untuk mengurangi risiko, berhentilah merokok dan gantilah dengan kebiasaan sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi. Selain itu, bagi Anda yang menjadi perokok pasif, penting untuk menghindari area yang penuh asap rokok karena ini juga dapat memicu masalah asam lambung.